Misteri Kaum Rass dan Kisah Orang Berkulit Hitam yang Pertama Masuk Surga
Rabu, 01 Maret 2023 - 16:10 WIB
Dua Kali
Ibnu Katsir dalam "Tafsîr al-Qurân al-Azhîm" mengutip beberapa penjelasan mengenai maksud dan asal usul penamaan Rass. Ibnu ‘Abbâs mengatakan bahwa Rass adalah penduduk kaum Tsamûd. Ada juga yang mengartikannya sebagai satu dari desa Yamâmah yang bernama Falaj, sebagaimana yang dikatakan oleh Qatâdah.
Kata 'Rass' disebutkan dua kali dalam Al-Quran, yaitu pada QS Al-Furqan [25]: 38 dan QS Qâf [50] : 12. Penyebutannya disandingkan dengan kaum lain, seperti kaum Tsamud, Ad, dan kaum Nabi Nuh, sebagaimana yang termaktub pada dua ayat berikut:
وَعَادًا وَّثَمُوْدَا۟ وَاَصْحٰبَ الرَّسِّ وَقُرُوْنًاۢ بَيْنَ ذٰلِكَ كَثِيْرًا
(Kami telah membinasakan) kaum ‘Ad, Tsamud, penduduk Rass, dan banyak (lagi) generasi di antara (kaum-kaum) itu. (QS Al-Qurqan : 38)
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّاَصْحٰبُ الرَّسِّ وَثَمُوْدُ
Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass, dan (kaum) Tsamud telah mendustakan (rasul-rasul). (QS Qâf : 12)
Kata “Rass” merupakan nama sesuatu yang dinisbatkan kepada suatu penduduk, kiranya itulah yang menjadi alasan mengapa penduduk Rass dituliskan dalam Al-Quran dengan istilah “Ashab al-Rass”. Dalam percakapan sehari-hari bangsa Arab, “Rass” merupakan istilah yang bermakna “sumur yang tidak dilapisi batu”.
Secara umum, Imâm al-Thabari mengatakan bahwa penggunaan kata Rass ditujukan untuk sesuatu yang digali, seperti sumur dan kuburan. Oleh karena itu, Imâm al-Thabarî meyakini bahwa penduduk Rass adalah Ashhâb al-Ukhdûd yang disebutkan dalam QS Alburûj [85] : 4, karena ayat tersebut mengisahkan tentang suatu kaum dan galian.
Sementara itu, Syekh Muḥammad Amin al-Harari dalam Tafsîr Hadâ’iq al-Rawh wa al-Raihân menjelaskan bahwa penduduk Rass (Ashab al-Rass) adalah penduduk yang berada di sekitar sumur tersebut. Allah SWT mengutus Nabi Syu’aib kepada kaum tersebut karena mereka menyembah berhala.
Dalam kitab Tafsir al-Mishbah juga disajikan beberapa pendapat mengenai kata Rass. Ada yang menyatakan mereka adalah penduduk Antokiyah. Kebanyakan ulama memperkirakan mereka adalah kaum Nabi Syu’aib as. Di dalam Al-Quran, kaum Nabi Syu’aib as terkadang disebut sebagai penduduk Aykah (Antokiyah) yang berarti tempat yang dipenuhi pepohonan yang rindang, terkadang juga disebut dengan penduduk Rass.
Riwayat lain mengatakan bahwa Rass adalah kaum dari Nabi Hanzhalah bin Shafwan as. Atas kedurhakaan mereka, Allah SWT mengirimkan kepada mereka seekor burung besar berleher panjang yang menyambar anak-anak penduduk Rass. Mereka lalu memanggil Hanzhalah bin Shafwan dan meminta pertolongannya.
Selepas itu, burung tersebut kemudian mati disambar petir sehingga tidak ada lagi kerusakan akibatnya. Setelah kejadian itu, masyarakat Rass kemudian membunuh Hanzhalah bin Shafwan a.s. Atas perbuatan tersebut, mereka kemudian benar-benar dibinasakan.
