Begini Pesan Al-Azhar untuk Dunia Terkait Covid-19
A
A
A
Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Syaikh Ahmad Al-Tayyeb menyampaikan pesan yang mendalam bagi masyarakat dunia terkait Covid-19 . Ia menyebut ini menjadi ujian bagi semua umat dan semua manusia di dunia. Ia berpesan agar kita semua melakukan tindakan pencegahan dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan, dan mengajak untuk memperbanyak sedekah serta berserah diri pada Allah dengan salat dan doa.
Pesan ini bisa disimak pada video di saluran Youtube Pusat Studi Al-Qur'an yang disiarkan baru-baru ini. Syaikh Ahmad mengatakan bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memerangi virus corona dan melindungi umat manusia dari bahaya. "Al-Azhar menyebut dan mengingat dengan bangga pengorbanan tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ," ujarnya.
Dia juga mengajak untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak sedekah, serta mematuhi protokol kesehatan terkait pencegahan dalam rangka memberantas Covid-19 . Berikut ini naskah pidato Grand Syaikh Al-Azhar untuk dunia.
Syaikh memulai pesan dengan menggambarkan konisi dunia yang disebutnya berada dalam kecemasan dan kesulitan yang dahsyat, sebagai akibat dari penyebaran pandemi Covid-19 yang sangat cepat. "Ratusan ribu orang terinfeksi dan ribuan orang meregang nyawa. Kehidupan normal tidak berjalan mulus setelah terputus hubungan di seluruh dunia," tuturnya.
Menurutnya, dalam kondisi yang genting ini, kita sebagai negara, bangsa, individu, institusi dan badan, masing-masing dari kita, harus memikul tanggung jawab untuk memainkan peran dalam memerangi wabah ini, mengendalikannya, dan melindungi umat manusia dari bahaya.
"Kita juga harus mengingat dan menyebut dengan penuh kebanggaan dan penghargaan terhadap pengorbanan besar yang dilakukan oleh para dokter, perawat, dan semua tenaga kesehatan, yang telah mempertaruhkan nyawa dan diri mereka sendiri, untuk menghadapi bahaya yang mengancam kemanusiaan," ujarnya.
Upaya luar biasa para pejabat untuk mengepung virus ini memberi harapan bahwa kita akan dapat mengalahkan wabah ini dan menyingkirkannya. Namun, ia mengingatkan, keberhasilan dalam pertempuran ini sangat bergantung pada tekad kita untuk terus memikul tanggung jawab dengan keinginan kuat yang tiada henti, dengan ketegaran yang tidak mengenal lesu dan mundur.
"Sesuai tanggung jawab saya di al-Azhar al-Syarif, dan berdasarkan pada kaidah hukum: dar’ul mafasid muqaddammun ala jalbil mashalih (mencegah kerusakan didahulukan atas mewujudkan kemaslahatan), dan kaidah lainnya: yuzalu al-dharar al-akbar bi al-dharar al-ashgar (bahaya yang lebih besar dihilangkan dengan yang lebih sedikit mudaratnya). Berdasarkan semua ini, saya menegaskan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan peraturan yang dikeluarkan otoritas resmi yang berkompeten, di antaranya menjaga kebersihan pribadi. Mematuhi kebiasaan phsycal distancing (jaga jarak kontak fisik). Komitmen untuk tinggal di rumah, menangguhkan salat Jumat dan salat jamaah, baik sedikit maupun banyak, sambil berkomitmen untuk melakukan salat tepat waktu di rumah tanpa berkerumun, semua ketentuan ini dan lainnya, baik di Mesir atau negara lain yang melaksanakan salat, semua itu adalah kewajiban agama yang harus ditaati, dan berdosa bila dilanggar".
Menurut dia, melanggar aturan tersebut berarti melanggar firman Allah:
وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ
Dan janganlah menjerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan (QS al-Baqarah [2]: 195).
"Pesan saya kepada saudara-saudara kami yang terinfeksi Covid-19 di Mesir dan di seluruh dunia bahwa hati dan doa kami yang tulus selalu menyertai saudara," tuturnya.
Dia mengatakan selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT semoga semuanya cepat pulih. "Kepada yang meninggal dunia karena penyakit ini semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada mereka, dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran," doanya.
