5 Ulama Arab Saudi Keturunan Nabi Muhammad SAW

Jum'at, 11 Agustus 2023 - 18:02 WIB
Keluarga Sayyid Muhammad bin Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani termasuk di antara deretan ulama Arab Saudi keturunan Nabi Muhammad dari jalur Sayyidina Hasan. Foto/dok Rubath Al-Muhibbien
Ulama Arab Saudi keturunan Nabi Muhammad ﷺ tidak begitu banyak jika dibandingkan Yaman. Para keturunan Nabi di Saudi dulu pernah berkuasa di Makkah dan Madinah secara turun temurun.

Sejak zaman Dinasti Abbasiyah, jabatan Gubernur Makkah sudah menjadi hak turun temurun keturunan Nabi Muhammad ﷺ untuk menghomati mereka. Namun, masa ini berakhir pada Tahun 1924 ketika Raja Abdul Aziz bin Saud dari Najed mengambil alih Kota Makkah. Dari sinilah awal berdirinya Kerajaan Arab Saudi yang kini dipimpin oleh keluarga Saud.

Ulama Arab Saudi keturunan Nabi Muhammad biasanya dipanggul dengan "Syarif" dan Sayyid. Beda dengan di Indonesia, lebih populer dengan panggilan Habib. Sedangkan di Iran populer dengan sebutan Ahlu Bait.

Kebanyakan para Syarif di Arab Saudi dan Afrika Utara adalah keturunan Nabi dari jalur Sayyidina Hasan bin Abi Thalib (cucu baginda Nabi Muhammad). Sedangkan Habib di Indonesia dan Yaman adalah keturunan Nabi dari jalur Sayyidina Husain radhiyallahu 'anhu. Mereka banyak bermukim di Hadhramaut Yaman setelah Hijrah dari Basrah Irak.

Berikut beberapa Ulama Arab Saudi Keturunan Nabi Muhammad ﷺ :



1. Syarif Husain bin Ali Al-Hasyimi (1856-1931)



Salah satu ulama Arab Saudi keturunan Nabi Muhammad adalah Syarif Husain bin Ali Al-Hasyimi (1856-1931). Beliau adalah pemimpin Arab dari Bani Hasyim, tercatat sebagai keturunan Nabi Muhammad ke-37 dari Wangsa Hasyimiyah.

Syarif Husain bin Ali diangkat menjadi Gubernur Makkah pada Tahun 1908 oleh Kekhalifahan Utsmaniyah. Syarif Husain bin Ali pernah berkuasa di Hijaz antara 1916-1924. Beliau wafat Tahun 1931 pada usia 77 dan dimakamkan di Yerusalem, Palestina.

2. Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani



Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki adalah seorang ulama Arab Saudi keturunan Nabi yang sangat berpengaruh pada masanya. Beliau lahir di Makkah pada Tahun 1328 Hijriyah. Menghafal Al-Qur'an ketika berusia 10 tahun dan menjadi imam sholat tarawih di Masjidil Haram.

Sayyid Alawi adalah keturunan Idris al-Azhar bin Idris al-Akbar bin 'Abdullah al-Kamil bin Hasan al-Mutsanna bin Hasan, putra Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fathimah al-Zahra' binti Rasulullah ﷺ. Semasa hidupnya, beliau mengajar berbagai ilmu Islam di Masjidil Haram selama hampir 40 tahun. Ratusan murid dari seluruh dunia mengambil faedah dari beliau di Masjidil Haram. Sayyid Alawi wafat pada 25 Shafar 1391 H atau Tahun 1971 M. Upacara pemakaman beliau termasuk yang terbesar di Makkah sejak seratus tahun.

3. Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf



Ulama Arab Sauadi keturunan Nabi berikutnya adalah Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf. Beliau lahir 1331 Hijriyah di Seiwun Yaman dan menetap di Kota Jeddah Arab Saudi hingga akhir hayatnya. Sosok beliau dikenal sebagai Wali Qutub pada zamannya.

Ibunya adalah seorang wanita mulia yang juga keturunan Nabi, Syarifah Alwiyah binti Ahmad bin Muhammad Al-Jufri. Habib Abdul Qodir sejak kecil belajar kepada ayahnya hingga di usia dini telah memahami dasar-dasar agama. Karena kecerdasan beliau dibanding murid-murid lain, beliau pernah diangkat oleh gurunya menjadi pengajar di sebuah madrasah di Seiwun. Ketika Yaman dikuasai oleh Komunis menyebabkan beliau dan beberapa ulama lainnya hijrah ke negeri lain. Pada Tahun 1974 (1393 H) beliau singgah di Jakarta. Pada tahun yang sama, Habib Abdul Qodir terbang menuju Arab Saudi. Di sana beliau memperdalam ilmu agama kepada ulama-ulama di antaranya kepada Mufti Maliki saat itu.

Kemudian beliau menetap di Jeddah hingga akhir hayatnya. Habib Abdul Qadir juga belajar kepada ulama-ulama besar di zamannya di antaranya Habib Umar bin Hamid Assegaf, Habib Umar bin Abdul Qadir Assegaf, Habib Abdullah bin Idrus Alaydrus, Habib Abdullah bin Alwi Al Habsyi dan lainnya. Beliau wafat pada Subuh hari Ahad, 19 Rabiul Akhir 1431 H atau 4 April 2010 pada usia 100 tahun. Jenazah beliau dimakamkan di Jannatul Ma'ala Makkah setelah shalat Isya.

4. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya' dan shalat subuh.  Sekiranya mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 789)