Kisah Kedermawanan Rasulullah SAW, Melipatgandakan Sedekah di Bulan Ramadan
Jum'at, 07 April 2023 - 10:20 WIB
Kedua, membantu orang-orang yang berpuasa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda,“Barang siapa yang memberikan berbuka kepada orang yang sedang berpuasa, maka pahalanya sama dengan orang yang berpuasa itu, tanpa berkurang sedikit pun”.
Ketiga, puasa dan sedekah merupakan dua hal sangat penting untuk menjauhkan diri dari api neraka. Dalam banyak hadis disebutkan,salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda,“Puasa adalah perisai.” Maksudnya, puasa merupakan perisai dari api neraka, demikian juga sedekah merupakan penolak dari panasnya api neraka kelak.
Itulah beberapa rahasia mengapa Rasulullah SAW lebih dermawan lagi manakala bulan Ramadhan tiba. Semua karena banyak rahasia dan keistimewaan yang hanya didapatkan pada bulan Ramadan dan tidak terdapat pada bulan-bulan lainnya.
Rasulullah SAW bersabda,“Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan sesama manusia serta jauh dari api neraka. Sedangkan orang yang pelit dan kikir, ia jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat dengan api neraka. Orang yang bodoh, tetapi dermawan, lebih dicintai oleh Allah, daripada orang yang rajin ibadah, tetapi pelit dan kikir.” (HR Baihaqi).
Ketiga, puasa dan sedekah merupakan dua hal sangat penting untuk menjauhkan diri dari api neraka. Dalam banyak hadis disebutkan,salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda,“Puasa adalah perisai.” Maksudnya, puasa merupakan perisai dari api neraka, demikian juga sedekah merupakan penolak dari panasnya api neraka kelak.
Itulah beberapa rahasia mengapa Rasulullah SAW lebih dermawan lagi manakala bulan Ramadhan tiba. Semua karena banyak rahasia dan keistimewaan yang hanya didapatkan pada bulan Ramadan dan tidak terdapat pada bulan-bulan lainnya.
Rasulullah SAW bersabda,“Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan sesama manusia serta jauh dari api neraka. Sedangkan orang yang pelit dan kikir, ia jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia dan dekat dengan api neraka. Orang yang bodoh, tetapi dermawan, lebih dicintai oleh Allah, daripada orang yang rajin ibadah, tetapi pelit dan kikir.” (HR Baihaqi).
(mhy)