Amalan yang Pertama Kali Dihisab pada Hari Kiamat
Rabu, 17 Mei 2023 - 20:02 WIB
Dari banyak amal yang dikerjakan manusia di dunia, ada satu amalan yang pertama kali dihisab pada Hari Kiamat. Amalan ini juga menjadi salah satu tanda orang beriman.
Amalan yang dimaksud ialah sholat. Saking tingginya kedudukan sholat, Allah menjadikannya sebagai salah satu rukun Islam setelah syahadat.
Dalam satu Hadis Rasululllah SAW, beliau bersabda:
إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُوْنُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا
Artinya: "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman: "Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah."
Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR at-Tirmidzi)
Dari Abdullah ibn Umar radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendiri, dengan nilai 27 derajat." (HR Al-Bukhari, Muslim)
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
Artinya: "Peliharalah semua sholat (fardhu) dan salat Wustha) Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk." (QS Al-Baqarah ayat 238)
Ancaman bagi yang tidak mengerjakan sholat diperingatkan langsung oleh Allah dalam Al-Qur'an:
مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ ، قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ المُصَلِّينَ
Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat." (QS. Al-Mudatsir ayat 42-43)
Demikian ulasan singkat tentang amalan yang pertama kali dihisab di hari Kiamat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendirikan sholat.
Amalan yang dimaksud ialah sholat. Saking tingginya kedudukan sholat, Allah menjadikannya sebagai salah satu rukun Islam setelah syahadat.
Dalam satu Hadis Rasululllah SAW, beliau bersabda:
إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُوْنُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا
Artinya: "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah salatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika salatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman: "Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah."
Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR at-Tirmidzi)
Dari Abdullah ibn Umar radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendiri, dengan nilai 27 derajat." (HR Al-Bukhari, Muslim)
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
Artinya: "Peliharalah semua sholat (fardhu) dan salat Wustha) Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk." (QS Al-Baqarah ayat 238)
Ancaman bagi yang tidak mengerjakan sholat diperingatkan langsung oleh Allah dalam Al-Qur'an:
مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ ، قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ المُصَلِّينَ
Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat." (QS. Al-Mudatsir ayat 42-43)
Demikian ulasan singkat tentang amalan yang pertama kali dihisab di hari Kiamat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendirikan sholat.
(rhs)