Hikmah Puasa Ramadan dan 7 Manfaatnya Bagi Tubuh

Minggu, 12 Maret 2023 - 07:30 WIB
Hikmah puasa Ramadan adalah melatih jiwa dan ruhani untuk taat kepada Allah. Selain itu puasa memberi pengaruh positif untuk kesehatan tubuh. Foto/SINDOnews
Hikmah puasa Ramadan dan manfaatnya bagi tubuh penting diketahui umat muslim. Puasa berasal dari kata shaum atau shiyam yang artinya menahan.

Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir Lc dalam bukunya "Bekal Ramadhan & Idul Fithri (1): Menyambut Ramadhan" menjelaskan bahwa puasa bermakna: "Menahan diri dari segala yang membatalkannya dengan cara-cara yang khsusus."

Para ulama (ijma') mengatakan bahwa hukum puasa Ramadan adalah wajib bagi setiap muslim dan muslimah, asalkan terpenuhinya syarat-syarat berikut ini:

1. Beragama Islam

2. Baligh (sampai umur)



3. Berakal

4. Sehat

5. Mampu

6. Tidak sedang dalam perjalanan (safar)

7. Tidak sedang dalam kedaan haid atau nifas.

Hikmah Puasa

Para ulama banyak memberi uraian tentang hikmah berpuasa. Di antaranya untuk memperbaiki budi pekerti, menimbulkan kasih sayang terhadap fakir miskin dan orang-orang lemah, melatih jiwa dan jasmani serta lainnya.

Perintah melaksanakan puasa ini diabadikan dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ


Artinya: "Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaiman telah diwajibkan kepada umat sebelummu agar kamu bertaqwa." (QS Al-Baqarah ayat 183)

Syaikh Al-Maraghi dalam kitab tafsirnya menerangkan hikmah dari puasa adalah hadirnya sifat taqwa dalam diri seorang muslim. Karena puasa membiasakan seorang muslim untuk takut kepada Allah Ta'ala dalam kondisi sembunyi maupun ramai. Seorang muslim selalu merasa diawasi oleh Allah, mereka rela menahan syahwat karena merasa bahwa Allah selalu mengawasi. Perasaan inilah yang jika berlanjut setelah Ramadan akan menjadi sebab taqwa bagi seorang muslim. (Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, jilid 2)

Dalam Kitab Nashoihud Diniyah, Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menjelaskan, orang yang berpuasa pasti merasakan lapar dan rasa dahaga. Rasa lapar dan kekosongan perut berpengaruh besar dalam menerangi hati dan anggota badan dalam beribadah. Sedangkan kekenyangan adalah penyebab kerasnya hati dan kemalsan untuk melakukan ketaatan.

Ulama ahli Makrifat juga berkata tentang keutamaan menahan lapar: "Besarnya makanan bagi ruh sesuai kadar kosongnya perut seseorang. Semakin lapar perut seseorang ketika berpuasa semakin besar cahaya yang masuk ke dalam ruhnya."

Manfaat Puasa Ramadan
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More