Di Balik Kegagalan Dakwah Islam setelah Generasi Sahabat Menurut Sayyid Qutb
Kamis, 27 Juli 2023 - 14:51 WIB
Allah SWT menurunkan manhaj ini secara terpisah-pisah dan berangsur-angsur. Yang datang secara beriringan:
"Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." ( QS Al Israa : 106).
Al-Qur'an tidak diturunkan sekaligus. Namun diturunkan sesuai dengan kebutuhan manusia yang terus berubah, perkembangan yang terjadi dalam pemikiran dan pola pandang, perkembangan dalam masyarakat dan kehidupan, serta sesuai dengan problem-problem praksis yang dihadapi oleh masyarakat Islam dalam kehidupan sehari-harinya.
Suatu ayat atau beberapa ayat dari Al Qur'an diturunkan dalam suatu momen tertentu atau suatu kejadian tertentu, yang menjadi masalah bagi manusia, untuk kemudian memberikan tuntunan bagi mereka dalam menghadapi masalah seperti itu. Menggariskan bagi mereka manhaj tindakan yang harus mereka lakukan dalam keadaan seperti itu. Meluruskan kesalahan sikap dan tindakan mereka. Mengaitkan semua itu dengan Allah SWT, Rabb mereka, dan memperkenalkan Diri-Nya, kepada mereka, dengan sifat-sifat-Nya yang berkuasa di segenap alam.
Dengan begitu, kata Sayyid Qutb, mereka merasakan bahwa mereka hidup bersama Allah SWT dan selalu berada dalam pengawasan-Nya secara langsung. Oleh karena itu, mereka segera mengubah sikap dan tindakan mereka dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan manhaj Ilahi yang sempurna itu.
Manhaj mempelajari Al Qur'an untuk dilaksanakan dan diamalkan isinya itulah yang telah menghasilkan generasi pertama Islam. Sementara manhaj mempelajari Al Qur'an semata untuk mengkaji dan menikmatinya itulah yang telah menghasilkan generasi-generasi berikutnya. Tentunya, faktor kedua ini adalah juga faktor utama yang membedakan seluruh generasi Islam dibandingkan dengan generasi pertama yang istimewa itu.
"Dan Al-Qur'an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." ( QS Al Israa : 106).
Al-Qur'an tidak diturunkan sekaligus. Namun diturunkan sesuai dengan kebutuhan manusia yang terus berubah, perkembangan yang terjadi dalam pemikiran dan pola pandang, perkembangan dalam masyarakat dan kehidupan, serta sesuai dengan problem-problem praksis yang dihadapi oleh masyarakat Islam dalam kehidupan sehari-harinya.
Suatu ayat atau beberapa ayat dari Al Qur'an diturunkan dalam suatu momen tertentu atau suatu kejadian tertentu, yang menjadi masalah bagi manusia, untuk kemudian memberikan tuntunan bagi mereka dalam menghadapi masalah seperti itu. Menggariskan bagi mereka manhaj tindakan yang harus mereka lakukan dalam keadaan seperti itu. Meluruskan kesalahan sikap dan tindakan mereka. Mengaitkan semua itu dengan Allah SWT, Rabb mereka, dan memperkenalkan Diri-Nya, kepada mereka, dengan sifat-sifat-Nya yang berkuasa di segenap alam.
Dengan begitu, kata Sayyid Qutb, mereka merasakan bahwa mereka hidup bersama Allah SWT dan selalu berada dalam pengawasan-Nya secara langsung. Oleh karena itu, mereka segera mengubah sikap dan tindakan mereka dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan manhaj Ilahi yang sempurna itu.
Manhaj mempelajari Al Qur'an untuk dilaksanakan dan diamalkan isinya itulah yang telah menghasilkan generasi pertama Islam. Sementara manhaj mempelajari Al Qur'an semata untuk mengkaji dan menikmatinya itulah yang telah menghasilkan generasi-generasi berikutnya. Tentunya, faktor kedua ini adalah juga faktor utama yang membedakan seluruh generasi Islam dibandingkan dengan generasi pertama yang istimewa itu.
(mhy)
Lihat Juga :