Keutamaan Puasa, Balasannya Adalah Surga Bernama Ar-Rayyan
A
A
A
Puasa merupakan ibadah yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah. Dalam salah satu hadis Nabi disebutkan ganjaran bagi yang mereka menghidupkan puasa adalah surga istimewa bernama Ar-Rayyan.
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam Kitab An-Nashoihud Diniyah menerangkan salah satu keutamaan puasa, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda (dari Allah Ta’ala): “Setiap amal anak Adam dibalas kebaikannya sepuluh kali lipat, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang membalasnya. Ia tinggalkan makanan dan minuman serta syahwatnya demi Aku.”
Kemudian Nabi SAW bersabda: “Orang yang berpuasa mendapatkan dua kegembiraan. Satu kegembiraan ketika berbuka dan satu kegembiraan ketika ia berjumpa Robbnya (Tuhannya). Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misik.”
Apabila kita renungkan perkataan Allah “Kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang membalasnya.” Maka kesenangan apa pun yang ada di langit dan bumi tentu tak berarti apa-apa dibanding balasan langsung dari Allah. Inilah janji dari Tuhan Yang Maha Pemurah.
Dalam satu hadis shahih, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasuki pintu tersebut pada hari kiamat, tidak ada selain mereka yang akan memasukinya. Jika orang terakhir yang berpuasa telah masuk ke dalam pintu tersebut maka pintu tersebut akan tertutup. Barang siapa yang masuk, maka ia akan minum dan barang siapa yang minum maka ia tidak akan haus untuk selamanya." (HR Al-Bukhari dan Muslim, HR Ibnu Khuzaimah)
Nabi SAW juga berpesan bahwa puasa itu separuh kesabaran. Setiap sesuatu mempunyai zakat, dan zakat tubuh adalah puasa. Puasa itu perisai dan benteng yang kokoh sebagai pelindung dari api neraka.
Mengenai keutamaan Ramadan, ada satu hadis Nabi yang populer, ketika Malaikat Jibril Alaihissalam berkata kepada Rasulullah SAW: “Barangsiapa mendapati Ramadan, namun dosanya tidak diampuni, semoga Allah menjauhinya. Katakanlah: Amin. Maka Rasulullah menjawab: Amin. Hal itu disebabkan kemudahan sebab-sebab ampunan di bulan Ramadan lebih banyak daripada di bulan-bulan lainnya.
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menjelaskan keistimewan amalan di bulan Ramadan. Ia menggambarkannya dengan pahala berlipat-lipat. Sebagaimana telah diriwayatkan bahwa amalan sunnah di bulan Ramadan pahalanya sama dengan pahala amalan fardhu. Sedangkan amalan fardhu di bulan Ramadan sama dengan 70 amalan fardhu di bulan lainnya. Inilah keuntungan yang besar dan jangan sampai membiarkannya lewat begitu saja.
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam Kitab An-Nashoihud Diniyah menerangkan salah satu keutamaan puasa, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda (dari Allah Ta’ala): “Setiap amal anak Adam dibalas kebaikannya sepuluh kali lipat, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang membalasnya. Ia tinggalkan makanan dan minuman serta syahwatnya demi Aku.”
Kemudian Nabi SAW bersabda: “Orang yang berpuasa mendapatkan dua kegembiraan. Satu kegembiraan ketika berbuka dan satu kegembiraan ketika ia berjumpa Robbnya (Tuhannya). Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misik.”
Apabila kita renungkan perkataan Allah “Kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang membalasnya.” Maka kesenangan apa pun yang ada di langit dan bumi tentu tak berarti apa-apa dibanding balasan langsung dari Allah. Inilah janji dari Tuhan Yang Maha Pemurah.
Dalam satu hadis shahih, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasuki pintu tersebut pada hari kiamat, tidak ada selain mereka yang akan memasukinya. Jika orang terakhir yang berpuasa telah masuk ke dalam pintu tersebut maka pintu tersebut akan tertutup. Barang siapa yang masuk, maka ia akan minum dan barang siapa yang minum maka ia tidak akan haus untuk selamanya." (HR Al-Bukhari dan Muslim, HR Ibnu Khuzaimah)
Nabi SAW juga berpesan bahwa puasa itu separuh kesabaran. Setiap sesuatu mempunyai zakat, dan zakat tubuh adalah puasa. Puasa itu perisai dan benteng yang kokoh sebagai pelindung dari api neraka.
Mengenai keutamaan Ramadan, ada satu hadis Nabi yang populer, ketika Malaikat Jibril Alaihissalam berkata kepada Rasulullah SAW: “Barangsiapa mendapati Ramadan, namun dosanya tidak diampuni, semoga Allah menjauhinya. Katakanlah: Amin. Maka Rasulullah menjawab: Amin. Hal itu disebabkan kemudahan sebab-sebab ampunan di bulan Ramadan lebih banyak daripada di bulan-bulan lainnya.
Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menjelaskan keistimewan amalan di bulan Ramadan. Ia menggambarkannya dengan pahala berlipat-lipat. Sebagaimana telah diriwayatkan bahwa amalan sunnah di bulan Ramadan pahalanya sama dengan pahala amalan fardhu. Sedangkan amalan fardhu di bulan Ramadan sama dengan 70 amalan fardhu di bulan lainnya. Inilah keuntungan yang besar dan jangan sampai membiarkannya lewat begitu saja.
(rhs)