12 Fakta Imam Malik, Ulama High Class Pendiri Mazhab Maliki
Minggu, 27 Agustus 2023 - 15:46 WIB
9. Memiliki Kedalaman Ilmu Hadis
Imam Malik bukan hanya dikenal sebagai salah satu bintangnya ulama fiqih, namun juga sangat dikenal dalam ilmu hadits. Bahkan dalam dunia Hadits ada istilah yang dikenal sebagai Silsilatudz Dzahabiyah (rantai emas). Yakni jalur periwayatan tertinggi yang tak diragukan lagi kesahihannya. Dalam mata rantainya salah satunya ada nama Imam Malik, yakni Dari Ibnu Umar, dari Nafi dari Imam Malik.
10. Digelari Imamnya Negeri Hijrah
Gelar Imam Malik adalah Imam Darul Hijrah (imamnya negeri Hijrah). Gelar ini diberikan kepada beliau karena memang tidak ada ulama yang ilmunya menandingi beliau di Kota Madinah. Sepanjang hayatnya, Imam Malik tidak pernah keluar Kota Madinah kecuali ketika sedang berhaji.
11. Selalu Mandi dan Sholat Sebelum Mengajarkan Hadis
Diriwayatkan bahwa Imam Malik setiap kali ada yang meminta dibacakan hadits atau mengajarkannya, beliau akan mandi, berwudhu dan shalat dua rakaat terlebih dahulu. Sang imam juga tidak pernah berkendara sepanjang usianya di Kota Madinah.
12. Berjalan Kaki di Madinah
Imam Malik apabila keluar rumah tidak mau menaiki kendaraan di Madinah seperti unta atau kuda. Kemana pun beliau selalu jalan kaki. Saat ditanyakan sebabnya, beliau menjawab:
لا أركب في مدينة فيها جثة رسول الله صلى الله عليه وسلم مدفونة
Artinya: "Aku tidak berkendara di Madinah karena ada jasad Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dimakamkan di dalamnya."
Hikmah
Dari Imam Malik kita belajar bahwa hidup nyaman itu boleh-boleh saja. Asalkan si empunya badan bisa mempertanggung jawabkannya. Jangan sampai kita hari ini seperti membuat aturan tak tertulis yang mengharuskan ulama yang mengajarkan ilmu itu harus hidup miskin dan keadaannya mengenaskan.
Akhirnya, anak-anak kita pun enggan bercita-cita menjadi ulama, karena yang mereka lihat ulama itu dilarang hidup enak, apa lagi belum-belum sebagian orang tua menakut-nakuti. "Kamu belajar agama mau jadi apa. Kamu cuma nyantri nanti kerja apa?"
Demikian sosok Imam Malik yang unik. Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan mengumpulkan beliau dengan kaum shalihin.
Referensi:
- Fiqh ibadah 'ala Madzhab Maliki hal 11
- Tadrib ar-Rawi karya Imam Suyuthi (1/93)
- Siyar A'lam an Nubala (8/48-120)
Imam Malik bukan hanya dikenal sebagai salah satu bintangnya ulama fiqih, namun juga sangat dikenal dalam ilmu hadits. Bahkan dalam dunia Hadits ada istilah yang dikenal sebagai Silsilatudz Dzahabiyah (rantai emas). Yakni jalur periwayatan tertinggi yang tak diragukan lagi kesahihannya. Dalam mata rantainya salah satunya ada nama Imam Malik, yakni Dari Ibnu Umar, dari Nafi dari Imam Malik.
10. Digelari Imamnya Negeri Hijrah
Gelar Imam Malik adalah Imam Darul Hijrah (imamnya negeri Hijrah). Gelar ini diberikan kepada beliau karena memang tidak ada ulama yang ilmunya menandingi beliau di Kota Madinah. Sepanjang hayatnya, Imam Malik tidak pernah keluar Kota Madinah kecuali ketika sedang berhaji.
11. Selalu Mandi dan Sholat Sebelum Mengajarkan Hadis
Diriwayatkan bahwa Imam Malik setiap kali ada yang meminta dibacakan hadits atau mengajarkannya, beliau akan mandi, berwudhu dan shalat dua rakaat terlebih dahulu. Sang imam juga tidak pernah berkendara sepanjang usianya di Kota Madinah.
12. Berjalan Kaki di Madinah
Imam Malik apabila keluar rumah tidak mau menaiki kendaraan di Madinah seperti unta atau kuda. Kemana pun beliau selalu jalan kaki. Saat ditanyakan sebabnya, beliau menjawab:
لا أركب في مدينة فيها جثة رسول الله صلى الله عليه وسلم مدفونة
Artinya: "Aku tidak berkendara di Madinah karena ada jasad Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dimakamkan di dalamnya."
Hikmah
Dari Imam Malik kita belajar bahwa hidup nyaman itu boleh-boleh saja. Asalkan si empunya badan bisa mempertanggung jawabkannya. Jangan sampai kita hari ini seperti membuat aturan tak tertulis yang mengharuskan ulama yang mengajarkan ilmu itu harus hidup miskin dan keadaannya mengenaskan.
Akhirnya, anak-anak kita pun enggan bercita-cita menjadi ulama, karena yang mereka lihat ulama itu dilarang hidup enak, apa lagi belum-belum sebagian orang tua menakut-nakuti. "Kamu belajar agama mau jadi apa. Kamu cuma nyantri nanti kerja apa?"
Demikian sosok Imam Malik yang unik. Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan mengumpulkan beliau dengan kaum shalihin.
Referensi:
- Fiqh ibadah 'ala Madzhab Maliki hal 11
- Tadrib ar-Rawi karya Imam Suyuthi (1/93)
- Siyar A'lam an Nubala (8/48-120)
(rhs)