3 Amalan Puasa Sunah Bulan Dzulhijjah yang Fadilahnya Luar Biasa

Selasa, 13 Juni 2023 - 20:10 WIB
Ada 3 amalan puasa sunah di Bulan Dzulhijjah yang memiliki keutamaan dan fadhillah luar biasa bagi yang mengamalkannya. Foto ilustrasi/ist
Sebentar lagi, umat Islam akan memasuki bulan Dzulhijjah , bulan mulia yang penuh keutamaan. Di bulan tersebut, ada 3 amalan puasa yang memiliki keutamaan besar. Kenapa demikian?

Dzulhijjah memang identik dengan ibadah haji dan Hari Raya kurban. Menyambut bulan Dzulhijjah ini kita dianjurkan memperbanyak ibadah dan menghidupkan puasa. Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa Nabi melaksanakan puasa Dzulhijjah mulai tanggal 1-9. Ada juga dari Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, mereka berkata:

"Rasulullah SAW biasa berpuasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa senin pertama dan juga hari kamis di setiap bulannya." (HR Imam Abu Dawud, Ahmad, Ahmad dan An-Nasa'i)

Inilah 3 amalan puasa di bulan Dzulhijjah:

1. Puasa Harian Dzulhijjah

Puasa ini dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Tepatnya pada hari ke-1 sampai ke-7 bulan Dzulhijjah. Boleh juga dikerjakan kapan saja sepanjang bulan Dzulhijjah.

Niatnya sebagai berikut :

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adaa’i syahri Dzilhijjah sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah Ta'ala."

2. Puasa Tarwiyah

Puasa ini dilaksanakan pada hari ke-8 di bulan Dzulhijjah. Niatnya sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah."

3. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Iduladha. Puasa ini bertepatan dengan ibadah wukuf jamaah Haji di Padang Arafah. Berikut niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin 'an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah."

Keutamaan Berpuasa di Bulan Dzulhijjah

Anjuran berpuasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dijelaskan dalam Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dari Ibnu Abbas dengan kualitas Marfu'.

"Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu daripada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah. Kemudian para sahabat bertanya, 'Dan bukan pula jihad, Ya Rasulallah?' Rasul lalu menjawab: "Dan tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tak lagi membawa apa-apa." (HR Al-Bukhari 969)

Dari hadis tersebut dijelaskan bahwa ibadah dalam bentuk apa pun pada 10 hari tersebut sangat dianjurkan. Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah" menjelaskan beberapa keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah di antaranya puasa selama sembilan hari.

Bagi yang menjalankan diberi kesempatan untuk berdoa yang tak tertolak. Puasa sembilan hari pertama dalam bulan Dzulhijjah adalah amalan yang disunahkan.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More