Inilah 6 Amalan Utama di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Kamis, 01 Juni 2023 - 10:09 WIB
Bulan Dzulhijjah termasuk satu dari 4 bulan haram (mulia) dalam Islam, karena dianjurkan banyak melakukan amalan-amalan terutama di 10 hari pertama di awal bulan itu. Foto ilustrasi/ist
Bulan Dzulhijjah adalah musim kebaikan, untuk itu umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan amalan-amalan terbaiknya, terutama di awal bulan atau 10 hari pertama bulan haram (istimewa) ini.

Seorang ulama tabi’in, Abu Utsman Abdurrahman bin Mull an-Nahdi (wafat 95 H) berkata, “Generasi salaf (sahabat) sangat memuliakan puluhan hari yang tiga; sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, 10 hari pertama Dzulhijjah , dan sepuluh hari pertama Muharram.”

Dikutip dari berbagai sumber, inilah amalan yang selayaknya dilakukan oleh setiap muslim yang memiliki kemampuan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini, yakni:

1. Melaksanakan haji dan umrah

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ




Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Satu umrah ke umrah lainnya menjadi penghapus dosa-dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan yang setimpal untuknya selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan ikhlas demi meraih ridha Allah dan dikerjakan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ciri utamanya adalah keimanan, ketakwaan, dan amal shalih pelakunya setelah mengerjakan haji mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.



2. Shaum atau puasa sunah

Yaitu shaum sunah antara tanggal 1-9 Zulhijjah. Minimal mengerjakan shaum sunah Arafah tanggal 9 Zulhijjah bagi selain jamaah haji. Shaum sunnah adalah amal shalih yang sangat dicintai oleh Allah. Allah bahkan menganggap Dzat-Nya sebagai pemilik khusus shaum, dan Allah sendiri yang akan memberikan balasannya.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi bahwa Allah ‘azza wa jalla berfirman, “Semua amal anak manusia untuk dirinya sendiri, kecuali shaum, karena sesungguhnya shaum itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Jika kita tidak mampu memperbanyak shaum sunnah pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah ini, maka setidaknya kita melaksanakan shaum hari Arafah pada tanggal sembilan Dzulhijjah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang keutamaan shaum hari Arafah,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ


“Shaum hari Arafah, aku mengharap Allah menghapuskan dengannya dosa satu tahun sebelumnya dan dosa satu tahun sesudahnya.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

3. Salat wajib lima waktu secara berjamaah di masjid dan memperbanyak salat sunnah

Sebaiknya setiap muslim menjaga pelaksanaan salat sunnah Rawatib, salat Dhuha, salat Tahajud, salat Witir, salat tahiyatul masjid, dan salat sunah lainnya. Dalam hadis qudsi Allah ‘azza wa jalla berfirman,

وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ


“Hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR. Al- Bukhari; HR. Ibnu Majah; HR. Ahmad)

4.Memperbanyak baca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan zikir

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak bacaan tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan zikir pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah berdasar firman Allah ‘azza wa jalla,

“Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.” (QS. Al-Hajj: 28)

Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.

(QS. Al-Maidah Ayat 116)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More