Jadwal Puasa Sunnah Maret 2023, Jangan Lupa Lunasi Utang Puasa Ramadhan

Selasa, 28 Februari 2023 - 22:33 WIB
Puasa di bulan Maret 2023 bertepatan dengan Syaban yang dijadikan Rasulullah SAW sebagai bulan menghidupkan puasa sunnah. Foto/dok Kemenag
Jadwal puasa sunnah Maret 2023 bertepatan dengan Syaban, bulan yang sering dilalaikan banyak orang. Bagi yang punya utang puasa Ramadhan tahun lalu, waktunya melunasinya pada bulan ini sebelum datangnya Ramadhan.

Sekadar informasi, Ramadhan tahun ini insya Allah jatuh Kamis 23 Maret 2023 berdasarkan kalender Hijriyah Kementerian Agama (Kemenag). Namun, kepastiannya menunggu hasil sidang isbat Pemerintah melalui Kemenag.

Keutamaan berpuasa di bulan ini selain mendapatkan pahala langsung dari Allah, juga mendapat pahala menghidupkan sunnah Nabi. Sebab, Syaban merupakan bulan berpuasa bagi Rasulullah SAW.

Ummul mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha berkata tentang kebiasaan Nabi Muhammad SAW di bulan Syaban.

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ



Artinya: "Belum pernah Nabi shollallahu 'alaihi wasallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya'ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya'ban sebulan penuh." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Berikut Jadwal puasa sunnah Maret 2023:

1. Kamis 2 Maret 2023 atau 9 Syaban 1444 H (puasa Kamis)

2. Senin 6 Maret 2023 atau 13 Syaban 1444 H (puasa Ayyamul Bidh)

3. Selasa 7 Maret 2023 atau 14 Syaban 1444 H (puasa Ayyamul Bidh)

4. Rabu 8 Maret 2023 atau 15 Syaban 1444 H (puasa Ayyamul Bidh/puasa Nisfu Syaban)

5. Kamis 9 Maret 2023 atau 16 Syaban 1444 H (puasa Kamis)

6. Senin 13 Maret 2023 atau 20 Syaban 1444 H (puasa Senin)

7. Kamis 16 Maret 2023 atau 23 Syaban 1444 H (puasa Kamis)

8. Senin 20 Maret 2023 atau 27 Syaban 1444 H (puasa Senin)

9. Kamis 23 Maret 2023, awal 1 Ramadhan 1444 H.

1. Niat Puasa Qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ. Artinya, Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta'ala."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَقَدۡ نَزَّلَ عَلَيۡكُمۡ فِى الۡـكِتٰبِ اَنۡ اِذَا سَمِعۡتُمۡ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكۡفَرُ بِهَا وَيُسۡتَهۡزَاُبِهَا فَلَا تَقۡعُدُوۡا مَعَهُمۡ حَتّٰى يَخُوۡضُوۡا فِىۡ حَدِيۡثٍ غَيۡرِهٖۤ‌ ‌ ۖ اِنَّكُمۡ اِذًا مِّثۡلُهُمۡ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ‌‌‌الۡمُنٰفِقِيۡنَ وَالۡكٰفِرِيۡنَ فِىۡ جَهَـنَّمَ جَمِيۡعَا
Dan sungguh, Allah telah menurunkan ketentuan bagimu di dalam Kitab (Al-Qur'an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan oleh orang-orang kafir, maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena kalau tetap duduk dengan mereka, tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam,

(QS. An-Nisa Ayat 140)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More