Peringatan Bagi yang Suka Menunda-nunda Waktu Salat

Senin, 09 Desember 2019 - 20:36 WIB
Peringatan Bagi yang Suka Menunda-nunda Waktu Salat
Peringatan Bagi yang Suka Menunda-nunda Waktu Salat
A A A
Salat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan setiap muslim yang sudah baligh. Ibadah salat adalah amalan yang sangat serius karena menjadi pembeda antara seorang muslim dengan non muslim.

Bahkan, urusan yang pertama dihisab pada hari kiamat adalah salat seorang hamba. Apabila salatnya baik, maka ia akan beruntung, dan sebaliknya.

Lalu, bagaimana dengan orang yang suka menunda waktu salat? Pimpinan Pondok Pesantren As-Shidqu Kuningan, Al-Habib Quraisy Baharun menceritakan sebuah kisah yang penuh hikmah terkait orang yang menyepelekan salat.

Dikisahkan, ada seorang saleh menguburkan jenazah saudara perempuannya. Setelah pulang, ia menyadari kalau dompetnya telah hilang. Mungkin jatuh ketika ia memakamkan saudaranya itu.

Karena itu, ia segera kembali ke pemakaman dan menggali kembali. Tetapi belum sempat ia menemukan dompetnya kembali, ia melihat nyala api di kubur saudaranya tersebut. Ia ketakutan dan segera menutupnya kembali. Ia menangis melihat keadaan kubur saudaranya itu.

Saudaranya itu memang tidak tinggal bersamanya, tetapi bersama ibunya. Segera ia menuju rumah ibunya, dan masih dengan menangis ia berkata, "Wahai ibu, beritahukan kepadaku, bagaimana amalan saudaraku itu?"

Sang ibu berkata, "Ada apa gerangan sehingga engkau bertanya seperti itu?"

"Wahai ibu, aku melihat kuburnya menyala api!" Kata sang anak, kemudian ia menceritakan secara lengkap pengalamannya.

Sang ibu ikut menangis mendengar cerita itu dan berkata, "Saudaramu itu biasa meringan-ringankan (menggampangkan) sembahyang dan mengakhirkannya, hingga waktunya hampir habis!"

Sebagian ulama menyatakan bahwa tidak mengapa salat menjelang akhir waktu, asal belum masuk kepada waktu salat selanjutnya. Kemudian tidak ada maksud untuk menyepelekan salat itu kecuali benar-benar karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan.

"Hanya saja ia akan kehilangan keutamaan salat pada awal waktunya," kata Habib yang juga alumnus Darul Musthofa Tarim Hadhramaut Yaman itu.

Rasulullah SAW bersabda, "Amal perbuatan yang paling disukai Allah adalah salat pada awal waktunya." Beliau juga bersabda, "Kelebihan (salat) pada awal waktunya dibanding pada akhir waktunya adalah seperti keutamaan akhirat atas dunia".

Dalam riwayat lainnya, Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa salat pada awal waktunya, maka naiklah salatnya itu ke langit dengan diliputi cahaya hingga sampai di 'Arsy, lalu ia (salat itu) membacakan istighfar untuk orang yang melakukan salat itu hingga hari kiamat, sambil berkata: "Semoga Allah memeliharamu", sebagaimana engkau memelihara aku. Jika seseorang itu salat tidak pada waktunya (ghairi waqtiha, menunda-nunda hingga masuk pada waktu salat selanjutnya), maka salat itu akan naik ke langit diliputi kegelapan. Dan bila sampai ke langit, ia dilipat bagaikan baju yang rusak, lalu dilemparkan ke wajah orang yang melakukannya itu".

Dalam hadis lainnya, Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang menghimpun antara dua waktu salat tanpa udzur atau karena meringan-ringankan (menggampangkan, menyepelekan), maka ia telah memasuki pintu dosa besar".
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4751 seconds (0.1#10.140)