No Dream is too Big, No Dreamer is too Small

Rabu, 21 Juni 2017 - 00:00 WIB
No Dream is too Big, No Dreamer is too Small
No Dream is too Big, No Dreamer is too Small
A A A
Ga ada mimpi yang kelewat besar. Hingga ga bakal kecapai. Ga ada pemimpi yang kelewat kecil, sampe-sampe jadi halangan buat mencapai mimpi.

No dream is too big. No dreamer is too small...

Selamat datang... Di pesawat Anda sendiri... Ahhh...Mimpi....? Biar aja. Asal jangan kita yang ngomong begini. Orang lain yang bicara gini? Biar aja.

You are mimpier...? Dreamer...? Or creamer...? He he he.

Anak seorang tukang cuci bisa banget jadi pengusaha laundry dengan 100-an cabang... no dream is too big.

Pengen jadi haafidz 30 juz. Padahal ga bisa ngaji. Dan kawan-kawan tau tuh. Lalu ngeledekin. Gapapa banget. Makin banyak yang ngeledek, makin semanget.

Tukang mabok, tukang zina, dugem mulu, judi mulu. Tiba-tiba pengen pake jilbab. Pengen salehah. Diketawain. Biar aja. Tar juga pada kaget sendiri.

Punya banyak utang. Ga punya jalan. Ga tau mau ngapain. Dimaki-maki dan diancem terus. Tapi masih nyimpen mimpi bukan cuma lunas, tapi kaya. Gapapa. Ga dilarang.

Seorang satpam, malah ada yang bangun dan jadi owner properti besar di Depok. Sampe lebih kurang 7 lokasi. Gede-gede dan laku-laku semua. Padahal dulunya satpam.

Ada ustadz, diledekin, diomongin, dijelekin... siapa ya? he he he. Tapi alhamdulillaah masih terus melihara mimpi dan jalan terus. Bersama mereka yang percaya.

Seorang ibu, tukang ikan, malah bisa jadi pengusaha pesawat. Anaknya sekolah bulak balik ke Bandung, naik pesawat sendiri. PP. Bule-bule pada jadi pilot beliau

Kita punya Allah... Jangan wujudin sendiri impian Anda. Berat, dan ga jadi ibadah. Wujudkan bersama Allah... Innawllooha ma’anaa. Allah bersama kita.

Saya masuk kuliah tahun 1992. Lulus S1, 2010... He he he. Impian jadi sarjana terwujud sekian belas tahun kemudian.

Alhamdulillaah, pas jadi sarjana, ibu masih hidup. Apalagi pas kepilih mewakili alumni bicara di podium. Depan rektor dan guru-guru besar. Ibu dan keluarga ampe nangis.

Persis Benyamin, waktu Si Doel di wisuda, Benyamin kegirangan ampe keliling kampung. Pasang petasan, he he he. Alhamdulillaah... tahun ini bukan cuma S1. Alhamdulillaah. Sampe juga ke S5... Top dah. Banyak fiturnya. (Sumber : www.pppa.or.id )
(bbk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2188 seconds (0.1#10.140)