Dahsyatnya Keutamaan Surah Al-Ikhlas, Yuk Amalkan!
A
A
A
Surah Al-Ikhlas (الإخلاص) adalah surah ke-112 dari 114 surah dalam Alqur'an . Surah yang 'memurnikan keesaan Allah' ini diturunkan di Makkah (surah Makkiyah) terdiri 4 ayat, 15 kalimat dan 47 huruf.
Surah Al-Ikhlas memiliki keutamaan yang luar biasa karena di dalamnya menegaskan keesaan Allah Ta'ala dan menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Meskipun hanya 4 ayat, surah ini sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya.
(Qul Huwallahu Ahad. Allahush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan Ahad)
Katakanlah (Muhammad): "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (Surah Al-Ikhlas:1-4)
Asbabun Nuzul
Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan bahwa sekelompok Bani Quraisy pernah meminta Nabi Muhammad untuk menjelaskan leluhur Allah. Kemudian turunlah surah ini menegaskan keesaan Allah.
Ibnu Katsir mengutip riwayat Imam Ahmad dari Ubay bin Ka'ab mengenai asbabun nuzul Surat Al-Ikhlas. Bahwa ada orang-orang musyrik berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), "Hai Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu." Maka Allah menurunkan surat Al-Ikhlas.
Selain itu dari Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair menyebutkan bahwa kaum Yahudi yang di antaranya Kab bin Ashraf dan Huyayy bin Akhtab datang menemui Nabi SAW dan bertanya hal serupa, kemudian turun surah ini.
Riwayat lain menyebutkan, ada orang Badui yang datang kepada Rasulullah SAW. Ia bertanya, "Gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu." Maka turunlah surat ini.
Keutamaan Surah Al-Ikhlas
1. Wasilah untuk Masuk Surga.
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ حُنَيْنٍ مَوْلَى آلِ زَيْدِ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ أَقْبَلْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ } فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَبَتْ فَسَأَلْتُهُ مَاذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجَنَّةُ
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Abdullah bin Abdurrahman dari 'Ubaid bin Hunain budak keluarga Zaid bin Al-Khatthab dia berkata: Aku telah mendengar Abu Hurairah berkata: "Aku datang bersama Rasulullah SAW, lalu Beliau mendengar seorang laki-laki membaca surat Al-Ikhlas: Qul huwallahu ahad, allahush-shamad lam yalid walam yulad walam yakullahu kufuwan ahad. Rasulullah SAW kemudian bersabda: 'Wajib baginya'. Aku bertanya, 'Apa yang wajib bagi dia wahai Rasulullah?' Beliau SAW menjawab: Surga." (Hadis Sunan An-Nasa'i No. 984)
2. Sepertiga Alqur'an.
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَجُلًا سَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ يُرَدِّدُهَا فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ لَهُ ذَلِكَ وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ زَادَ إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَخْبَرَنِي أَخِي قَتَادَةُ بْنُ النُّعْمَانِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah dari Ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudzri, bahwa ada seorang laki-laki mendengar seseorang yang membaca Qulhuwallahu Ahad (Surah Al-Ikhlas), ia mengulang-ulanginya. Pagi harinya, ia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengutarakan kisahnya yang seolah-olah si laki-laki tadi menganggap terlalu remeh (sedikit) bacaannya. Spontan Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh surat tadi menyamai sepertiga Alqur'an." Dan Ismail bin Ja'far menambahkan dari Malik dari Abdurrahman dari Ayahnya dari Abu Sa'id telah mengabariku saudaraku Qatadah bin Nu'man dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." (Shahih Al-Bukhari No. 6826)
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, "Qul Huwallahu Ahad sama sepertiga Alqur'an." (Sunan Ibnu Majah No. 3777)
Dalam Shahih Muslim disebutkan dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah SAW keluar dan bersabda: "Saya akan membacakan kepada kalian (surat yang menyamai) sepertiga Alqur'an." Maka beliau pun membaca: "QUL HUWALLAHU AHAD." Beliau membacanya hingga selesai.
3. Dicintai Allah Ta'ala.
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ عَنْ ابْنِ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ أَنَّ أَبَا الرِّجَالِ مُحَمَّدَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَهُ عَنْ أُمِّهِ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ رَجُلًا عَلَى سَرِيَّةٍ فَكَانَ يَقْرَأُ لِأَصْحَابِهِ فِي صَلَاتِهِمْ فَيَخْتِمُ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ فَلَمَّا رَجَعُوا ذَكَرُوا ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ سَلُوهُ لِأَيِّ شَيْءٍ فَعَلَ ذَلِكَ فَسَأَلُوهُ فَقَالَ لِأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُحِبُّهُ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Dawud dari Ibnu Wahab dia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Amr bin Al Harits dari Sa'id bin Abu Hilal sesungguhnya bapaknya para lelaki -Muhammad bin Abdurrahman- telah menceritakan kepadanya dari ibuya 'Amrah dari 'Aisyah bahwa Rasulullah SAW mengutus seseorang dalam suatu pasukan (kecil), ia mengimami para sahabatnya dengan mengakhiri bacaan dengan surat Qul Huwallahu Ahad. Setelah pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW dan Beliau bersabda: "Tanyakan kepadanya alasan ia melakukan hal tersebut?" Lalu para sahabat segera bertanya kepadanya, dan ia menjawab: "Karena Qul Huwallahu Ahad adalah sifat Ar Rahman -'Azza wa Jalla- dan aku sangat suka membacanya." Rasulullah SAW bersabda: "Beritahukan kepadanya bahwa Allah 'Azza wa Jalla juga sangat mencintainya." (Hadis Sunan An-Nasa'i No. 983)
Surah Al-Ikhlas memiliki keutamaan yang luar biasa karena di dalamnya menegaskan keesaan Allah Ta'ala dan menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Meskipun hanya 4 ayat, surah ini sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
(Qul Huwallahu Ahad. Allahush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan Ahad)
Katakanlah (Muhammad): "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (Surah Al-Ikhlas:1-4)
Asbabun Nuzul
Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan bahwa sekelompok Bani Quraisy pernah meminta Nabi Muhammad untuk menjelaskan leluhur Allah. Kemudian turunlah surah ini menegaskan keesaan Allah.
