10 Ulama dan Dai Sikapi Wabah Corona, Ini Pesannya
A
A
A
Wabah virus Corona (Covid-19) kini menjadi perhatian serius pemerintah setelah adanya warga meninggal dunia. Tercatat 7 orang meninggal dari total 172 kasus positif di Indonesia, Selasa Malam (17/3/2020).
Beragam pendapat dan pandangan pun mencuat ke publik menanggapi wabah penyakit ini. Tidak terkecuali para ulama dan dai ikut menyampaikan pandangannya. Apa yang disampaikan para ulama dan dai terkait wabah ini tentu mengandung hikmah sekaligus jadi iktibar (pelajaran).
1. Dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam satu ceramahnya, dalam suatu tafsir disebutkan wabah penyakit itu merupakan tentara Allah Ta'ala. Namun, UAS menjelaskan terkait 'virus Corona tentara Allah' itu adalah sebagai salah satu tafsir saja. Di kesempatan lain saat peluncuran buku "A Note from Cairo" di kampus UNJ 2 Maret 2020, UAS mengatakan setiap sakit pasti ada obatnya karena itu jangan menyerah. Mencari pengobatan adalah ibadah dan jangan pernah berputus asa.
2. Syeikh Ahmad Al-Mishri (ulama asal Mesir) juga berpendapat bahwa virus adalah tentara-tentaraNya Allah Ta'ala sebagaimana dijelaskan dalam satu ayat Al-Qur'an: "...Wamaa Ya'lamu Junuuda Rabbika ilaa Huwa (Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri)." (QS Muddatstsir ayat 31). "Virus Corona yang muncul di tengah-tengah kita. Bisa jadi karena pelanggaran, bisa jadi karena ujian," kata Syeikh Ahmad dalam ceramah singkat 'SalingSapa' belum lama ini.
3. Dai lulusan Kuliyya Dakwah Islamiyyah Tripoli Libya Ustaz Adi Hidayat berpandangan bahwa Al-Qur'an diyakini bisa menyembuhkan penyakit termasuk virus Corona atas izin Allah Ta'ala. Kata beliau, setiap penyakit pasti ada obatnya. Selain ikhtiar menjaga kesehatan, virus Corona bisa dicegah dengan penguatan nilai-nilai spritual termasuk berdoa kepada Allah. Beliau mengemukakan beberapa ayat dari tiga surah Al-Qur'an sebagai obat penawar dari virus Corona.
4. Pengasuh Majelis Ar-Raudhah Solo Jawa Tengah, Al-Habib Novel Alaydrus mengatakan, jangan takut penyakit, tetapi jangan juga sombong dengan penyakit. "Waspada itu perlu. Berobat juga perlu," kata Habib Novel saat peringatan Isra Mikraj di Solo di Majelis Ar-Raudhah Solo, Jumat 13 Maret 2020.
5. Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Al-Habib Quraisy Baharun menuturkan, segala wabah termasuk virus Corona (Covid-19) tidak akan terjadi kecuali seizin Allah Ta'ala, Zat yang Maha memberi penyakit dan kesembuhan. Beliau mengajak umat Islam untuk bermusabah dan tobat nasuha (sebenar-benarnya taubat) agar memberi pertolongan terhadap musibah ini.
6. Dai lulusan Universitas Dual Arabiyyah Mesir Ustaz Miftah el-Banjari menyampaikan bahwa kaum muslim tak perlu panik berlebihan dengan wabah virus Corona karena Islam punya solusi mencegah menyebarnya virus itu. Di antaranya membiasakan pola hidup bersih, menjaga makanan, menjaga wudhu, menghindari kontak dengan orang yang terjangkit sebagaimana sabda Nabi dan berdoa kepada Allah Ta'ala.
7. Dai asal Cirebon yang juga Pengasuh LPD Al-Bahjah Buya Yahya berpandangan bahwa musibah tidak serta merta sebuah kehinaan. Bisa saja Allah hendak mengangkat derajat orang yang mengalami musibah. Tak hanya tawakkal, ikuti petunjuk medis dan pemerintah.
