Makna Idulfitri: Kembali Makan atau Hari Raya Berbuka Puasa
Jum'at, 21 April 2023 - 20:52 WIB
وَفِطْرُكُمْ يَوْمَ تُفْطِرُوْنَ وَأَضْحَاكُمْ يَوْمَ تُضَحُّوْمَ
“Dan (Idul) Fitri kamu itu ialah pada hari kamu (semuanya) berbuka, sedangkan (Idul) Adlha ialah pada hari kamu (semuanya) menyembelih hewan“. Hadis di atas dengan beberapa lafalnya tegas-tegas menyatakan bahwa Idul Fitri ialah hari raya kita kembali berbuka puasa (tidak berpuasa lagi setelah selama sebulan berpuasa).
Oleh karena itu disunatkan makan terlebih dahulu pada pagi harinya, sebelum kita pergi ke tanah lapang untuk mendirikan salat Id. Supaya umat mengetahui bahwa Ramadan telah selesai dan hari ini adalah hari kita berbuka bersama-sama. Itulah arti Idul Fitri.
Demikian pemahaman dan keterangan ahli-ahli ilmu dan tidak ada khilaf di antara mereka. Bukan artinya “kembali kepada fitrah”, karena kalau demikian niscaya terjemahan hadis menjadi : “Al-Fithru/suci itu ialah pada hari kamu bersuci”.
Hanya saja, Quraish Shihab dalam bukunya berjudul "Wawasan Al-Qur’an — Tafsir Maudhu‘i atas Pelbagai Persoalan Umat" menjelaskan bahwa kata fithr antara lain berarti asal kejadian, agama yang benar, atau kesucian. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan pula bahwa Idul Fitri bisa berarti kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah).
“Dan (Idul) Fitri kamu itu ialah pada hari kamu (semuanya) berbuka, sedangkan (Idul) Adlha ialah pada hari kamu (semuanya) menyembelih hewan“. Hadis di atas dengan beberapa lafalnya tegas-tegas menyatakan bahwa Idul Fitri ialah hari raya kita kembali berbuka puasa (tidak berpuasa lagi setelah selama sebulan berpuasa).
Oleh karena itu disunatkan makan terlebih dahulu pada pagi harinya, sebelum kita pergi ke tanah lapang untuk mendirikan salat Id. Supaya umat mengetahui bahwa Ramadan telah selesai dan hari ini adalah hari kita berbuka bersama-sama. Itulah arti Idul Fitri.
Demikian pemahaman dan keterangan ahli-ahli ilmu dan tidak ada khilaf di antara mereka. Bukan artinya “kembali kepada fitrah”, karena kalau demikian niscaya terjemahan hadis menjadi : “Al-Fithru/suci itu ialah pada hari kamu bersuci”.
Hanya saja, Quraish Shihab dalam bukunya berjudul "Wawasan Al-Qur’an — Tafsir Maudhu‘i atas Pelbagai Persoalan Umat" menjelaskan bahwa kata fithr antara lain berarti asal kejadian, agama yang benar, atau kesucian. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan pula bahwa Idul Fitri bisa berarti kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah).
(mhy)