Polwan Cantik Polda Sumsel Hafal Alquran 20 Juz
A
A
A
PALEMBANG - Di tengah kesibukannya menjadi anggota polisi, Polisi Wanita (Polwan) Polda Sumatera Selatan (Sumsel) Bripda Rizka Munawwaroh masih menyempatkan diri untuk menghafal Alquran.
Hingga kini, hafalan Alqurannya telah mencapai 20 juz. Hafalan itu telah dilakukannya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan masih dia teruskan hingga mencapai 30 juz.
"Sudah punya niat menghafal Al-Quran sejak SD, tetapi sempat berhenti karena pikirannya saat itu maunya main terus. Jadi setelah SMP, kembali menghafal dan terus dilakukan hingga saat ini," katanya, seperti dilansir laman Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (3/7/2015).
Gadis cantik kelahiran 1996, bungsu dari dua bersaudara ini mengaku, banyak sekali manfaat yang dia dapatkan setelah menghafal Alquran. Antara lain saat mengikuti tes kepolisian. Dirinya tidak mendapat hambatan berarti.
Namun begitu, dia mengaku sebelumnya sempat dihadapkan dengan dua pilihan yang membuatnya bingung. Pertama meneruskan pendidikan tingginya di Mesir atau menjadi anggota kepolisian.
"Saya punya cita-cita ingin kuliah di Mesir dan sudah ikut tes, setelah itu dapat panggilan. Begitu pula dengan ikut tes polisi dan mendapat panggilan. Di situ yang cukup berat menentukan pilihan," ungkapnya.
Menurutnya, kuliah di Mesir dan mendalami ilmu agama merupakan cita-citanya. Namun, di sisi lain menjadi polwan juga dirasa memiliki masa depan yang sangat baik. Kedua kesempatan itu, tidak datang dua kali.
"Akhirnya saya memilih untuk menjadi polwan. Saya berpikir ini sudah menjadi jalan hidup saya. Meski tidak dapat kuliah di Mesir, saya tetap membulatkan tekad untuk terus menghafal Alquran," jelasnya.
Dengan sistem membaca sampai tiga kali, lalu diulang kembali perayat, dia akhirnya hafal 20 juz. Kini, dia masih berusaha menghafal Alquran hingga 30 juz dengan menggunakan pola yang sama.
Ketika disinggung mengenai HUT Bhayangkara, menurut dara berhijab ini, dia berharap koprs tempatnya bernaung dapat lebih baik lagi kedepan. Dia tidak memungkiri, masih banyak pandangan buruk mengenai polisi.
"Sebagai penegak hukum, harus bisa lebih adil lagi dalam menegakan hukum. Yang bener katakan benar jika memang benar dan salah katakan salah jika itu salah," harapnya.
Hingga kini, hafalan Alqurannya telah mencapai 20 juz. Hafalan itu telah dilakukannya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan masih dia teruskan hingga mencapai 30 juz.
"Sudah punya niat menghafal Al-Quran sejak SD, tetapi sempat berhenti karena pikirannya saat itu maunya main terus. Jadi setelah SMP, kembali menghafal dan terus dilakukan hingga saat ini," katanya, seperti dilansir laman Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (3/7/2015).
Gadis cantik kelahiran 1996, bungsu dari dua bersaudara ini mengaku, banyak sekali manfaat yang dia dapatkan setelah menghafal Alquran. Antara lain saat mengikuti tes kepolisian. Dirinya tidak mendapat hambatan berarti.
Namun begitu, dia mengaku sebelumnya sempat dihadapkan dengan dua pilihan yang membuatnya bingung. Pertama meneruskan pendidikan tingginya di Mesir atau menjadi anggota kepolisian.
"Saya punya cita-cita ingin kuliah di Mesir dan sudah ikut tes, setelah itu dapat panggilan. Begitu pula dengan ikut tes polisi dan mendapat panggilan. Di situ yang cukup berat menentukan pilihan," ungkapnya.
Menurutnya, kuliah di Mesir dan mendalami ilmu agama merupakan cita-citanya. Namun, di sisi lain menjadi polwan juga dirasa memiliki masa depan yang sangat baik. Kedua kesempatan itu, tidak datang dua kali.
"Akhirnya saya memilih untuk menjadi polwan. Saya berpikir ini sudah menjadi jalan hidup saya. Meski tidak dapat kuliah di Mesir, saya tetap membulatkan tekad untuk terus menghafal Alquran," jelasnya.
Dengan sistem membaca sampai tiga kali, lalu diulang kembali perayat, dia akhirnya hafal 20 juz. Kini, dia masih berusaha menghafal Alquran hingga 30 juz dengan menggunakan pola yang sama.
Ketika disinggung mengenai HUT Bhayangkara, menurut dara berhijab ini, dia berharap koprs tempatnya bernaung dapat lebih baik lagi kedepan. Dia tidak memungkiri, masih banyak pandangan buruk mengenai polisi.
"Sebagai penegak hukum, harus bisa lebih adil lagi dalam menegakan hukum. Yang bener katakan benar jika memang benar dan salah katakan salah jika itu salah," harapnya.
(san)