Virus Corona Bisa Disembuhkan dengan Ruqyah
A
A
A
Umat Islam tidak perlu khawatir berlebihan dengan virus Corona yang menyebabkan kematian ratusan orang di China. Sebab Islam memiliki pandangan sendiri terhadap wabah penyakit termasuk virus Corona. Laporan terkini menyebutkan, virus Corona telah merenggut korban jiwa sebanyak 360 orang, 16.514 orang terinfeksi.
Menurut Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Kiyai Prof DR Ahmad Zahro, virus Corona tidak akan menyerang mukmin yang saleh, taat beribadah, zikir, dan mengikuti sunnah Rasul dalam aktivitas hidupnya. Kiyai Zahro bercerita panjang lebar tentang penyakit 'ain dan kaitannya dengan virus Corona dalam ceramah yang diunggah akun Youtube 'Azahro Official' 2 Februari 2020.
Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) menjelaskan tentang penyakit 'ain, penyakit misterius yang disebabkan oleh pandangan mata. Menurut Kiyai yang juga pakar ilmu fiqih ini, penyakit 'ain itu pada mulanya terjadi karena pandangan mata yang dengki sehingga menyebabkan orang sakit.
"Hampir semua penyakit terjadi itu karena adanya keterlibatan setan, termasuk virus Corona. Ini persfektif spiritual, soal percaya enggak percaya tidak apa-apa," kata Pengasuh Pondok Pesantren An-Najach Tambak Beras Jombang itu.
Penyakit 'ain itu kemudian tidak hanya bersumber dari kejahatan hipnotis atau keahlian spiritual. Penyakit 'ain disebabkan oleh pekerjaan setan. "Mengenai virus Corona ini kita tidak menyalahkan siapapun. Tapi yang pasti penyakit Corona ini berasal dari makanan haram," paparnya.
Tidak mungkin Allah Ta'ala mengharamkan sesuatu jika tidak ada bahayanya. Semua makanan yang haram pasti berbahaya. Kalaupun ada manfaatnya, tetapi lebih besar bahayanya.
Hewan-hewan seperti ular, tikus, kelelawar, kucing, kadal, kodok, haram untuk dimakan. Ketika hewan ini dimakan, maka setan punya pintu masuk apalagi kepada orang yang tidak beriman. Inilah sunatullah, hukum sebab akibat. Allah Ta'ala menyatakan bahwa memakan makanan yang diharamkan pasti menimbulkan mudharat berbahaya.
Virus Corona ini disebabkan banyaknya pelanggaran terhadap binatang yang juga makhluk Allah. Lihat saja mereka bagaimana memasaknya. Hampir semua binatang yang haram dimakan dimatikan secara keji, ada yang langsung dibakar. Bukan disembelih seperti yang diajarkan syariat Islam. Seperti di daerah non muslim banyak dijual segala macam binatang liar. Jadi tak heran kemudian setan masuk dan akhirnya virus dan bakteri itu berkembang menjangkiti manusia.
"Mengenai penyembuhan viris Corona ini saya lebih yakin lebih mudah dengan terapi ruqyah daripada pengobatan medis. Kita tak boleh sombong, tapi juga tidak boleh terlalu takut. Kita lebih yakin semua urusan diserahkan kepada Allah. Yang penting kita berbaik sangka kepada Allah," jelas Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya itu.
Kalau umat Islam insya Allah selamat selama tidak melakukan pelanggaran syariat termasuk membunuh dan memakan hewan yang diharamkan. Apalagi dia salat, baca Qur'an, taat beribadah, mengamalkan sunnah-sunnah Nabi, dan tawakkal kepada Allah, maka itu cukup membentengi dirinya dari penyakit seperti viris Corona.
"Di akhir zaman ini memang banyak pelanggaran dianggap biasa. Karena itu sebagai umat Islam jangan terlibat dalam kemaksiatan dan pelanggaran syariat. Berdoa dan melakukan amal-amal saleh tadi itu sudah cukup untuk mencegah menularnya mewabahnya penyakit Corona itu," tutup Kiyai yang juga Rektor UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum) Jombang, Jawa Timur.
