Sudah Mandi Wajib, Perlukah Wudhu Lagi?

Minggu, 13 Agustus 2023 - 20:51 WIB
Pendapat ini sangat cocok bagi mereka yang kesulitan air, sehingga agak sedikit hemat air. Sebelum meratakan air ke seluruh tubuh boleh memulainya dengan wudu terlebih dahulu. Kemudian di saat meratakan air ke seluruh tubuh anggota wudu ini tidak harus terkana air lagi.

Pendapat keempat hampir sama dengan pendapat pertama, yaitu cukup hanya dengan meratakan air ke seluruh tubuh walaupun tanpa wudhu. Asalkan dengan dua niat sekaligus, yaitu niat mandi wajib dan niat wudu.

Kesimpulan

Jika sudah mandi wajib asalkan tidak diakhiri dengan buang air kecil maupun besar, menurut pendapat Mazhab Syafi'i hal itu sudah sah, dan boleh melaksanakan sholat setelahnya.

Jika diawal mandi sudah dimulai dengan wudhu dan tidak diakhiri dengan buang air kecil maupun besar maka mandinya sudah sah, dan setelahnya juga boleh mengerjakan shalat.

Jika khawatir bahwa biasanya di akhir mandi masih ada buang airnya, lalu kemudian wudunya dilakukan di akhir saja, itu pun juga sah. Dan jika wudhunya di awal lalu kemudian setelah akhir mandi wudu lagi, itu pun juga sah.

Harus diingat, wudhu dalam mandi wajib bukanlah perkara wajib, khususnya dalam Mazhab Syafi'i. Yang wajib itu hanya ada tiga; niat, menghilangkan najis dan meratakan air ke seluruh tubuh.

Wallahu A'lam

(rhs)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَنۡ يَّرۡتَدَّ مِنۡكُمۡ عَنۡ دِيۡـنِهٖ فَسَوۡفَ يَاۡتِى اللّٰهُ بِقَوۡمٍ يُّحِبُّهُمۡ وَيُحِبُّوۡنَهٗۤ ۙ اَذِلَّةٍ عَلَى الۡمُؤۡمِنِيۡنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الۡكٰفِرِيۡنَ يُجَاهِدُوۡنَ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوۡنَ لَوۡمَةَ لَاۤٮِٕمٍ‌ ؕ ذٰ لِكَ فَضۡلُ اللّٰهِ يُؤۡتِيۡهِ مَنۡ يَّشَآءُ‌ ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.

(QS. Al-Maidah Ayat 54)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More