Ibnu Katsir dalam "Tafsîr al-Qurân al-Azhîm" mengutip beberapa penjelasan mengenai maksud dan asal usul penamaan Rass. Ibnu ‘Abbâs mengatakan bahwa Rass adalah penduduk kaum Tsamûd. Ada juga yang mengartikannya sebagai satu dari desa Yamâmah yang bernama Falaj, sebagaimana yang dikatakan oleh Qatâdah.
Kata 'Rass' disebutkan dua kali dalam Al-Quran, yaitu pada QS Al-Furqan [25]: 38 dan QS Qâf [50] : 12. Penyebutannya disandingkan dengan kaum lain, seperti kaum Tsamud, Ad, dan kaum Nabi Nuh, sebagaimana yang termaktub pada dua ayat berikut:
وَعَادًا وَّثَمُوْدَا۟ وَاَصْحٰبَ الرَّسِّ وَقُرُوْنًاۢ بَيْنَ ذٰلِكَ كَثِيْرًا
(Kami telah membinasakan) kaum ‘Ad, Tsamud, penduduk Rass, dan banyak (lagi) generasi di antara (kaum-kaum) itu. (QS Al-Qurqan : 38)
كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّاَصْحٰبُ الرَّسِّ وَثَمُوْدُ
Sebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass, dan (kaum) Tsamud telah mendustakan (rasul-rasul). (QS Qâf : 12)
Kata “Rass” merupakan nama sesuatu yang dinisbatkan kepada suatu penduduk, kiranya itulah yang menjadi alasan mengapa penduduk Rass dituliskan dalam Al-Quran dengan istilah “Ashab al-Rass”. Dalam percakapan sehari-hari bangsa Arab, “Rass” merupakan istilah yang bermakna “sumur yang tidak dilapisi batu”.
Secara umum, Imâm al-Thabari mengatakan bahwa penggunaan kata Rass ditujukan untuk sesuatu yang digali, seperti sumur dan kuburan. Oleh karena itu, Imâm al-Thabarî meyakini bahwa penduduk Rass adalah Ashhâb al-Ukhdûd yang disebutkan dalam QS Alburûj [85] : 4, karena ayat tersebut mengisahkan tentang suatu kaum dan galian.
Sementara itu, Syekh Muḥammad Amin al-Harari dalam Tafsîr Hadâ’iq al-Rawh wa al-Raihân menjelaskan bahwa penduduk Rass (Ashab al-Rass) adalah penduduk yang berada di sekitar sumur tersebut. Allah SWT mengutus Nabi Syu’aib kepada kaum tersebut karena mereka menyembah berhala.
Dalam kitab Tafsir al-Mishbah juga disajikan beberapa pendapat mengenai kata Rass. Ada yang menyatakan mereka adalah penduduk Antokiyah. Kebanyakan ulama memperkirakan mereka adalah kaum Nabi Syu’aib as. Di dalam Al-Quran, kaum Nabi Syu’aib as terkadang disebut sebagai penduduk Aykah (Antokiyah) yang berarti tempat yang dipenuhi pepohonan yang rindang, terkadang juga disebut dengan penduduk Rass.
Riwayat lain mengatakan bahwa Rass adalah kaum dari Nabi Hanzhalah bin Shafwan as. Atas kedurhakaan mereka, Allah SWT mengirimkan kepada mereka seekor burung besar berleher panjang yang menyambar anak-anak penduduk Rass. Mereka lalu memanggil Hanzhalah bin Shafwan dan meminta pertolongannya.
Selepas itu, burung tersebut kemudian mati disambar petir sehingga tidak ada lagi kerusakan akibatnya. Setelah kejadian itu, masyarakat Rass kemudian membunuh Hanzhalah bin Shafwan a.s. Atas perbuatan tersebut, mereka kemudian benar-benar dibinasakan.
(mhy)