Hadis-hadis Seputar Puasa yang Perlu Diketahui (Bagian-3)
A
A
A
Bulan suci Ramadan adalah bulan yang dinanti umat Islam di seluruh dunia. Ramadan dianggap sangat istimewa karena di dalamnya banyak barokah dan kebaikan yang tak dimiliki bulan-bulan lainnya. (Baca Juga: Hadis-hadis Seputar Puasa yang Perlu Diketahui (Bagian-1))
Bagi umat Islam yang akan menjalani ibadah puasa Ramadan dianjurkan menyiapkan diri dan menyambutnya dengan hati gembira. Ibarat seseorang yang akan mendapat hadiah terindah, tak cuma penampilan yang harus diperbaiki, hati dan bekal amalan juga perlu disiapkan. (Baca Juga: Hadis-hadis Seputar Puasa yang Perlu Diketahui (Bagian-2))
Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani merangkum hadis-hadis seputar puasa dalam Kitab Bulughul Maram. Berikut hadis-hadisnya:
Hadis ke-20
Dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu (RA) bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda: "Barangsiapa lupa bahwa ia sedang berpuasa, lalu ia makan dan minum, hendaknya ia meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah." (Muttafaq Alaihi)
Hadis ke-21
Menurut riwayat Hakim: "Barangsiapa yang berbuka pada saat puasa Ramadan karena lupa, maka tak ada qodlo dan kafarat baginya."
Hadis ke-22
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang terpaksa muntah maka tak ada qodho baginya dan barangsiapa sengaja muntah maka wajib qodho atasnya." (Riwayat Imam Lima. Dinilai cacat oleh Ahmad dan dinilai kuat oleh Daruquthni).
Hadis ke-23
Dari Jabir Ibnu Abdullah RA bahwa Rasulullah SAW keluar pada tahun penaklukan Kota Makkah di bulan Ramadan. Beliau berpuasa, hingga ketika sampai di kampung Kura' al-Ghomam orang-orang ikut berpuasa. Kemudian beliau meminta sekendi air, lalu mengangkatnya, sehingga orang-orang melihatnya dan beliau meminumnya. Kemudian seseorang bertanya kepada beliau bahwa sebagian orang telah berpuasa. Beliau bersabda: "Mereka itu durhaka, mereka itu durhaka."
Hadis ke-24
Dalam suatu lafadz hadis shahih ada seseorang berkata pada beliau: Orang-orang merasa berat berpuasa dan sesungguhnya mereka menunggu apa yang baginda perbuat. Lalu setelah Ashar beliau meminta sekendi air dan meminumnya. (Riwayat Muslim)
Hadis ke-25
Dari Hamzah Ibnu Amar al-Islamy RA bahwa dia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku kuat berpuasa dalam perjalanan, apakah aku berdosa? Maka Rasulullah SAW bersabda: "Ia adalah keringanan dari Allah, barangsiapa yang mengambil keringanan itu maka hal itu baik dan barangsiapa senang untuk berpuasa, maka ia tidak berdosa." (Riwayat Muslim dan asalnya dalam shahih Bukhari-Muslim dari hadis 'Aisyah bahwa Hamzah Ibnu Amar bertanya)
Hadis ke-26
Ibnu Abbas RA berkata: Orang tua lanjut usia diberi keringanan untuk tidak berpuasa dan memberi makan setiap hari untuk seorang miskin, dan tidak ada qodlo baginya. (Hadis shahih diriwayatkan oleh Daruquthni dan Hakim).
Hadis ke-27
Abu Hurairah RA berkata: Ada seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW, lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku telah celaka. Beliau bertanya: "Apa yang mencelakakanmu?" Ia menjawab: Aku telah mencampuri istriku pada saat bulan Ramadhan. Beliau bertanya: "Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan budak?" ia menjawab: Tidak. Beliau bertanya: "Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?" Ia menjawab: Tidak. Lalu ia duduk, kemudian Nabi SAW memberinya sekeranjang kurma seraya bersabda: "Bersedekahlan dengan ini." Ia berkata: "Apakah kepada orang yang lebih fakir daripada kami? Padahal antara dua batu hitam di Madinah tidak ada sebuah keluarga pun yang lebih memerlukannya daripada kami. Maka tertawalah Nabi SAW sampai terlihat gigi gerahamnya, kemudian bersabda: "Pergilah dan berilah makan keluargamu dengan kurma itu." (Riwayat Imam Tujuh dan lafadznya menurut riwayat Muslim)
Hadis ke-28
Dari 'Aisyah dan Ummu Salamah RA bahwa Nabi SAW pernah memasuki waktu pagi dalam keadaan junub karena bersetubuh. Kemudian beliau mandi dan berpuasa. (Muttafaq Alaihi). Imam Muslim menambahkan dalam hadis Ummu Salamah: Dan beliau tidak mengqodlo' puasa.
