13 Hari Menjelang Puasa Ramadan, Berikut 3 Bekal Terbaik

Kamis, 09 Maret 2023 - 21:41 WIB
Sebelum memasuki bulan Ramadhan, setidaknya ada tiga bekal terbaik yang harus disiapkan kaum muslim. Foto/dok Pinterest
Bulan Ramadan 1444 Hijriyah tinggal hitungan hari. Berdasarkan kalender Hijriyah yang dikeluarkan Kementerian Agama, awal puasa Ramadan tahun ini jatuh pada Hari Kamis, 23 Maret 2023.

Namun, kepastiannya menunggu keputusan Pemerintah melalui hasil sidang isbat Kemenag pada Rabu mendatang 22 Maret 2023. Sebelum memasuki bulan suci Ramadan, ada baiknya kita menyiapkan segala sesuatu agar puasa berkah dan bernilai di sisi Allah.

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Al-Bukhari)

Setidaknya ada 3 bekal terbaik yang harus disiapkan kaum muslim menyambut bulan Ramadhan. Para ulama salafus saleh, setiap menjelang Ramadhan mereka melakukan persiapan maksimal.

Ulama terdahulu senantiasa berdoa memohon kepada Allah agar dipertemukan dengan Ramadhan. Mereka juga memperbanyak istighfar dan memperbarui taubatnya.

Berikut 3 bekal terbaik menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah:

1. Persiapan Nafsiyah (Hati)

Artinya menyiapkan hati dan mental yang kuat dibarengi dengan iman sebelum menjalani puasa Ramadhan. Salah satu yang dianjurkan yaitu menyambut Ramadhan dengan hati gembira. Ramadan jangan dianggap sebagai beban. Kesiapan hati dan iman ini sangat penting dan hendaknya kita berniat bersungguh-sungguh mengisi Ramadhan dengan ibadah dan amal saleh. Ciptakanlah suasana hati yang nyaman, dan bergembiralah menyambut datangnya Ramadhan. Salah satu doa yang dianjurkan:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلَى رَمَضَانَ ، وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ ، وَتُسلمهُ مِنِّي مُتَقَبَّلاً


Artinya: "Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan." [Hilyatul Auliya' (1/420)]

2. Persiapan Fikriyah (Ilmu)

Fikriyah disebut juga Aqliyah atau akal. Umat Islam harus menyiapkan wawasan keilmuannya sebelum memasuki bulan Ramadhan. Setiap muslim wajib mempelajari ilmu fiqih tentang puasa atau ilmu yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan. Para ulama mengatakan, siapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan. Kaidah lain menyebutkan, "Setiap yang beramal tanpa ilmu, amalannya tertolak dan tidak diterima." Dengan mengetahui ilmunya, maka ibadah puasa Ramadhan akan lebih berkualitas dan bernilai di sisi Allah.

3. Persiapan Jasadiyah (Fisik)

Selain hati dan ilmu, persiapan fisik juga tak kalah pentingnya. Apalagi aktivitas di bulan Ramadhan butuh kekuatan fisik yang prima. Dengan fisik yang kuat, umat muslim dapat menjalankan amaliyah Ramadan seperti puasa, Qiyamullail (sholat tarawih dan sholat malam lainnya), tadarus Al-Qur'an dan amal saleh lainnya.

Selain tiga persiapan di atas, ada satu hal lagi yang harus disiapkan, yaitu materi. Materi di sini maksudnya bukan uang untuk membeli pakaian lebaran. Tetapi disiapkan untuk kepentingan ibadah, sedekah, zakat, infaq, dan memberi makan orang berpuasa.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata: "Nabi Muhammmad ﷺ adalah orang paling dermawan dalam segala kebaikan. Dan kedermawanan beliau yang paling baik adalah di bulan Ramadhan, ketika Jibril datang menemui beliau." (HR Al-Bukhari)

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا ‌ؕ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا اكۡتَسَبَتۡ‌ؕ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ اِنۡ نَّسِيۡنَاۤ اَوۡ اَخۡطَاۡنَا ‌ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَاۤ اِصۡرًا كَمَا حَمَلۡتَهٗ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِنَا ‌‌ۚرَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ‌ ۚ وَاعۡفُ عَنَّا وَاغۡفِرۡ لَنَا وَارۡحَمۡنَا ۚ اَنۡتَ مَوۡلٰٮنَا فَانۡصُرۡنَا عَلَى الۡقَوۡمِ الۡكٰفِرِيۡنَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya. Mereka berdoa, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.

(QS. Al-Baqarah Ayat 286)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More