Cara Menjaga Diri dari Siksa Neraka Menurut Syaikh Al-Utsaimin
Rabu, 30 Agustus 2023 - 05:15 WIB
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam kitab "Fatawa Nur alad dharb" mengatakan cara menjaga diri dari siksa neraka yaitu dengan melakukan amalan-amalan saleh yang bisa mendekatkan diri kita kepada Allah Taala. Suatu amalan akan disebut amal saleh, jika memenuhi 2 syarat, yaitu:
Pertama, ikhlas karena Allah Taala. Artinya seseorang yang melakukan ibadah tidak memiliki maksud dan tujuan lain selain mencari ridha Allah SWT dan dalam mencari kehidupan akhirat, tidak bermaksudriya’(pamer, agar amalannya dilihat orang lain), tidak jugasum’ah(agar amalannya didengar orang lain), tidak pula menginginkan pujian manusia serta tidak menginginkan dunia.
Kedua,yang dilakukan itu bukan sesuatu yang dibuat-buat dalam agama Allah Taala.
Karena Allah SWT tidak akan menerima suatu amalan kecuali yang diikhlaskan untuk-Nya dan sesuai dengan syari’at-Nya. Dalil tentang kewajiban ikhlash yaitu firman Allah SWT dalam hadis Qudsiy:
"Saya paling tidak butuh kepada sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan Aku dan yang selain Aku dalam amalan tersebut, maka Aku tinggalkan dia bersama sekutunya. (HR Muslim )
Dan berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
Barangsiapa melakukan suatu amalan yangbukan dari ajaran kami, maka amalannya tersebut tertolak. (HR Bukhari )
Pertama, ikhlas karena Allah Taala. Artinya seseorang yang melakukan ibadah tidak memiliki maksud dan tujuan lain selain mencari ridha Allah SWT dan dalam mencari kehidupan akhirat, tidak bermaksudriya’(pamer, agar amalannya dilihat orang lain), tidak jugasum’ah(agar amalannya didengar orang lain), tidak pula menginginkan pujian manusia serta tidak menginginkan dunia.
Kedua,yang dilakukan itu bukan sesuatu yang dibuat-buat dalam agama Allah Taala.
Karena Allah SWT tidak akan menerima suatu amalan kecuali yang diikhlaskan untuk-Nya dan sesuai dengan syari’at-Nya. Dalil tentang kewajiban ikhlash yaitu firman Allah SWT dalam hadis Qudsiy:
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ، مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
"Saya paling tidak butuh kepada sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan Aku dan yang selain Aku dalam amalan tersebut, maka Aku tinggalkan dia bersama sekutunya. (HR Muslim )
Dan berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa melakukan suatu amalan yangbukan dari ajaran kami, maka amalannya tersebut tertolak. (HR Bukhari )
(mhy)