Nyadran Agung Kulonprogo usung konsep baru
A
A
A
Sindonews.com – Pemkab Kulonprogo akan menggelar kegiatan tahunan “Nyadran Agung” Sabtu 6 Juli 2013 mendatag. Gelaran tahun ini dipastikan lebih meriah karena akan menawarkan konsep baru, baik bagi peserta maupun pengunjung.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo Eko Wisnu Wardana mengatakan, Nyadran Agung digelar untuk menyambut Ramadan.
Kegiatan ini sekaligus untuk melestarikan tradisi budaya yang diwariskan nenek moyang.
Tahun ini, kata dia, nyadran akan mengusung konsep baru. Dari sisi tempat, Nyadran tidak lagi digelar di gazebo depan rumah dinas bupati melainkan di jalanan baik sisi timur maupun baratdi Alun-alun Wates.
Sehingga seluruh prosesi dapat disaksikan seluruh peserta dan masyarakat.
Acara ini juga dikembalikan ke kirab. Dimulai dari halaman DPRD Kulonprogo hingga alun-alun. Kemudian acara juga akan diisi kegiatan sosial berupa penjualan beras murah.
Panitia menyediakan 750 paket beras murah seberat 2,5 kilo dengan harga Rp10 ribu saja.
“Beras murah ini sementara kami fokuskan untuk warga di Desa Pengasih dan Karangsari serta Pedukuhan Wates. Tapi jumlahnya mungkin juga bertambah. Target kami untuk mereka yang menerima BLSM, atau yang tidak tercover bantuan itu,” katanya, kemarin.
Eko menjelaskan, jumlah gunungan pada kegiatan ini juga bertambah. Bila biasanya hanya ada tiga gunungan utama terdiri dari gunungan tumpeng, apem dan hasil bumi.
Kini jumlahnya ditambah sembilan. Di antaranya, gunungan rempah-rempah, air mineral dan gunungan andesit.
“Gunungan itu sebagai wujud sukur. Dan untuk gunungan andesit juga dalam rangka bela beli Kulonprogo. Karena kita punya potensi andesit yang luar biasa besar. Dan hanya ini yang tidak bisa diperebutkan. Beratnya saja 3,5 kuintal tingginya 2 meter,” jelasnya.
Tidak hanya itu, juga akan disediakan 1.500 nasi kucing bagi warga. Sehingga, warga tidak hanya menyaksikan prosesi Nyadran Agung melainkan juga menikmati nasi yang disediakan.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo Eko Wisnu Wardana mengatakan, Nyadran Agung digelar untuk menyambut Ramadan.
Kegiatan ini sekaligus untuk melestarikan tradisi budaya yang diwariskan nenek moyang.
Tahun ini, kata dia, nyadran akan mengusung konsep baru. Dari sisi tempat, Nyadran tidak lagi digelar di gazebo depan rumah dinas bupati melainkan di jalanan baik sisi timur maupun baratdi Alun-alun Wates.
Sehingga seluruh prosesi dapat disaksikan seluruh peserta dan masyarakat.
Acara ini juga dikembalikan ke kirab. Dimulai dari halaman DPRD Kulonprogo hingga alun-alun. Kemudian acara juga akan diisi kegiatan sosial berupa penjualan beras murah.
Panitia menyediakan 750 paket beras murah seberat 2,5 kilo dengan harga Rp10 ribu saja.
“Beras murah ini sementara kami fokuskan untuk warga di Desa Pengasih dan Karangsari serta Pedukuhan Wates. Tapi jumlahnya mungkin juga bertambah. Target kami untuk mereka yang menerima BLSM, atau yang tidak tercover bantuan itu,” katanya, kemarin.
Eko menjelaskan, jumlah gunungan pada kegiatan ini juga bertambah. Bila biasanya hanya ada tiga gunungan utama terdiri dari gunungan tumpeng, apem dan hasil bumi.
Kini jumlahnya ditambah sembilan. Di antaranya, gunungan rempah-rempah, air mineral dan gunungan andesit.
“Gunungan itu sebagai wujud sukur. Dan untuk gunungan andesit juga dalam rangka bela beli Kulonprogo. Karena kita punya potensi andesit yang luar biasa besar. Dan hanya ini yang tidak bisa diperebutkan. Beratnya saja 3,5 kuintal tingginya 2 meter,” jelasnya.
Tidak hanya itu, juga akan disediakan 1.500 nasi kucing bagi warga. Sehingga, warga tidak hanya menyaksikan prosesi Nyadran Agung melainkan juga menikmati nasi yang disediakan.
(lns)