Ustaz Fadlan: Agama Islam di Papua Telah Masuk Tahun 1224

Rabu, 05 Februari 2020 - 16:37 WIB
Ustaz Fadlan: Agama Islam di Papua Telah Masuk Tahun 1224
Ustaz Fadlan: Agama Islam di Papua Telah Masuk Tahun 1224
A A A
Dai kelahiran Patipi Fakfak, Papua Barat, Ustaz Fadlan Garamatan mengungkap fakta tentang keberadaan Agama Islam di Papua saat ceramah di Masjid Nurul Izzah, Insan Cendekia Madani Boarding School, Tangerang Selatan.

Ustaz Fadlan menerangkan, Irian artinya bumi yang panas. Penggunaan nama Irian disepakati pada Konferensi Malino di Makassar. Arti Irian adalah "Ikut Republik Indonesia Anti Nederland".

Nama Irian sebelumnya adalah Nuu Waar artinya Negeri yang menyimpan cahaya rahasia atau pulau awal belahan dunia. Portugis yang pertama menyebut pulau ini dengan nama Papua yang artinya hitam, keriting.

Menurut Ustaz Fadlan, agama pertama dan tertua di Papua adalah Agama Islam . Pada 17 Juli 1224, Kerajaan Samudra Pasai mulai mendakwahkan Islam di bumi Papua. Tahun 1574 Masehi, Ibnu Batutah juga pernah ke Papua. Terkait Manokwari disebut sebagai kota Injil karena Agama Kristen pertama kali masuk melalui Kota Manokwari.

"Konsekuensi dakwah di Papua mengakibatkan saya bolak-balik ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara," kata Dai yang masih keturunan Raja Patipi, penguasa kerajaan Islam pertama di Irian.

Ustaz Fadlan menceritakan, proses dakwah di Irian perlu usaha dan pengorbanan besar karena medan yang ditempuh sangat berat. Butuh waktu 3 bulan dengan berjalan kaki untuk sampai ke desa yang akan dituju.

Proses hijrah masyarakat di pedalaman Papua dilakukan dengan bersahabat. Diawali dengan mengajak penduduk pedalaman membersihkan diri secara benar, mengajak penduduk pedalaman untuk mandi. Kemudian menyikat gigi dan mengganti koteka dengan menggunakan pakaian yang layak.

Jumlah penduduk Irian yang masuk Islam pada dakwah pertama ini berjumlah lebih dari 3.000 orang. Setelah menjadi muslim, selanjutnya melakukan khitan kepada penduduk laki-laki yang berusia 7 bulan hingga 63 tahun dengan bantuan dokter tentara.

Tahap awal setelah bersahadat, penduduk diajak untuk membersihkan diri sebanyak enam kali dengan menggunakan tanah (thaharah). Kemudian diajarkan cara mandi yang benar.

Allah Ta'ala berfirman:

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jJalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (Surah An-Nahl ayat 125)

Kata Ustaz Fadlan, dalam berdakwah itu harus sabar. Karena hidayah adalah urusan Allah Ta'ala. Dakwah harus dilakukan terus-menerus, disertai doa kepada Allah Ta'ala.

Siapa Ustaz Fadlan?

Nama lengkapnya adalah M Zaaf Fadlan Rabbani Al-Garamatan lahir pada 17 Mei 1969 di Patipi, Fakfak, Papua Barta. Anak ketiga dari tujuh bersaudara ini lahir dari keluarga muslim. Ayahnya bernama Machmud Ibnu Abubakar Ibnu Husein Ibnu Suar Al-Garamatan. Sedangka ibunya bernama Siti Rukiah binti Ismail Ibnu Muhammad Iribaram. Ayahnya adalah guru mengaji di kampungnya yang juga bekerja sebagai guru SD. Fadlan masih keturunan Raja Patipi, penguasa kerajaan Islam pertama di Irian. Pendidikan dasar sampai SMA ditempuh di Fakfak. Tahun 1980 melanjutkan kuliah di Makassar dan lulus 1984. Beliau banyak mendapat pujian karena dakwahnya mengislamkan sekitar 220 suku di pelosok Papua.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5043 seconds (0.1#10.140)