Puncak lonjakan penumpang diperkirakan terjadi hari Minggu
A
A
A
Sindonews.com - Puncak lonjakan penumpang di Terminal Guntur Garut pada musim mudik Lebaran 2013, diperkirakan akan terjadi pada Minggu 4 Agustus 2013 mendatang.
Kepala UPTD Terminal Guntur Garut Deni Desta mengatakan, lonjakan ini disebabkan karena seluruh pegawai atau pekerja telah memasuki libur Lebaran.
“Sebagian besar pegawai atau karyawan sudah masuk libur Lebaran pada awal pekan depan. Seperti pada pengalaman ditiap tahunnya, kesempatan libur ini selalu dimanfaatkan untuk mudik ke kampung halaman. Biasanya, puncak lonjakan terjadi ketika masuk libur pegawai atau pekerja ini,” kata Deni di Terminal Guntur, Rabu (31/7/2013).
Menurut Deni, lonjakan penumpang di terminal sendiri sudah mulai tampak sejak Senin 29 Juli 2013 lalu. Sejak saat itu, angka keberangkatan dan kedatangan penumpang di Terminal Guntur telah mencapai 1.700 jiwa.
“Peningkatan mencapai 1.700 orang ini sudah mulai tampak, karena anak-anak sekolah telah masuk libur Senin kemarin. Disusul pekerja di pekan depan. Bila dibandingkan dengan hari-hari biasa, justru jumlah antara penumpang keberangkatan dan kedatangan total hanya mencapai 900 jiwa saja. Nanti jumlah ini akan terus meningkat hingga lebaran,” ungkapnya.
Pada 2012 lalu, jumlah penumpang baik yang datang ke Garut atau pergi meninggalkan Garut melalui Terminal Guntur mencapai jumlah sebanyak 10.997 jiwa. Ia memprediksi, jumlah penumpang di 2013 ini tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu.
“Para penumpang di Terminal Guntur Garut didominasi oleh mereka yang akan berangkat ke wilayah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi), atau sebaliknya dari wilayah itu ke Garut,” ucapnya.
Deni sendiri tidak menampik bila terjadi penumpukan penumpang di terminal. Menurutnya hal ini sudah lumrah ditemui di setiap musim mudik lebaran.
“Justru kita harus mewaspadai terjadinya penumpukan penumpang. Penumpang yang datang ke terminal banyak, sedangkan armada bus pengangkutnya kosong. Sebenarnya ini bukan disebabkan oleh ketiadaan bus di terminal, melainkan armada bus pengangkut terhambat di beberapa titik kemacetan. Baik itu di daerah lain yang menjadi jalur bus ke Garut atau di wilayah Garut sendiri,” ucapnya.
Beberapa titik kemacetan di wilayah Garut yang menjadi langganan penyebab penumpukan penumpang adalah jalur Kadungora, Leles, dan Tarogong. Armada bus yang terdata di Terminal Guntur sendiri adalah sebanyak 270 bus Antar Kota dalam Propinsi (AKDP) dan 140 unit bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP).
Kepala UPTD Terminal Guntur Garut Deni Desta mengatakan, lonjakan ini disebabkan karena seluruh pegawai atau pekerja telah memasuki libur Lebaran.
“Sebagian besar pegawai atau karyawan sudah masuk libur Lebaran pada awal pekan depan. Seperti pada pengalaman ditiap tahunnya, kesempatan libur ini selalu dimanfaatkan untuk mudik ke kampung halaman. Biasanya, puncak lonjakan terjadi ketika masuk libur pegawai atau pekerja ini,” kata Deni di Terminal Guntur, Rabu (31/7/2013).
Menurut Deni, lonjakan penumpang di terminal sendiri sudah mulai tampak sejak Senin 29 Juli 2013 lalu. Sejak saat itu, angka keberangkatan dan kedatangan penumpang di Terminal Guntur telah mencapai 1.700 jiwa.
“Peningkatan mencapai 1.700 orang ini sudah mulai tampak, karena anak-anak sekolah telah masuk libur Senin kemarin. Disusul pekerja di pekan depan. Bila dibandingkan dengan hari-hari biasa, justru jumlah antara penumpang keberangkatan dan kedatangan total hanya mencapai 900 jiwa saja. Nanti jumlah ini akan terus meningkat hingga lebaran,” ungkapnya.
Pada 2012 lalu, jumlah penumpang baik yang datang ke Garut atau pergi meninggalkan Garut melalui Terminal Guntur mencapai jumlah sebanyak 10.997 jiwa. Ia memprediksi, jumlah penumpang di 2013 ini tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu.
“Para penumpang di Terminal Guntur Garut didominasi oleh mereka yang akan berangkat ke wilayah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi), atau sebaliknya dari wilayah itu ke Garut,” ucapnya.
Deni sendiri tidak menampik bila terjadi penumpukan penumpang di terminal. Menurutnya hal ini sudah lumrah ditemui di setiap musim mudik lebaran.
“Justru kita harus mewaspadai terjadinya penumpukan penumpang. Penumpang yang datang ke terminal banyak, sedangkan armada bus pengangkutnya kosong. Sebenarnya ini bukan disebabkan oleh ketiadaan bus di terminal, melainkan armada bus pengangkut terhambat di beberapa titik kemacetan. Baik itu di daerah lain yang menjadi jalur bus ke Garut atau di wilayah Garut sendiri,” ucapnya.
Beberapa titik kemacetan di wilayah Garut yang menjadi langganan penyebab penumpukan penumpang adalah jalur Kadungora, Leles, dan Tarogong. Armada bus yang terdata di Terminal Guntur sendiri adalah sebanyak 270 bus Antar Kota dalam Propinsi (AKDP) dan 140 unit bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP).
(stb)