6 Contoh Teks Ceramah Maulid Nabi, Lengkap dengan Dalilnya

Rabu, 27 September 2023 - 12:20 WIB
Mari panjatkan puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT karena atas berkat dan kebaikannya, kita semua masih dapat bertemu hari ini. Khususnya dalam acara spesial yaitu memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, rekan, juga sahabat-sahabatnya. Nabi Muhammad adalah penuntun seluruh umat muslim dari zaman kegelapan menuju terang.

Bapak Ibu Guru sekalian beserta teman-teman, dalam rangka memperingati maulid Nabi ini izinkan saya untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.

Saya ingin menyampaikan mengenai sosok manusia mulia sealam dunia ini. Tentunya setiap umat Muslim mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapatkan julukan Al Amin, artinya “yang dapat dipercaya.”

Sebuah gelar mulia untuk menunjukkan diakuinya kejujuran beliau oleh masyarakat saat itu. Jujur merupakan nilai yang harus dijunjung oleh seluruh masyarakat. Kejujuran dimulai dari kesadaran diri sendiri dan harus dilatih sejak dini.

Misalnya di lingkup sekolah, siswa maupun guru harus menerapkan kejujuran. Misalnya dengan tidak menyontek ketika ulangan, tidak berbohong kepada guru, ataupun curang saat bermain dengan teman-teman.

Mungkin terkadang saat menghadapi situasi sulit bisa membuat kita susah mengatakan hal jujur. Namun perlu diingat sebagaimana diakui oleh Nabi Muhammad SAW, maka perilaku terpuji dan jujur harus tetap dijalankan.

Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan tertentu. Sebagaimana disampaikan dalam surat Al Ahzab ayat 21 yang bunyinya sebagai berikut:

لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنۡ كَانَ يَرۡجُوا اللّٰهَ وَالۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيۡرًا


Artinya adalah “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW yaitu suri tauladan bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Tentunya mendapatkan gelar Al Amin menjadi sanjungan tersendiri bagi seorang Muslim. Amalan kejujuran Nabi Muhammad merupakan salah satu dari akhlak mulia lainnya yang harus kita tiru, semoga kita semua mampu mengamalkannya.

Demikian dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan seluruh umat Muslim di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak kejujuran seperti pesan Nabi Muhammad.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

5. Contoh Kelima

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an hadanallah, laqod jaa-at rusulu robbinaa bil haqqi wanuuduu an-tilkumul jannah, uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta’maluun.

Para hadirin dan hadhirat yang saya hormati. Kita patut bersyukur masih diberikan umur sehingga bisa memeringati Maulid Nabi SAW.

Allah menyatakan dalam surat Al-Ahzab, 33:21: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. Dalam satu riwayat hadis bersumber dari ‘Aisyah r.a. ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah, Aisyah menjawab, “Akhlaqnya Al-Qur’an”. (Musnad Ahmad, Juz VI, h. 216). Ulama kemudian menafsirkan akhlak Rasulullah dengan ayat 1-10 surat Al-Mukminun.

Rutinitas ritual perayaan maulid Nabi saw hendaknya dijadikan momentum introspeksi dalam meneladani Rasulullah Muhammad saw sebagaimana tercermin dalam Al-Qur’an ayat 1-10 surat Al-Mukminun.

Sehingga resultan dari seremonial perayaan maulid Nabi saw diharapkan; pertama, membentuk masyarakat egaliter, bermoral, khusyu’, tawadlu’ (low profile) dan tidak ada anarki (Q.S.23:2). Bukankah sholat yang dilakukan dengan khusu’ akan mencegah perbuatan keji dan mungkar? (Al-‘Ankabut, 29:45).

Kedua, tercipta lingkungan yang kondusif; damai, tentram, santun, dan tidak ada friksi. Seremoni peringatan maulid Nabi harus dijauhkan dari caci-maki, provokasi, dan aktifitas lain yang tidak bermanfaat (Q.S.23:3).
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More