Pelajaran Berharga dari Semut, Hewan yang Diabadikan dalam Al-Qur'an
Kamis, 14 September 2023 - 22:02 WIB
Semut adalah satu di antara hewan yang unik dan istimewa. Saking istimewanya, Allah mengabadikannya menjadi nama surat Al-Qur'an yaitu Surat An-Naml, surah ke-27 terdiri 93 ayat.
Semut juga termasuk di antara hewan yang tidak boleh dibunuh. Dari Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah ﷺ melarang membunuh empat macam hewan yaitu: "Semut, lebah, Hud-hud, dan shurad (burung Suradi)." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Meski tubuhnya kecil, Semut memiliki banyak keunikan. Di antara memiliki ketajaman indra, memiliki sikap berhati-hati, memiliki etos kerja yang rasa sosial yang tinggi, hidup bergotong royong dan teratur.
Kisah Semut dalam Surat An-Naml
Allah menceritakan kisah semut dalam Surat An-Naml. Dinamai dengan An-Naml, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk ke sarangnya masing-masing, supaya tidak terpijak oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya.
Mendengar perintah raja semut itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan takjub atas keteraturan kerajaan semut itu. Beliau mengucapkan syukur kepada Allah yang telah melimpahkan banyak nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya.
حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡۚ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ
Artinya: "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: 'Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. "Maka, dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS An-Naml Ayat 18-19)
Allah menceritakan kisah semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupannya. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin.
Kerapian dan kedisiplinan kerajaan semut ini dinyatakan Allah dalam Al-Qur'an bagaimana rakyat semut mencari perlindungan agar jangan terpijak Nabi Sulaiman. Secara tidak langsung Allah mengingatkan manusia agar selalu berusaha mencukupi kebutuhan sehari-hari, mementingkan kemaslahatan bersama dan sebagainya. Rakyat semut mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula.
Itulah di antara keistimewaan semut yang dapat kita jadikan hikmah dan pelajaran berharga. Semoga bermanfaat.
Semut juga termasuk di antara hewan yang tidak boleh dibunuh. Dari Abdullah bin Abbas radliyallahu 'anhuma bahwa Rasulullah ﷺ melarang membunuh empat macam hewan yaitu: "Semut, lebah, Hud-hud, dan shurad (burung Suradi)." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Meski tubuhnya kecil, Semut memiliki banyak keunikan. Di antara memiliki ketajaman indra, memiliki sikap berhati-hati, memiliki etos kerja yang rasa sosial yang tinggi, hidup bergotong royong dan teratur.
Kisah Semut dalam Surat An-Naml
Allah menceritakan kisah semut dalam Surat An-Naml. Dinamai dengan An-Naml, karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An-Naml (semut), di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk ke sarangnya masing-masing, supaya tidak terpijak oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya.
Mendengar perintah raja semut itu, Nabi Sulaiman tersenyum dan takjub atas keteraturan kerajaan semut itu. Beliau mengucapkan syukur kepada Allah yang telah melimpahkan banyak nikmat kepadanya, berupa kerajaan, kekayaan, memahami ucapan-ucapan binatang, mempunyai tentara yang terdiri atas jin, manusia, burung dan sebagainya.
حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡۚ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ
Artinya: "Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: 'Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. "Maka, dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS An-Naml Ayat 18-19)
Allah menceritakan kisah semut dalam surat ini agar manusia mengambil pelajaran dari kehidupannya. Semut adalah binatang yang hidup berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang yang bertingkat-tingkat sebagai rumah dan gudang tempat menyimpan makanan musim dingin.
Kerapian dan kedisiplinan kerajaan semut ini dinyatakan Allah dalam Al-Qur'an bagaimana rakyat semut mencari perlindungan agar jangan terpijak Nabi Sulaiman. Secara tidak langsung Allah mengingatkan manusia agar selalu berusaha mencukupi kebutuhan sehari-hari, mementingkan kemaslahatan bersama dan sebagainya. Rakyat semut mempunyai organisasi dan kerja sama yang baik pula.
Itulah di antara keistimewaan semut yang dapat kita jadikan hikmah dan pelajaran berharga. Semoga bermanfaat.
(rhs)