Kisah Anak Adam dan Kejahatan Pertama di Muka Bumi

Senin, 11 November 2019 - 05:15 WIB
Kisah Anak Adam dan...
Kisah Anak Adam dan Kejahatan Pertama di Muka Bumi
A A A
Ulama Mesir yang kini menetap di Jakarta, Syeikh Ahmad Al-Mishri mengulas kisah anak Adam yang diabadikan oleh Alqur'an . Kisah ini merupakan kejahatan pertama yang terjadi di muka bumi.

Allah Ta'ala menceritakan kisah tersebut dalam Surah Al-Maidah ayat 27-31. Sebuah peristiwa yang membuat Nabi Adam 'alaihis salam (AS) sedih. Ketika Nabi Adam AS dikaruniai putra-putra bernama Qabil dan Habil, Beliau mendapat ujian berat karena kehilangan anaknya. Kejadian ini terjadi di Mekkah Al-Mukarramah.

"Kisah Qabil, Habil, dan Syits ini memang sangat terbatas dalam Alqur'an dan hadits. Kita akan mengulasnya secara singkat," kata Syeikh Ahmad dalam kajian rutinnya di Srengseng, Jakarta Barat, belum lama ini.

Qabil, Habil dan Syits adalah adalah anak dari Nabi Adam AS, bapak dan kakeknya para manusia. Sebelumnya telah dibahas bahwa Hawa selalu melahirkan anak kembar dengan 40 anak (20 kali mengandung). Setelah anak keturunan Nabi Adam dan Hawa dewasa, Allah Ta'ala membolehkan Nabi Adam AS untuk menikahkan salah satu dari pasangan kembar dengan salah satu dari pasangan Qabil.

Allah Ta'ala berfirman dalam Alqur'an: "Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertaqwa".

"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu padaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seluruh alam". "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim".

"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya. Sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi. Kemudian Allah menyuruh seekor burung Gagak menggali bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung Gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal." (QS Al-Maidah: 27-31)

Kesimpulannya, Qabil ingin menikah dengan saudara yang lahir dengannya karena lebih cantik. Qabil dan Habil diminta mempersembahkan kurban yang sesembahannya akan dibawa api dari langit, maka itulah yang diterima. Habil mengajukan domba yang ia miliki. Sedangkan Qabil mengajukan tanaman tapi yang paling buruk.

Api tersebut datang hanya membawa domba. Ini pertanda Allah Ta'ala ridha kepada Habil. Qabil pun mulai membenci Habil. Qabil memukul Habil dengan batu atau semacam besi yang ada di tangannya hingga wafat. Karena waktu itu belum tahu cara penguburan, maka Allah hadirkan burung yang berkelahi. Kemudian Dia masukkan burung itu ke dalam tanah.

Qabil kemudian menyesal. Ini burung saja mengajariku. Kisah pembunuhan Habil oleh Qabil ini menjadi kejahatan pertama di muka bumi. Qabil memulai kejahatan, maka kata Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), seluruh kejahatan dosanya kembali ke Qabil. Lalu Qabil bertaubat kepada Allah Ta'ala.

Beliau SAW bersabda: "Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara zalim, melainkan anak Adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu." (HR Al-Bukhari, Muslim)

Putra Nabi Adam AS Diangkat Jadi Nabi
Putra Nabi Adam AS bernama Syits (artinya anugerah pemberian Allah) menjadi Nabi setelah Nabi Adam AS. Syits lahir setelah usia Nabi Adam 930 tahun, 5 tahun sesudah pembunuhan Qabil.

Kemudian Nabi Adam AS mengajarkannya jam-jam beribadah. Beliau tinggal di Kota Mekkah hingga wafat. Syits adalah orang pertama yang membangun Ka'bah dari tanah. Allah Ta'ala menurunkan lembaran sekitar 60 lembaran.

Nabi Syits AS hidup di muka bumi sekitar 720 tahun. Dikatakan makam Beliau ada di Gua Abi Qays. Ada yang menyebutkan dimakamkan di Gunung Everest.

Nabi Syits AS ketika wafat diteruskan oleh anaknya Anusy yang hidup hingga 965 tahun. Lalu diteruskan oleh Qainan, kemudian diteruskan oleh Mahlayil. Selanjutnya diteruskan oleh Yarid. Dan kemudian diteruskan oleh Nabi Idris AS. Keturunan Nabi Syits semuanya masih dilihat oleh Nabi Adam AS.

Disebutkan juga yang membangun Ka'bah pertama kali dari golongan manusia adalah Nabi Adam AS. Beliau juga membangun Baitul Maqdis Palestina dan beribadah di dalamnya. Adapun salat di Masjidil Haram pahalanya 100.000 kali. Di Masjid Nabawi 1.000 kali dan di Masjid Al-Aqsha ada riwayat yang mengatakan 500 kali, ada juga yang meyebutkan 250 kali.

Syeikh Ahmad Al-Mishry juga menceritakan Nabi Adam AS dan Nabi Musa AS pernah berdebat. Nabi Musa AS mengatakan, "Gara-gara engkau kami semua diusir dari Surga." Lalu Nabi Adam AS berkata, "Bukankah engkau sudah dijadikan Rasul, ini semua takdir, saya diciptakan untuk jadi khalifah."

Adapun terkait tafsir dari mimpi Nabi Adam AS. Siapa yang melihat Nabi Adam AS dalam bentuk aslinya ia akan menjadi pemimpin. Barangsiapa mimpi Nabi Adam AS, maka dia akan berhaji bersama yang dicintainya. Kata ulama, barang siapa mimpi Nabi Adam AS akan punya keturunan yang banyak.

Demikian ulasan singkat kisah Habil, Qabil dan Syits sebagaimana diceritakan Alqur'an dan hadits Nabi. Semoga kita bisa mengambil iktibar dan pelajaran. Wallahu A'lam.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1734 seconds (0.1#10.140)