7 Karomah Habib Husein Luar Batang yang Cukup Populer

Jum'at, 20 Januari 2023 - 05:10 WIB
Seiring berjalannya waktu, anak Belanda itu melanjutkan sekolah tinggi di negeri Belanda. Kemudian setelah lulus ia dipercaya dan diangkat menjadi Gubernur Batavia. Ramalan Habib Husein menjadi kenyataan.

6. Hadiah Uang Dibuang ke Laut Hingga Sampai kepada Ibunya

Gubernur Batavia yang pada masa kecilnya pernah diramal Habib Husein akan menjadi orang besar di negeri ini, ternyata benar adanya. Rupanya Gubernur muda itu menerima wasiat dari ayahnya agar ia membalas budi dan tidak melupakan jasa Habib Husein.

Akhirnya Gubernur Batavia menghadiahkan beberapa karung uang kepada Habib Husein. Uang itu diterimanya namun beliau membuangnya ke laut. Setiap menerima uang dari sang gubernur, Habib Husein selalu membuangnya ke laut.

Gubernur yang memberi uang menjadi penasaran dan akhirnya bertanya mengapa uang pemberiannya selalu dibuang ke laut. Habib Husein menjawab bahwa uang itu dikirimkan untuk ibunya di Yaman.

Gubernur itu pun makin dibuat penasaran. Ia memerintahkan penyelam untuk mencari karung uang yang dibuang ke laut, tak satu keeping uang pun ditemukan. Selanjutnya Gubernur Batavia berupaya untuk membuktikan kebenaran ucapan Habib Husein itu, Ia mengutus seorang ajudan ke Yaman untuk bertemu dan menanyakannya kepada ibu Habib Husein.

Sekembalinya dari Yaman, ajudan Gubernur melaporkan bahwa benar adanya. Ibu Habib Husein telah menerima sejumlah uang yang dibuang ke laut itu pada hari dan tanggal yang sama.

7. Keberkahan Kampung Luar Batang

Gubernur Batavia sangat perhatian kepada Habib Husein. Ia pun menanyakan apa keinginan Habib Husein. Dijawab oleh beliau: "Saya tidak mengharapkan apapun dari tuan."

Akan tetapi Gubernur itu sangat bijak. Ia menghadiahkan sebidang tanah di Kampung baru, sebagai tempat tinggal dan peristirahatan yang terakhir. Habib Husein meninggal dunia pada hari Kamis tanggal 17 Ramadhan 1169 atau bertepatan tanggal 27 Juni 1756 M.

Sesuai peraturan pada masa itu bahwa setiap orang asing harus dikuburkan di pemakaman khusus yang terletak di Tanah Abang. Sebagai mana layaknya, jenazah Habib Husein diusung dengan keranda. Ternyata sesampainya di pekuburan, jenazah Habib Husein tidak ditemukan di dalam keranda.

Ajaibnya, jenazah Habib Husein kembali berada di tempat tinggalnya semula. Pengantar jenazah mencoba kembali mengusung jenazah Habib Husein ke pekuburan yang dimaksud, namun jenazah Habib Husein tetap saja berada di tempat tinggal semula.

Akhirnya para pengantar jenazah memahami dan bersepakat untuk memakamkan jenazah Habib Husein di kediamannya sendiri. Kemudian orang-orang menyebutnya "Kampung Baru Luar Batang" dan kini dikenal sebagai "Kampung Luar Batang."



Untuk diketahui, semasa hiduonya beliau pernah melanjutkan perjalanan dakwahnya ke Cirebon. Dalam perjalanan dakwahnya itu beliau menikah dengan seorang Syarifah dari marga bin Yahya bernama Aminah kemudian melahirkan seorang putri yang diberi nama Fathimah.

Syarifah Fatimah binti Husein Abubakar Al-Aydrus kemudian dinikahkan dengan Sayyid Thoha bin Yahya yang diakui kealimannya. Beliau menjadi guru para sultan, adipati dan senopati di wilayah Jawa.

Karena itu beliau diberi gelar oleh Keraton dengan nama Kanjeng Raden Tumenggung Ronggo Prawiro Kusumo karena sebelum menetap di Mataram beliau pernah tinggal di Pakistan, India dan penang Malaysia.

Nasab Beliau Bersambung kepada Nabi Muhammad SAW

Berikut silsilah nasab beliau yang bersambung kepada baginda Nabi Muhammad dari jalur Sayyidina Husein, cucu Rasulullah SAW.

Habib Husein bin Abubakar bin Abdullah bin Husein bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Husein bin Abdullah Al-Aydrus bin Abubakar Al-Sakran bin Abdurrahman Assaqqaf bin Muhammad Maula Al-Dawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khala' Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin ‘Ubaidillah bin Ahmad Al- Muhajir bin ‘Isa bin Muhammad An- Naqib bin Ali-‘Uraidhi bin Ja'far Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib suami Fatimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasalam.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
مَا كَانَ لِلنَّبِىِّ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡاۤ اَنۡ يَّسۡتَغۡفِرُوۡا لِلۡمُشۡرِكِيۡنَ وَ لَوۡ كَانُوۡۤا اُولِىۡ قُرۡبٰى مِنۡۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمۡ اَنَّهُمۡ اَصۡحٰبُ الۡجَحِيۡمِ
Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan kepada Allah bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang-orang itu kaum kerabatnya, setelah jelas bagi mereka, bahwa orang-orang musyrik itu penghuni neraka Jahanam.

(QS. At-Taubah Ayat 113)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More