Ini Pesan Habib Ali Al-Jufri Saat Daurah di Ponpes Darul Halim
A
A
A
Ulama kharismatik asal Uni Emirat Arab (UEA) Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al-Jufri menyampaikan pesan indah saat mengisi daurah di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Halim Bandung Barat, kemarin (1/12/2019).
Habil Ali Al-Jufri mengatakan, berapa banyak orang yang mengklaim dia berzikir kepada Allah Ta'ala, menyebut nama Allah, tetapi keadaannya berbeda dengan ucapannya.
Bayangkan ketika ada orang yang membawa pisau ingin membunuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), beliau mendekat dan meletakkan tangannya di dada orang tersebut. Kemudian orang itu malah menjadi mencintai Rasulullah.
"Inilah tolehannya Rasulullah SAW. Lalu bagaimana tolehan Beliau kepada pecintanya? Ketika kalian duduk dan disampaikan kepada Rasulullah bahwa kalian bersalawat kepadanya. Kalian tidak memperdulikan terik matahari karena ada rasa cinta di dalam hati kalian," kata ulama kelahiran Jeddah Saudi Arabia itu.
Rasulullah SAW menoleh kepada kita yang banyak dosanya, yang banyak lalainya. Yang selau teledor dan selalu lancang kepada Allah, selalu berkhianat kepada mata dan jasadnya. Kita ini orang-orang yang menyia-nyiakan amanah.
Dan hanya dengan berkumpul sama-sama bersalawat, maka nama kita disebut di tempat yang mulia. Bersalawatlah dan ucapkanlah salam maka nanti engkau akan mendapatkan syafa'at Beliau.
Alangkah indahnya salawat dan salam kepada Nabi Muhanmad SAW. Tidak ada yang lebih indah selain mendapat sambungan salam dari Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW mengenal kalian satu per satu. Apa yang dilaporkan kepada Rasulullah dari amalan kita membuat Beliau Gembira? Ataukah malah membuat Beliau bersedih?
Kalau aku dapat berita yang baik dari amalan kalian, aku bergembira, bersyukur dan memuji Allah. Tetapi kalau aku dapat berita yang yang tidak baik dari amalan kalian aku akan beristighfar untuk kalian.
Kalian sudah menggembirakan Rasulullah SAW dengan hadir di majelis yang di dalamnya bersalawat kepada Beliau. Kalian sudah menggembirakan Rasulullah dengan hadir di acara Maulid.
Sekarang, kita harus menggembirakan Rasulullah SAW dengan meniru akhlaknya, adabnya, sunnahnya. Ajarkan kepada anak kita akhlak Beliau yang tidak pernah mencela orang lain, menyayangi anak yatim. Beliau juga mengasihi fakir miskin.
Menolong syari'at bukan dengan saling membenci, tapi dengan membersihkan hati. Bukan dengan saling mengadu domba. Berusahalah membuat Rasulullah senang kepada kita dan memberikan syafa'at.
Berapa banyak amalan kita yang sudah dilaporkan yang membuat Rasulullah kecewa. Jadikanlah setelah ini setiap nafas kita, gerak-gerik kita membuat Rasulullah SAW gembira.
Habil Ali Al-Jufri mengatakan, berapa banyak orang yang mengklaim dia berzikir kepada Allah Ta'ala, menyebut nama Allah, tetapi keadaannya berbeda dengan ucapannya.
Bayangkan ketika ada orang yang membawa pisau ingin membunuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), beliau mendekat dan meletakkan tangannya di dada orang tersebut. Kemudian orang itu malah menjadi mencintai Rasulullah.
"Inilah tolehannya Rasulullah SAW. Lalu bagaimana tolehan Beliau kepada pecintanya? Ketika kalian duduk dan disampaikan kepada Rasulullah bahwa kalian bersalawat kepadanya. Kalian tidak memperdulikan terik matahari karena ada rasa cinta di dalam hati kalian," kata ulama kelahiran Jeddah Saudi Arabia itu.
Rasulullah SAW menoleh kepada kita yang banyak dosanya, yang banyak lalainya. Yang selau teledor dan selalu lancang kepada Allah, selalu berkhianat kepada mata dan jasadnya. Kita ini orang-orang yang menyia-nyiakan amanah.
Dan hanya dengan berkumpul sama-sama bersalawat, maka nama kita disebut di tempat yang mulia. Bersalawatlah dan ucapkanlah salam maka nanti engkau akan mendapatkan syafa'at Beliau.
Alangkah indahnya salawat dan salam kepada Nabi Muhanmad SAW. Tidak ada yang lebih indah selain mendapat sambungan salam dari Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW mengenal kalian satu per satu. Apa yang dilaporkan kepada Rasulullah dari amalan kita membuat Beliau Gembira? Ataukah malah membuat Beliau bersedih?
Kalau aku dapat berita yang baik dari amalan kalian, aku bergembira, bersyukur dan memuji Allah. Tetapi kalau aku dapat berita yang yang tidak baik dari amalan kalian aku akan beristighfar untuk kalian.
Kalian sudah menggembirakan Rasulullah SAW dengan hadir di majelis yang di dalamnya bersalawat kepada Beliau. Kalian sudah menggembirakan Rasulullah dengan hadir di acara Maulid.
Sekarang, kita harus menggembirakan Rasulullah SAW dengan meniru akhlaknya, adabnya, sunnahnya. Ajarkan kepada anak kita akhlak Beliau yang tidak pernah mencela orang lain, menyayangi anak yatim. Beliau juga mengasihi fakir miskin.
Menolong syari'at bukan dengan saling membenci, tapi dengan membersihkan hati. Bukan dengan saling mengadu domba. Berusahalah membuat Rasulullah senang kepada kita dan memberikan syafa'at.
Berapa banyak amalan kita yang sudah dilaporkan yang membuat Rasulullah kecewa. Jadikanlah setelah ini setiap nafas kita, gerak-gerik kita membuat Rasulullah SAW gembira.
(rhs)