Di sisi lain, Syaikh Ahmad Al-Tayyeb menyampaikan solidaritas al-Azhar al-Syarif kepada semua negara dan bangsa yang sedang memerangi penyebaran virus ini. "Saya menegaskan bahwa memberikan bantuan, dari mereka yang mampu kepada semua pihak yang terdampak, di belahan dunia mana pun, adalah kewajiban agama dan kemanusiaan," ujarnya. "Bahkan, ini adalah bentuk konkret dari persaudaraan kemanusiaan, yang tengah diuji oleh krisis ini, untuk mengungkap ketulusan dan komitmen terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan yang agung," tambahnya..
Syaikh Ahmad Al-Tayyeb berpesan dalam upaya menghilangkan kerisauan ini adalah melakukan tindakan pencegahan dan menaati protokol kesehatan serta temuan ilmu pengetahuan yang wajib diikuti dan ditaati menurut agama.
Selain itu, memperbanyak sedekah, dan kembali berserah diri kepada Allah melalui salat dan doa, dengan harapan semoga Allah segera mengangkat musibah ini, menghilangkan keresahan dari hamba-hamba-Nya, memberikan inspirasi kepada para ilmuwan dan peneliti agar lahir dari tangan mereka obat yang dapat menyembuhkan penyakit berbahaya ini. "Dialah Allah, Tuhan Yang Mahamelindungi dan Kuasa atas itu," tuturnya.
Syaikh Ahmad menutup pesannya dengan berdoa:
"Ya Allah, janganlah Engkau kuasakan atas kami, karena dosa-dosa kami, orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mengasihi kami, wahai Zat yang Maha Penyayang. Ya Allah, Tuhan Yang Mahalembut lagi Maha Memberi, wahai Zat yang Maha-ihsan, wahai Zat Yang Maha Mengasihi dan Menyayangi di dunia dan akhirat, wahai Zat Yang menjadi sandaran bagi orang-orang yang berlindung, Penolong bagi orang-orang yang meminta pertolongan, Pemberi rasa aman kepada orang-orang yang cemas, wahai Zat Yang Menyingkap Kemudaratan, Yang Menolak bala bencana, kami memohon kepada-Mu agar segera sirna segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan Engkau Maha Mengetahui itu semua."
Sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Mahamulia. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
Pesan ini bisa disimak pada video di saluran Youtube Pusat Studi Al-Qur'an yang disiarkan baru-baru ini. Syaikh Ahmad mengatakan bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk memerangi virus corona dan melindungi umat manusia dari bahaya. "Al-Azhar menyebut dan mengingat dengan bangga pengorbanan tenaga kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ," ujarnya.
Dia juga mengajak untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbanyak sedekah, serta mematuhi protokol kesehatan terkait pencegahan dalam rangka memberantas Covid-19 . Berikut ini naskah pidato Grand Syaikh Al-Azhar untuk dunia.
Syaikh memulai pesan dengan menggambarkan konisi dunia yang disebutnya berada dalam kecemasan dan kesulitan yang dahsyat, sebagai akibat dari penyebaran pandemi Covid-19 yang sangat cepat. "Ratusan ribu orang terinfeksi dan ribuan orang meregang nyawa. Kehidupan normal tidak berjalan mulus setelah terputus hubungan di seluruh dunia," tuturnya.
Menurutnya, dalam kondisi yang genting ini, kita sebagai negara, bangsa, individu, institusi dan badan, masing-masing dari kita, harus memikul tanggung jawab untuk memainkan peran dalam memerangi wabah ini, mengendalikannya, dan melindungi umat manusia dari bahaya.
"Kita juga harus mengingat dan menyebut dengan penuh kebanggaan dan penghargaan terhadap pengorbanan besar yang dilakukan oleh para dokter, perawat, dan semua tenaga kesehatan, yang telah mempertaruhkan nyawa dan diri mereka sendiri, untuk menghadapi bahaya yang mengancam kemanusiaan," ujarnya.
