Waktu puasa berbeda, ormas Islam tetap solid

Senin, 08 Juli 2013 - 23:43 WIB
Waktu puasa berbeda, ormas Islam tetap solid
Waktu puasa berbeda, ormas Islam tetap solid
A A A
Sindonews.com - Wakil Sekjen Syarikat Islam Oman Faturahman mengatakan, umat Islam Indonesia khususnya sesama ormas Islam tetap bisa menjaga ukhuwah Islamiah sesama umat Islam.

Menurut Oman, sidang isbat yang digelar setiap tahun ini merupakan langkah demokratis yang dilakukan Kemenag, selaku perwakilan pemerintah terhadap pendapat berbagai ormas Islam.

"Jadi apabila ada perbedaan pendapat tidak ada yang perlu diperdebatkan, terkait perbedaan awal penetapan Ramadan dan Syawal nanti," katanya, Senin (8/7/2013) malam.

Syarikat Islam sendiri sudah menetapkan puasa jatuh pada Rabu (10/7), dan pihaknya tetap menghormati umat Islam yang akan berpuasa Selasa 9/7/2013 besok.

"Walaupun syariat Islam sudah memutuskan awal puasa. Namun, syarikat Islam tetap mengikuti keputusan resmi dari pemerintah," ungkapnya.

Ketua Majelis Dakwah Zaid M. Bahmid PP Al Irsyad Al Islamiyah menyatakan hal serupa, Menurut dia penting agar pemerintah tetap merangkul semua kalangan dalam menentukan awal bulan hijriah dan penyamaan kalender hijriah. "Pemerintah tetap harus mendorong persatuan umat ini," kata Zaid.

Dia mengungkapkan, untuk keputusan PP Al Irsyad Al Islamiyah, sesuai dengan apa yang diputuskan pemerintah. "Dari penyampaian tadi sudah sangat jelas, rukyat tidak bisa melihat hilal. Al Irsyad ingin mengembalikan keputusan itu ke pemerintah sebagai ulil amri," ujarnya.

Di lokasi yang sama Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan, persatuan umat adalah hal yang paling penting. Karenanya, Wahdah Islamiyah mengharapkan Kemenag dapat lebih kuat melakukan usaha menyatukan umat.

"Karena otoritas sudah diberikan MUI ke Kementerian Agama, maka Bapak Menteri Agama tidak ragu-ragu lagi dalam membuat keputusan yang menyatukan umat," imbuhnya.

Seketaris Umum Suriah PBNU Malik Madani meminta pemerintah untuk mengevalusi sidang isbat tahun depan. Melihat efektifitas dalam sidang isbat dan masyarakat sangat menunggu keputusan pemerintah waktu puasa.

"Seharusnya langsung saja memutuskan kapan tanggal 1 Ramadan. Keputusan awal sidang bukan di akhir sidang. Tahun depan diputuskan agar bisa bersidang diakhir saja," tandasnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6011 seconds (0.1#10.140)