Syafa’ah Bathilah Menurut Syaikh Al-Utsaimin
Selasa, 05 September 2023 - 16:34 WIB
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan syafa’at itu ada dua macam. Pertama, syafa’at Tsabitah Shahihah (yang tetap dan benar). Kedua, Syafa’ah Bathilah (syafa’at yang batil).
Ini kali kita membahas tentang yang kedua, Syafa’ah Bathilah. Menurut Al-Utsaimin dalam kitab "Fatawa Anil Iman wa Arkaniha" yang disusun oleh Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, Syafa’ah Bathilah atau syafa’at yang batil yaitu syafa’at yang tidak akan bisa memberi manfaat.
"Itulah syafa’at yang jadi anggapan orang-orang musyrik berupa syafa’at dari ilah-ilah mereka yang dianggap bisa menyelamatkan mereka di sisi Allah Azza wa Jalla," ujarnya.
Syafa’at ini sama sekali tidak akan memberikan manfaat kepada mereka. Allah Ta’ala berfirman:
Artinya: “Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa’at dari orang-orang yang memberikan syafa’at“. ( QS Al-Muddatsir/74 : 48)
Itu karena Allah tidak rida terhadap kemusyrikan orang-orang musyrik tersebut dan tidak mungkin mengizinkan kepada siapapun untuk mensyafa’ati mereka, karena tiada syafa’at kecuali bagi orang-orang yang diridai oleh Allah Azza wa Jalla.
Allah tidak rida akan kekufuran bagi hamba-hambaNya dan tidak menyukai kerusakan. Ketergantungan orang-orang musyrik terhadap ilah-ilah mereka yang mereka ibadahi serta mengatakan: “(Mereka adalah para pemberi syafa’at bagi kami di sisi Allah), adalah ketergantungan yang batil yang tidak bermanfaat”.
Bahkan, kata Al-Utsaimin lagi, hal ini tidak akan menambah mereka di sisi Allah melainkan kejauhan. Orang-orang musyrik mengharap syafa’at dari berhala-berhala mereka dengan cara yang batil, yaitu dengan mengibadahi berhala-berhala ini, yang merupakan kebodohan mereka yang berupa usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan sesuatu yang justru malah semakin menjauhkan mereka dari Allah.
Ini kali kita membahas tentang yang kedua, Syafa’ah Bathilah. Menurut Al-Utsaimin dalam kitab "Fatawa Anil Iman wa Arkaniha" yang disusun oleh Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, Syafa’ah Bathilah atau syafa’at yang batil yaitu syafa’at yang tidak akan bisa memberi manfaat.
"Itulah syafa’at yang jadi anggapan orang-orang musyrik berupa syafa’at dari ilah-ilah mereka yang dianggap bisa menyelamatkan mereka di sisi Allah Azza wa Jalla," ujarnya.
Syafa’at ini sama sekali tidak akan memberikan manfaat kepada mereka. Allah Ta’ala berfirman:
فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشَّافِعِينَ
Artinya: “Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa’at dari orang-orang yang memberikan syafa’at“. ( QS Al-Muddatsir/74 : 48)
Itu karena Allah tidak rida terhadap kemusyrikan orang-orang musyrik tersebut dan tidak mungkin mengizinkan kepada siapapun untuk mensyafa’ati mereka, karena tiada syafa’at kecuali bagi orang-orang yang diridai oleh Allah Azza wa Jalla.
Allah tidak rida akan kekufuran bagi hamba-hambaNya dan tidak menyukai kerusakan. Ketergantungan orang-orang musyrik terhadap ilah-ilah mereka yang mereka ibadahi serta mengatakan: “(Mereka adalah para pemberi syafa’at bagi kami di sisi Allah), adalah ketergantungan yang batil yang tidak bermanfaat”.
Bahkan, kata Al-Utsaimin lagi, hal ini tidak akan menambah mereka di sisi Allah melainkan kejauhan. Orang-orang musyrik mengharap syafa’at dari berhala-berhala mereka dengan cara yang batil, yaitu dengan mengibadahi berhala-berhala ini, yang merupakan kebodohan mereka yang berupa usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan sesuatu yang justru malah semakin menjauhkan mereka dari Allah.
(mhy)
Lihat Juga :