Upaya luar biasa para pejabat untuk mengepung virus ini memberi harapan bahwa kita akan dapat mengalahkan wabah ini dan menyingkirkannya. Namun, ia mengingatkan, keberhasilan dalam pertempuran ini sangat bergantung pada tekad kita untuk terus memikul tanggung jawab dengan keinginan kuat yang tiada henti, dengan ketegaran yang tidak mengenal lesu dan mundur.
"Sesuai tanggung jawab saya di al-Azhar al-Syarif, dan berdasarkan pada kaidah hukum: dar’ul mafasid muqaddammun ala jalbil mashalih (mencegah kerusakan didahulukan atas mewujudkan kemaslahatan), dan kaidah lainnya: yuzalu al-dharar al-akbar bi al-dharar al-ashgar (bahaya yang lebih besar dihilangkan dengan yang lebih sedikit mudaratnya). Berdasarkan semua ini, saya menegaskan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan peraturan yang dikeluarkan otoritas resmi yang berkompeten, di antaranya menjaga kebersihan pribadi. Mematuhi kebiasaan phsycal distancing (jaga jarak kontak fisik). Komitmen untuk tinggal di rumah, menangguhkan salat Jumat dan salat jamaah, baik sedikit maupun banyak, sambil berkomitmen untuk melakukan salat tepat waktu di rumah tanpa berkerumun, semua ketentuan ini dan lainnya, baik di Mesir atau negara lain yang melaksanakan salat, semua itu adalah kewajiban agama yang harus ditaati, dan berdosa bila dilanggar".
Menurut dia, melanggar aturan tersebut berarti melanggar firman Allah:
وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ
Dan janganlah menjerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan (QS al-Baqarah [2]: 195).
"Pesan saya kepada saudara-saudara kami yang terinfeksi Covid-19 di Mesir dan di seluruh dunia bahwa hati dan doa kami yang tulus selalu menyertai saudara," tuturnya.
Dia mengatakan selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT semoga semuanya cepat pulih. "Kepada yang meninggal dunia karena penyakit ini semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada mereka, dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran," doanya.
Di sisi lain, Syaikh Ahmad Al-Tayyeb menyampaikan solidaritas al-Azhar al-Syarif kepada semua negara dan bangsa yang sedang memerangi penyebaran virus ini. "Saya menegaskan bahwa memberikan bantuan, dari mereka yang mampu kepada semua pihak yang terdampak, di belahan dunia mana pun, adalah kewajiban agama dan kemanusiaan," ujarnya. "Bahkan, ini adalah bentuk konkret dari persaudaraan kemanusiaan, yang tengah diuji oleh krisis ini, untuk mengungkap ketulusan dan komitmen terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan yang agung," tambahnya..
Syaikh Ahmad Al-Tayyeb berpesan dalam upaya menghilangkan kerisauan ini adalah melakukan tindakan pencegahan dan menaati protokol kesehatan serta temuan ilmu pengetahuan yang wajib diikuti dan ditaati menurut agama.
Selain itu, memperbanyak sedekah, dan kembali berserah diri kepada Allah melalui salat dan doa, dengan harapan semoga Allah segera mengangkat musibah ini, menghilangkan keresahan dari hamba-hamba-Nya, memberikan inspirasi kepada para ilmuwan dan peneliti agar lahir dari tangan mereka obat yang dapat menyembuhkan penyakit berbahaya ini. "Dialah Allah, Tuhan Yang Mahamelindungi dan Kuasa atas itu," tuturnya.
Syaikh Ahmad menutup pesannya dengan berdoa:
"Ya Allah, janganlah Engkau kuasakan atas kami, karena dosa-dosa kami, orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak mengasihi kami, wahai Zat yang Maha Penyayang. Ya Allah, Tuhan Yang Mahalembut lagi Maha Memberi, wahai Zat yang Maha-ihsan, wahai Zat Yang Maha Mengasihi dan Menyayangi di dunia dan akhirat, wahai Zat Yang menjadi sandaran bagi orang-orang yang berlindung, Penolong bagi orang-orang yang meminta pertolongan, Pemberi rasa aman kepada orang-orang yang cemas, wahai Zat Yang Menyingkap Kemudaratan, Yang Menolak bala bencana, kami memohon kepada-Mu agar segera sirna segala bencana, baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan Engkau Maha Mengetahui itu semua."
Sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Mahamulia. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.
(mhy)