7 Karomah Habib Husein Luar Batang yang Cukup Populer

Jum'at, 20 Januari 2023 - 05:10 WIB
Dalam benaknya terpikir bagaimana mungkin hasil pemintalan benang yang seharusnya dikerjakan dalam beberapa hari, malah hanya dikerjakan kurang dari semalam. Padahal Habib Husein dijumpai dalam keadaan tidur pulas di sudut gudang. Kejadian ini oleh ibunya diceritakan kepada guru thariqah yang membimbing Habib Husein. Mendengar cerita itu maka ia bertakbir sambil berucap: "Sungguh Allah berkehendak pada anakmu, untuk diperolehnya derajat yang besar di sisi-Nya. Hendaklah ibu berbesar hati dan jangan bertindak keras kepadanya, rahasiakanlah segala sesuatu yang terjadi pada anakmu."

2. Menolong Warga Gujarat dari Bencana Kekeringan

Ketika hijrah dari Hadhramuat Yaman, Habib Husein singgah di daratan India, tepatnya di Surati atau lebih dikenal Gujarat. Kehidupan kota tersebut bagaikan kota mati karena dilanda kekeringan dan wabah kolera.

Kedatangan Habib Husein di daerah itu disambut oleh ketua adat setempat, kemudian beliau dibawa kepada kepala wilayah serta beberapa penasehat para normal. Masyarakat setempat sangat mengharapkan orang yang dapat menolong mereka keluar dari bencana kekeringan itu.

Habib Husein menyangupi bahwa dengan pertolongan Allah, ia akan membantu negeri ini menjadi daerah yang subur. Akan tetapi syaratnya mereka mengucapkan dua kalimat Syahadat dan menerima Islam sebagai agamanya.

Ada kisah menarik, Habib Husein meminta mereka membuat sumur dan sebuah kolam. Setelah sumur tergali, kemudian beliau mengajak para penduduk menengadahkan tangan. Seketika itu turunlah hujan yang sangat deras memenuhi sumur itu. Atas izin Allah, hujan turun sangat lebat, membasahi seluruh daratan yang tandus.

Sejak itu pula tanah yang kering berubah menjadi subur. Warga yang terserang wabah penyakit pun sembuh setelah mandi di kolam tersebut. Kota yang dahulunya mati kini berangsur makmur dan masyarakatnya hidup sejahtera. Banyak warga berbondong-bondong belajar agama Islam. Habib Husein ketika itu masih sangat muda (diperkirakan usianya 25 tahun).

3. Melindungi Tawanan Hingga Masuk Islam

Dari Gujarat India, Habib Husein melanjutkan hijrahnya ke Asia Tenggara untuk menebarkan dakwah Islam. Beliau menuju pulau Jawa, dan menetap di tanah Batavia (Jakarta). Pada masa itu Jakarta dalam jajahan pemerintahan VOC Belanda.

Pada suatu malam Habib Husein dikejutkan oleh kedatangan seorang yang berlari mencari perlidungan karena dikejar tentara VOC. Dengan pakaian basah kuyub ia meminta perlindungan karena akan dihukum mati. Ia adalah tawanan dari sebuah kapal dagang Tionghoa.

Esok harinya datanglah pasukan berkuda VOC ke kediaman Habib Husein untuk menangkap tawanan itu. Namun, beliau menolak melepaskan tawanan itu sambil berkata: "Aku akan melindungi tawanan ini dan aku adalah jaminannya."

Rupanya ucapan itu membuat pasukan VOC ketakutan. Semua menundukkan kepala dan akhirnya pergi, sedangkan tawanan Tionghoa itu berterima kasih kepada Habib Husein, hingga akhirnya ia memeluk Islam.

4. Menjadi Imam di Penjara

Dalam waktu yang singkat banyak orang datang belajar Islam ke rumah Habib Husein. Banyaknya warga yang datang membuat penguasa VOC khawatir akan keamanan. Akhirnya Habib Husein beserta beberapa pengikut utamanya ditangkap dan dimasukkan ke penjara Glodok. Bangunan penjara itu juga dikenal dengan sebutan "Seksi Dua."

Rupanya dalam tahanan Habib Husein ditempatkan dalam kamar terpisah dan ruangan yang sempit. Sedangkan pengikutnya ditempatkan di ruangan yang besar bersama tahanan yang lain.

Polisi penjara dibuat terheran-heran karena di tengah malam melihat Habib Husein menjadi imam di ruangan yang besar, memimpin sholat bersama-sama para pengikutnya.

Hingga menjelang Subuh masyarakat di luar pun ikut bermakmum. Anehnya dalam waktu bersamaan pula polisi penjara melihat Habib Husein tidur nyenyak di kamar ruangan yang sempit itu, dalam keadaan tetap terkunci.

Kejadian itu menjadi buah bibir di kalangan pemerintahan VOC. Dengan segala pertimbangan akhirnya pemerintah Belanda meminta maaf atas penahanan beliau. Akhirnya Habib Husein beserta semua pengikutnya dibebaskan dari tahanan.

5. Meramal Sinyo Belanda Menjadi Gubernur

Pada suatu hari Habib Husein ditemani seorang mualaf Tionghoa yang telah berubah nama "Abdul Kadir" duduk berteduh di daerah Gambir. Ketika mereka beristirahat lewatlah seorang Sinyo (anak Belanda di masa kolonial) mendekat ke Habib Husein. Seketika Habib Husein menghentakkan tangannya ke dada anak Belanda tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
يَمۡحَقُ اللّٰهُ الرِّبٰوا وَيُرۡبِى الصَّدَقٰتِ‌ؕ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ اَثِيۡمٍ
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.

(QS. Al-Baqarah Ayat 276)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More