Keajaiban Bersedekah dan 6 Keutamaannya

Kamis, 31 Oktober 2019 - 05:15 WIB
Keajaiban Bersedekah dan 6 Keutamaannya
Keajaiban Bersedekah dan 6 Keutamaannya
A A A
Allah Ta'ala dan Rasul-Nya memberi kabar gembira bagi mereka yang beramal dengan sedekah. Banyak ayat dan hadits menerangkan keutamaan bersedekah, salah satunya janji Allah akan melipatgandakan harta yang dikeluarkannya.

Allah Ta'ala berfirman:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, niscaya DIA akan menggantinya." (Saba': 39)

Syeikh Ahmad Al-Mishry , ulama Mesir yang saat ini berdakwah di Jakarta menjelaskan fadhillah sedekah dalam kajian bulanan di Masjid Raya Asmaul Husna, Gading Serpong, Tangerang. Syeikh Ahmad mengatakan, orang yang berinfak dan bersedakah tidak perlu takut miskin, karena dia sedang berkomunikasi dengan Allah Ta'ala. Zaman Sekarang memang banyak orang minta-minta, tapi tetaplah berhusnudzan kepada orang lain.

"Para ulama salaf terdahulu berdoa, Ya Allah jika memang dia membutuhkan, berkahi apa yang saya berikan. Tapi jika dia berbohong, jadikanlah ini sebagai dosa terakhir baginya," demikian kata Syeikh Ahmad sembari menegaskan bahwa hati ulama salaf terdahulu sangat bersih sampai-sampai tak pernah menaruh curiga kepada pengemis.

Seseorang yang berinfak sering berpikir 'saya sudah bersedekah tapi Allah belum membalasnya?' Kata Syeikh Ahmad, balasan Allah tidak hanya sekadar uang saja. Bisa jadi diberi kesehatan, keberkahan rumah tangga, dikaruniai anak saleh dan salehah, orang tua diberi kesehatan. Sebab, rezeki itu cakupannya luas, dan sebaik-baik pemberi rezeki adalah Allah Ta'ala.

Syeikh Ahmad menceritakan, di zaman Nabi Musa 'alaihis salam (AS), ada seseorang Bani Israil ingin berjumpa dengan Nabi Musa AS. Dia mengadu, 'wahai Musa, kenapa hidupku miskin begini, coba tolong sampaikan kepada Allah Ta'ala apakah saya akan terus miskin, atau sewaktu-waktu diberikan kelapangan rezeki atau kemudahan? Akhirnya Nabi Musa bermunajat kepada Allah, "Ya Rabb, ada hamba-Mu Fulan mengadukan kemiskinannya kepadaku." Allah befirman, "Wahai Musa, sampaikan ke dia, dia akan mendapatkan rezeki yang mengalir selama tujuh tahun (akan mengalir, berarti dilipatgandakan selama tujuh tahun).

Kemudian, Nabi Musa menyampaikan kepada orang tersebut. Orang tersebut berkata untuk apa saya punya rezeki banyak sementara saya sudah tua? Sampai akhirnya orang tersebut punya rumah untuk fakir miskin, rumah lainnya untuk Ibnu Sabil, orang-orang dalam perjalanan, rumah lainnya untuk anak yatim. Bahkan kekayaannya mengalir selama sembilan tahun. Orang tersebut datang lagi ke Nabi Musa. "Wahai Musa, engkau mengatakan kekayaanku hanya tujuh tahun, tapi sekarang sudah sembilan tahun, kekayaanku belum habis-habis."

Nabi Musa pun bertanya kepada Allah Ta'ala, "Ya Rabb, Fulan mengadukan lagi tentang kekayaannya". Allah Ta'ala menjawab, "Wahai Musa, Aku hanya memberi atau membuka satu pintu kekayaan untuk orang itu, tapi Fulan malah memberikan lebih dari satu pintu kebaikan kepada hamba-hamba-Ku yang lain, fakir miskin, Ibnu Sabil dan anak yatim piatu, tidak mungkin Fulan lebih dermawan dari pada Aku".

Hikmah yang bisa dipetik dari kisah itu jangan pernah perhitungan dengan Allah Ta'ala. Allah akan memberi balasan berlipat kepada orang yang beramal saleh dengan sedekah.

Allah Ta'ala berfirman:
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: 'Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu, bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya." (Al-Baqarah: 215)

Di ayat lain, Allah berfirman: "Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu. Lalu ia berkata : "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?". (Al-Munafiqun: 10)

Inilah 6 Keutamaan Bersedekah:
1. Sedekah Menghapuskan Dosa.
2. Mendapatkan Naungan Allah di Hari Akhir.
3. Memberi Keberkahan kepada Harta.
4. Menjadi Bukti Keimanan Seseorang.
5. Membebaskan Diri dari Siksa Kubur.
6. Menjauhkan Diri dari Api Neraka.

Hadis-Hadis Keutamaan Bersedekah:

1. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu), sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang saleh." (HR Muslim)

2. Rasulullah SAW bersabda:
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَالْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
"Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api. Hasad akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar." (HR. Al-Baihaqi)

3. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
"Harta tidak akan berkurang dengan sedekah." (HR Muslim)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4185 seconds (0.1#10.140)