Berikut video ceramah Kiyai Prof DR Ahmad Zahro yang diunggah akun Youtube "Azahro Official" 2 Februari 2020.
Menurut Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Kiyai Prof DR Ahmad Zahro, virus Corona tidak akan menyerang mukmin yang saleh, taat beribadah, zikir, dan mengikuti sunnah Rasul dalam aktivitas hidupnya. Kiyai Zahro bercerita panjang lebar tentang penyakit 'ain dan kaitannya dengan virus Corona dalam ceramah yang diunggah akun Youtube 'Azahro Official' 2 Februari 2020.
Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) menjelaskan tentang penyakit 'ain, penyakit misterius yang disebabkan oleh pandangan mata. Menurut Kiyai yang juga pakar ilmu fiqih ini, penyakit 'ain itu pada mulanya terjadi karena pandangan mata yang dengki sehingga menyebabkan orang sakit.
"Hampir semua penyakit terjadi itu karena adanya keterlibatan setan, termasuk virus Corona. Ini persfektif spiritual, soal percaya enggak percaya tidak apa-apa," kata Pengasuh Pondok Pesantren An-Najach Tambak Beras Jombang itu.
Penyakit 'ain itu kemudian tidak hanya bersumber dari kejahatan hipnotis atau keahlian spiritual. Penyakit 'ain disebabkan oleh pekerjaan setan. "Mengenai virus Corona ini kita tidak menyalahkan siapapun. Tapi yang pasti penyakit Corona ini berasal dari makanan haram," paparnya.
Tidak mungkin Allah Ta'ala mengharamkan sesuatu jika tidak ada bahayanya. Semua makanan yang haram pasti berbahaya. Kalaupun ada manfaatnya, tetapi lebih besar bahayanya.
Hewan-hewan seperti ular, tikus, kelelawar, kucing, kadal, kodok, haram untuk dimakan. Ketika hewan ini dimakan, maka setan punya pintu masuk apalagi kepada orang yang tidak beriman. Inilah sunatullah, hukum sebab akibat. Allah Ta'ala menyatakan bahwa memakan makanan yang diharamkan pasti menimbulkan mudharat berbahaya.
Virus Corona ini disebabkan banyaknya pelanggaran terhadap binatang yang juga makhluk Allah. Lihat saja mereka bagaimana memasaknya. Hampir semua binatang yang haram dimakan dimatikan secara keji, ada yang langsung dibakar. Bukan disembelih seperti yang diajarkan syariat Islam. Seperti di daerah non muslim banyak dijual segala macam binatang liar. Jadi tak heran kemudian setan masuk dan akhirnya virus dan bakteri itu berkembang menjangkiti manusia.
"Mengenai penyembuhan viris Corona ini saya lebih yakin lebih mudah dengan terapi ruqyah daripada pengobatan medis. Kita tak boleh sombong, tapi juga tidak boleh terlalu takut. Kita lebih yakin semua urusan diserahkan kepada Allah. Yang penting kita berbaik sangka kepada Allah," jelas Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya itu.
Kalau umat Islam insya Allah selamat selama tidak melakukan pelanggaran syariat termasuk membunuh dan memakan hewan yang diharamkan. Apalagi dia salat, baca Qur'an, taat beribadah, mengamalkan sunnah-sunnah Nabi, dan tawakkal kepada Allah, maka itu cukup membentengi dirinya dari penyakit seperti viris Corona.
"Di akhir zaman ini memang banyak pelanggaran dianggap biasa. Karena itu sebagai umat Islam jangan terlibat dalam kemaksiatan dan pelanggaran syariat. Berdoa dan melakukan amal-amal saleh tadi itu sudah cukup untuk mencegah menularnya mewabahnya penyakit Corona itu," tutup Kiyai yang juga Rektor UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum) Jombang, Jawa Timur.
Berikut video ceramah Kiyai Prof DR Ahmad Zahro yang diunggah akun Youtube "Azahro Official" 2 Februari 2020.
(rhs)