8. Pendiri Pesantren Nur Inka Nusantara Madani Amerika yang juga Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali mengatakan, ada pelajaran penting dari wabah Corona ini betapa lemahnya manusia di hadapan Allah. Semoga ujian Corona ini menyadarkan manusia untuk belajar rendah hati, bahkan merendahkan diri di hadapan yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa.
9. Pengasuh Ponpes Al-Fachriyah Tangerang, Al-Habib Jindan bin Novel Salim Jindan saat Isra' Mi'raj di Masjid Jami' Al-Ma'mur Kampung Kreo, Kota Tangerang 5 Maret 2020. Kata Beliau, hidup di dunia memang tempatnya musibah dan bala. Akan tetapi, umat Islam dibekali tawakkal, berserah diri kepada Allah Ta'ala. Dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa Allah Ta'ala tidak akan peduli menurunkan bala musibah kecuali karena doa hamba-hamba-Nya. Siapa yang ingin selamat dari segala problem, apakah itu penyakit, virus dan lainnya, obatnya sudah diajarkan oleh Allah Ta'ala, juga diajarkan oleh Rasulullah SAW.
10. Pengasuh Ponpes Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam video yang diunggahnya Sabtu (14/3/2020) mengatakan, "Kami haqqul yaqin, bahwa virus ini adalah makhluk Allah yang senantiasa bertasbih dan tidak bisa membawa mudarat tanpa izin Allah dan juga tidak akan pernah sirna tanpa pertolongan Allah. Bersamaan dengan itu, Allah memberikan akal serta kewajiban bagi kita untuk menyempurnakan ikhtiar dalam upaya pencegahan dan menghentikan bencana ini," kata Aa Gym.
Begitulah pandangan ulama dan dai menyikapi wabah virus Corona. Walaupun berbeda pandangan dalam menyikapinya, para ulama ini tetap satu suara, satu hati, satu harapan, tidak mencela dan tidak menyalahkan siapa pun. Dalam setiap tausiyahnya mereka selalu memanjatkan doa agar umat Islam dan bangsa Indonesia dijauhkan dari bala dan musibah penyakit. Mereka selalu memohon kepada Allah agar berkenan mencurahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Begitulah tingginya adab dan kasih sayang para ulama untuk kemaslahatan manusia, bangsa dan negara.
Beragam pendapat dan pandangan pun mencuat ke publik menanggapi wabah penyakit ini. Tidak terkecuali para ulama dan dai ikut menyampaikan pandangannya. Apa yang disampaikan para ulama dan dai terkait wabah ini tentu mengandung hikmah sekaligus jadi iktibar (pelajaran).
1. Dai kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam satu ceramahnya, dalam suatu tafsir disebutkan wabah penyakit itu merupakan tentara Allah Ta'ala. Namun, UAS menjelaskan terkait 'virus Corona tentara Allah' itu adalah sebagai salah satu tafsir saja. Di kesempatan lain saat peluncuran buku "A Note from Cairo" di kampus UNJ 2 Maret 2020, UAS mengatakan setiap sakit pasti ada obatnya karena itu jangan menyerah. Mencari pengobatan adalah ibadah dan jangan pernah berputus asa.
2. Syeikh Ahmad Al-Mishri (ulama asal Mesir) juga berpendapat bahwa virus adalah tentara-tentaraNya Allah Ta'ala sebagaimana dijelaskan dalam satu ayat Al-Qur'an: "...Wamaa Ya'lamu Junuuda Rabbika ilaa Huwa (Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri)." (QS Muddatstsir ayat 31). "Virus Corona yang muncul di tengah-tengah kita. Bisa jadi karena pelanggaran, bisa jadi karena ujian," kata Syeikh Ahmad dalam ceramah singkat 'SalingSapa' belum lama ini.
3. Dai lulusan Kuliyya Dakwah Islamiyyah Tripoli Libya Ustaz Adi Hidayat berpandangan bahwa Al-Qur'an diyakini bisa menyembuhkan penyakit termasuk virus Corona atas izin Allah Ta'ala. Kata beliau, setiap penyakit pasti ada obatnya. Selain ikhtiar menjaga kesehatan, virus Corona bisa dicegah dengan penguatan nilai-nilai spritual termasuk berdoa kepada Allah. Beliau mengemukakan beberapa ayat dari tiga surah Al-Qur'an sebagai obat penawar dari virus Corona.
