Pesan Habib Nabiel Al-Musawa Saat Merayakan Maulid Nabi

Senin, 11 November 2019 - 22:35 WIB
Pesan Habib Nabiel Al-Musawa...
Pesan Habib Nabiel Al-Musawa Saat Merayakan Maulid Nabi
A A A
Para salaf (generasi awal yaitu sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in) mengatakan jika ingin mencintai Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) tidak perlu cari dalil karena sudah menjadi kewajiban bagi orang yang beriman.

Demikian pesan Dewan Syura Majelis Rasulullah (MR) Al-Habib Nabiel bin Fuad Al-Musawa saat membuka tausiyahnya dalam perayaan Maulid Akbar di Lapangan Monas Jakarta Sabtu lalu (9/11/2019).

Habib Nabil mengatakan, dalam Alqur'anul Karim Surah Maryam, diceritakan seorang Nabi mulia, yaitu Isa bin Maryam 'alaihis salam (AS). Ketika Beliau masih bayi, masih merah karena baru keluar dari kandungan dan digendong oleh Ibunya yang suci, yaitu Sayyidatuna Maryam.

Ketika itu, orang-orang Bani Israil mendatangi Maryam kemudian menyatakan kenapa kamu hamil padahal tidak punya suami? Kenapa kamu maksiat? Padahal leluhurmu itu adalah orang-orang yang saleh yang dimuliakan Allah Ta'ala, maka Sayyidatuna Maryam menunjuk bayi yang masih merah itu yang belum bisa ngomong. Ajaibnya, ketika ditunjuk tiba-tiba bayi suci itu berbicara:

"Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan Aku seorang Nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."

"Kalau hari lahirnya Sayyidina Isa bin Maryam AS penuh keberkahan dan kesejahteraan, kira-kira lahirnya Nabi Muhammad SAW penuh keberkahan apa tidak?" kata Habib Nabil meyakinkan ribuan jamaah yang menghadiri Maulid tersebut.

Dalam ayat lain, dikisahkan tentang Nabi Yahya AS. Yahya adalah seorang Nabi dan putra dari Sayyidina Zakariya AS. Ketika Nabi Zakariya difirmankan oleh Allah Ta'ala akan memiliki anak, Allah berfirman: Keselamatan, keberkahan, kedamaian, kesejahteraan pada hari Nabi Yahya dilahirkan, pada Hari Nabi Yahya diwafatkan, dan pada Hari Nabi Yahya dibangkitkan kembali oleh Allah Ta'ala.

Yang mengatakan hari lahir Nabi Yahya penuh keberkahan adalah Allah Ta'ala sebagaimana dibadikan dalam Alqur'anul Karim . Mungkin ada yang masih penasaran dan bertanya apakah ada dalil atau boleh gak hari lahirnya Nabi Muhammad SAW dijadikan momentum beribadah?

Dalam Hadits Al-Bukhari dan Muslim disebutkan Nabi Muhammad SAW terbiasa berpuasa setiap Senin dan Kamis. Ketika ditanya Ya Rasulullah kenapa engkau berpuasa hari Senin dan Kamis?

Beliau berkata, hari Senin adalah hari di mana saya dilahirkan, dan hari Kamis adalah saat saya diangkat ke hadapan Allah Ta'ala. Dari hadits ini jelas hari lahirnya Nabi diibadahi dengan puasa.

Karena itu dalam Maulid Nabi ini kita juga bermunajat, doa, dzikir, membaca sirah Nabi SAW dan bersalawat. Mudah-mudahan ini membuat kita tenang, tentram. "Biarlah orang mencela. Biarlah orang tidak setuju, kita akan terus memuliakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Semoga Allah mengabulkan doa kita," demikian pesan Habib Nabil. Berikut video ceramah Habib Nabiel yang disiarkan oleh Nabawi Tv:
(rhs)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1979 seconds (0.1#10.24)