Buya Yahya Ceritakan Kisah Iblis di Acara Maulid Nabi Al-Bahjah

Kamis, 19 Desember 2019 - 17:48 WIB
Buya Yahya Ceritakan Kisah Iblis di Acara Maulid Nabi Al-Bahjah
Buya Yahya Ceritakan Kisah Iblis di Acara Maulid Nabi Al-Bahjah
A A A
Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya Zainul Ma'arif menyampaikan kisah Iblis dan Ikrimah saat Maulid Nabi di Al-Bahjah Buyut, Kecamatan Gunung Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Maulid Nabi yang dirangkai Silaturrahim Akbar Satu Hati di Al-Bahjah Buyut dihadiri oleh Al-Habib Abu Bakar Assegaf dan ulama lainnya. Dalam ceramahnya, Buya Yahya menceritakan tentang Iblis dan kebaikan Ikrimah.

"Iblis itu kan kurang ajar benar, enggak patuh kepada Allah Ta'ala. Iblis yang dikeluarkan dari surga, terkutuk Iblis dari surga. Dia dikeluarkan karena marahnya kepada Nabi Adam 'alaihis salam, dan dendam dengan Nabi Adam dan anak cucunya. Maka dia minta kepada Allah 'Ya Allah beri saya tangguhlah (tempo), sampai waktu mereka dibangkitkan," kata Buya Yahya membuka ceritanya.

Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para Malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali Iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab Iblis, "Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Turunlah kamu dari Surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh". (QS. Al-A'raf: 11-15)

Artinya apa? Hari ini kata Buya Yahya, kita belajar membangun husnuzzhan (berprasangka baik) kepada Allah. Iblis saja yang durhaka kepada Allah, di saat yang serius (tulus), maka dendamnya itu benar kepada anak Adam. Diminta panjangkan umurnya dikasih oleh Allah yang Maha Pengasih.

"Maka kita sekarang berhusnuzzhan, Iblis yang terkutuk diberi ketetapan sampai hari ini pun tidak mati-mati untuk mengganggu anak Adam. Banyak sebab kita harus berhusnuzhan kepada Allah. Insya Allah doa kita akan dikabul," kata Buya.

Kemudian kisah Ikrimah, anaknya Abu Jahal yang memiliki kebaikan. Gara-gara dia punya kebaikan, Allah memuliakannya. Orang kafir yang ketika ia punya kebaikan kepada Nabi Muhammad SAW, maka Allah akan membalasnya. Anak cucunya akan diberi kebaikan.

"Husnuzhan kepada Allah bahwa kita bukan Abu Jahal, akan tetapi umat Nabi Muhammad SAW. Insya Allah yang hadir di tempat ini ada Ikrimah-Ikrimah dari keturunan kita yang bukan dari Abu Jahal.

Bagaimana cara diri kita berhusnuzhan kepada Allah? Saya mulai dari yang paling melarat. Yang melarat dan sakit-sakitan.

"Hai yang melarat dan sakit-sakitan kata Nabi Muhammad SAW, sakit dan melaratmu itu hanya sementara. Ujung-ujungnya Mati, akan tetapi jika anda punya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, setelah mati anda akan jaya di alam barzah. Maka Husnuzhan saat ini yang diuji Allaah dengan kefaqiran saat ini," terang Buya.

Begitu juga yang faqir, mungkin hari ini anda faqir namun ahli ibadah, bisa jadi tahun depan kaya tapi menjadi ahli neraka. Maka kalau Allah berikan rezeki, pergunakanlah untuk jalan Allah.

Bagi yang faqir, paksakan diri anda untuk dekat dengan Nabi Muhammad SAW sebagaimana kisah katak di zaman Nabi Ibrahim 'alaihis salam.

Disebutkan dalam riwayat yang tsigah bahwa Allah menyaksikan seekor katak yang mengisi air di mulutnya dan melompat-lompat mendekat kepada Nabi Ibrahim AS dan meniupkan air di mulutnya ke gunung api yang membakar Nabiyullah Ibrahim.

Apa makna perbuatan seekor katak kecil ini? Ia kembali lagi mengambil air, menaruh air di mulutnya, melompat-lompat lagi mendekati api dan menyemburkannya. Seribu katak berbuat seperti ini tentu tidak akan bisa memadamkan api. Tapi perbuatannya tidak sia-sia di mata Allah. Allah mengharamkan katak untuk dibunuh hingga akhir zaman, gara-gara perbuatan satu katak.

"Selemah apapun anda jangan meremehkan. Anda bisa berbuat untuk pondok pesantren. Berjuanglah dengan kelemahan anda. Siapapun anda, semua pintu surga Allah berikan kepada siapapun yang berbuat baik," kata Buya Yahya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5807 seconds (0.1#10.140)