4. Pengasuh Majelis Ar-Raudhah Solo Jawa Tengah, Al-Habib Novel Alaydrus mengatakan, jangan takut penyakit, tetapi jangan juga sombong dengan penyakit. "Waspada itu perlu. Berobat juga perlu," kata Habib Novel saat peringatan Isra Mikraj di Solo di Majelis Ar-Raudhah Solo, Jumat 13 Maret 2020.
5. Pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Al-Habib Quraisy Baharun menuturkan, segala wabah termasuk virus Corona (Covid-19) tidak akan terjadi kecuali seizin Allah Ta'ala, Zat yang Maha memberi penyakit dan kesembuhan. Beliau mengajak umat Islam untuk bermusabah dan tobat nasuha (sebenar-benarnya taubat) agar memberi pertolongan terhadap musibah ini.
6. Dai lulusan Universitas Dual Arabiyyah Mesir Ustaz Miftah el-Banjari menyampaikan bahwa kaum muslim tak perlu panik berlebihan dengan wabah virus Corona karena Islam punya solusi mencegah menyebarnya virus itu. Di antaranya membiasakan pola hidup bersih, menjaga makanan, menjaga wudhu, menghindari kontak dengan orang yang terjangkit sebagaimana sabda Nabi dan berdoa kepada Allah Ta'ala.
7. Dai asal Cirebon yang juga Pengasuh LPD Al-Bahjah Buya Yahya berpandangan bahwa musibah tidak serta merta sebuah kehinaan. Bisa saja Allah hendak mengangkat derajat orang yang mengalami musibah. Tak hanya tawakkal, ikuti petunjuk medis dan pemerintah.
8. Pendiri Pesantren Nur Inka Nusantara Madani Amerika yang juga Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali mengatakan, ada pelajaran penting dari wabah Corona ini betapa lemahnya manusia di hadapan Allah. Semoga ujian Corona ini menyadarkan manusia untuk belajar rendah hati, bahkan merendahkan diri di hadapan yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa.
9. Pengasuh Ponpes Al-Fachriyah Tangerang, Al-Habib Jindan bin Novel Salim Jindan saat Isra' Mi'raj di Masjid Jami' Al-Ma'mur Kampung Kreo, Kota Tangerang 5 Maret 2020. Kata Beliau, hidup di dunia memang tempatnya musibah dan bala. Akan tetapi, umat Islam dibekali tawakkal, berserah diri kepada Allah Ta'ala. Dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa Allah Ta'ala tidak akan peduli menurunkan bala musibah kecuali karena doa hamba-hamba-Nya. Siapa yang ingin selamat dari segala problem, apakah itu penyakit, virus dan lainnya, obatnya sudah diajarkan oleh Allah Ta'ala, juga diajarkan oleh Rasulullah SAW.
10. Pengasuh Ponpes Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam video yang diunggahnya Sabtu (14/3/2020) mengatakan, "Kami haqqul yaqin, bahwa virus ini adalah makhluk Allah yang senantiasa bertasbih dan tidak bisa membawa mudarat tanpa izin Allah dan juga tidak akan pernah sirna tanpa pertolongan Allah. Bersamaan dengan itu, Allah memberikan akal serta kewajiban bagi kita untuk menyempurnakan ikhtiar dalam upaya pencegahan dan menghentikan bencana ini," kata Aa Gym.
Begitulah pandangan ulama dan dai menyikapi wabah virus Corona. Walaupun berbeda pandangan dalam menyikapinya, para ulama ini tetap satu suara, satu hati, satu harapan, tidak mencela dan tidak menyalahkan siapa pun. Dalam setiap tausiyahnya mereka selalu memanjatkan doa agar umat Islam dan bangsa Indonesia dijauhkan dari bala dan musibah penyakit. Mereka selalu memohon kepada Allah agar berkenan mencurahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Begitulah tingginya adab dan kasih sayang para ulama untuk kemaslahatan manusia, bangsa dan negara.
(rhs)