Hadis ke-29
Dari 'Aisyah RA bahwa Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa meninggal dan ia masih menanggung kewajiban puasa, maka walinya berpuasa untuknya. (Muttafaq Alaihi)
Hadis ke-30
Dari Abu Qotadah Al-Anshory RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang." Beliau juga ditanya tentang puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun yang lalu." Dan ketika ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: "Ia adalah hari kelahiranku, hari aku diutus, dan hari diturunkan Alqur'an padaku. (Riwayat Muslim)
Bagi umat Islam yang akan menjalani ibadah puasa Ramadan dianjurkan menyiapkan diri dan menyambutnya dengan hati gembira. Ibarat seseorang yang akan mendapat hadiah terindah, tak cuma penampilan yang harus diperbaiki, hati dan bekal amalan juga perlu disiapkan. (Baca Juga: Hadis-hadis Seputar Puasa yang Perlu Diketahui (Bagian-2))
Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani merangkum hadis-hadis seputar puasa dalam Kitab Bulughul Maram. Berikut hadis-hadisnya:
Hadis ke-20
Dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu (RA) bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam (SAW) bersabda: "Barangsiapa lupa bahwa ia sedang berpuasa, lalu ia makan dan minum, hendaknya ia meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah." (Muttafaq Alaihi)
Hadis ke-21
Menurut riwayat Hakim: "Barangsiapa yang berbuka pada saat puasa Ramadan karena lupa, maka tak ada qodlo dan kafarat baginya."
Hadis ke-22
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang terpaksa muntah maka tak ada qodho baginya dan barangsiapa sengaja muntah maka wajib qodho atasnya." (Riwayat Imam Lima. Dinilai cacat oleh Ahmad dan dinilai kuat oleh Daruquthni).
Hadis ke-23
Dari Jabir Ibnu Abdullah RA bahwa Rasulullah SAW keluar pada tahun penaklukan Kota Makkah di bulan Ramadan. Beliau berpuasa, hingga ketika sampai di kampung Kura' al-Ghomam orang-orang ikut berpuasa. Kemudian beliau meminta sekendi air, lalu mengangkatnya, sehingga orang-orang melihatnya dan beliau meminumnya. Kemudian seseorang bertanya kepada beliau bahwa sebagian orang telah berpuasa. Beliau bersabda: "Mereka itu durhaka, mereka itu durhaka."
Hadis ke-24
Dalam suatu lafadz hadis shahih ada seseorang berkata pada beliau: Orang-orang merasa berat berpuasa dan sesungguhnya mereka menunggu apa yang baginda perbuat. Lalu setelah Ashar beliau meminta sekendi air dan meminumnya. (Riwayat Muslim)
Hadis ke-25
Dari Hamzah Ibnu Amar al-Islamy RA bahwa dia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku kuat berpuasa dalam perjalanan, apakah aku berdosa? Maka Rasulullah SAW bersabda: "Ia adalah keringanan dari Allah, barangsiapa yang mengambil keringanan itu maka hal itu baik dan barangsiapa senang untuk berpuasa, maka ia tidak berdosa." (Riwayat Muslim dan asalnya dalam shahih Bukhari-Muslim dari hadis 'Aisyah bahwa Hamzah Ibnu Amar bertanya)
Hadis ke-26
Ibnu Abbas RA berkata: Orang tua lanjut usia diberi keringanan untuk tidak berpuasa dan memberi makan setiap hari untuk seorang miskin, dan tidak ada qodlo baginya. (Hadis shahih diriwayatkan oleh Daruquthni dan Hakim).
Hadis ke-27
Abu Hurairah RA berkata: Ada seorang laki-laki menghadap Rasulullah SAW, lalu berkata: Wahai Rasulullah, aku telah celaka. Beliau bertanya: "Apa yang mencelakakanmu?" Ia menjawab: Aku telah mencampuri istriku pada saat bulan Ramadhan. Beliau bertanya: "Apakah engkau mempunyai sesuatu untuk memerdekakan budak?" ia menjawab: Tidak. Beliau bertanya: "Apakah engkau mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?" Ia menjawab: Tidak. Lalu ia duduk, kemudian Nabi SAW memberinya sekeranjang kurma seraya bersabda: "Bersedekahlan dengan ini." Ia berkata: "Apakah kepada orang yang lebih fakir daripada kami? Padahal antara dua batu hitam di Madinah tidak ada sebuah keluarga pun yang lebih memerlukannya daripada kami. Maka tertawalah Nabi SAW sampai terlihat gigi gerahamnya, kemudian bersabda: "Pergilah dan berilah makan keluargamu dengan kurma itu." (Riwayat Imam Tujuh dan lafadznya menurut riwayat Muslim)
Hadis ke-28
Dari 'Aisyah dan Ummu Salamah RA bahwa Nabi SAW pernah memasuki waktu pagi dalam keadaan junub karena bersetubuh. Kemudian beliau mandi dan berpuasa. (Muttafaq Alaihi). Imam Muslim menambahkan dalam hadis Ummu Salamah: Dan beliau tidak mengqodlo' puasa.
Hadis ke-29
Dari 'Aisyah RA bahwa Nabi SAW bersabda: "Barangsiapa meninggal dan ia masih menanggung kewajiban puasa, maka walinya berpuasa untuknya. (Muttafaq Alaihi)
Hadis ke-30
Dari Abu Qotadah Al-Anshory RA bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang." Beliau juga ditanya tentang puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun yang lalu." Dan ketika ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: "Ia adalah hari kelahiranku, hari aku diutus, dan hari diturunkan Alqur'an padaku. (Riwayat Muslim)
(rhs)