Ibnu Katsir mengutip riwayat Imam Ahmad dari Ubay bin Ka'ab mengenai asbabun nuzul Surat Al-Ikhlas. Bahwa ada orang-orang musyrik berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), "Hai Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu." Maka Allah menurunkan surat Al-Ikhlas.
Selain itu dari Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair menyebutkan bahwa kaum Yahudi yang di antaranya Kab bin Ashraf dan Huyayy bin Akhtab datang menemui Nabi SAW dan bertanya hal serupa, kemudian turun surah ini.
Riwayat lain menyebutkan, ada orang Badui yang datang kepada Rasulullah SAW. Ia bertanya, "Gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu." Maka turunlah surat ini.
Keutamaan Surah Al-Ikhlas
1. Wasilah untuk Masuk Surga.
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ حُنَيْنٍ مَوْلَى آلِ زَيْدِ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ أَقْبَلْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ } فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَبَتْ فَسَأَلْتُهُ مَاذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْجَنَّةُ
Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Abdullah bin Abdurrahman dari 'Ubaid bin Hunain budak keluarga Zaid bin Al-Khatthab dia berkata: Aku telah mendengar Abu Hurairah berkata: "Aku datang bersama Rasulullah SAW, lalu Beliau mendengar seorang laki-laki membaca surat Al-Ikhlas: Qul huwallahu ahad, allahush-shamad lam yalid walam yulad walam yakullahu kufuwan ahad. Rasulullah SAW kemudian bersabda: 'Wajib baginya'. Aku bertanya, 'Apa yang wajib bagi dia wahai Rasulullah?' Beliau SAW menjawab: Surga." (Hadis Sunan An-Nasa'i No. 984)
2. Sepertiga Alqur'an.
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّ رَجُلًا سَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ يُرَدِّدُهَا فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ لَهُ ذَلِكَ وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ زَادَ إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَخْبَرَنِي أَخِي قَتَادَةُ بْنُ النُّعْمَانِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah dari Ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudzri, bahwa ada seorang laki-laki mendengar seseorang yang membaca Qulhuwallahu Ahad (Surah Al-Ikhlas), ia mengulang-ulanginya. Pagi harinya, ia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan mengutarakan kisahnya yang seolah-olah si laki-laki tadi menganggap terlalu remeh (sedikit) bacaannya. Spontan Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh surat tadi menyamai sepertiga Alqur'an." Dan Ismail bin Ja'far menambahkan dari Malik dari Abdurrahman dari Ayahnya dari Abu Sa'id telah mengabariku saudaraku Qatadah bin Nu'man dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." (Shahih Al-Bukhari No. 6826)
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, "Qul Huwallahu Ahad sama sepertiga Alqur'an." (Sunan Ibnu Majah No. 3777)
Dalam Shahih Muslim disebutkan dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah SAW keluar dan bersabda: "Saya akan membacakan kepada kalian (surat yang menyamai) sepertiga Alqur'an." Maka beliau pun membaca: "QUL HUWALLAHU AHAD." Beliau membacanya hingga selesai.
3. Dicintai Allah Ta'ala.
أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ عَنْ ابْنِ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ أَنَّ أَبَا الرِّجَالِ مُحَمَّدَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَهُ عَنْ أُمِّهِ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ رَجُلًا عَلَى سَرِيَّةٍ فَكَانَ يَقْرَأُ لِأَصْحَابِهِ فِي صَلَاتِهِمْ فَيَخْتِمُ بِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ فَلَمَّا رَجَعُوا ذَكَرُوا ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ سَلُوهُ لِأَيِّ شَيْءٍ فَعَلَ ذَلِكَ فَسَأَلُوهُ فَقَالَ لِأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُحِبُّهُ
Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Dawud dari Ibnu Wahab dia berkata; telah menceritakan kepada kami 'Amr bin Al Harits dari Sa'id bin Abu Hilal sesungguhnya bapaknya para lelaki -Muhammad bin Abdurrahman- telah menceritakan kepadanya dari ibuya 'Amrah dari 'Aisyah bahwa Rasulullah SAW mengutus seseorang dalam suatu pasukan (kecil), ia mengimami para sahabatnya dengan mengakhiri bacaan dengan surat Qul Huwallahu Ahad. Setelah pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW dan Beliau bersabda: "Tanyakan kepadanya alasan ia melakukan hal tersebut?" Lalu para sahabat segera bertanya kepadanya, dan ia menjawab: "Karena Qul Huwallahu Ahad adalah sifat Ar Rahman -'Azza wa Jalla- dan aku sangat suka membacanya." Rasulullah SAW bersabda: "Beritahukan kepadanya bahwa Allah 'Azza wa Jalla juga sangat mencintainya." (Hadis Sunan An-Nasa'i No. 983)
(rhs)