Cara Bersedekah Atas Nama Orang yang Sudah Meninggal
Rabu, 11 Oktober 2023 - 21:56 WIB
Cara bersedekah atas nama orang yang sudah meninggal penting diketahui umat muslim. Bersedekah yang pahalanya diniatkan untuk mayit telah menjadi ijma' bagi para Salafush Shalih, dan imam kaum muslimin dari zaman ke zaman bahwa hal itu dibolehkan. Tak satu pun ulama yang mengingkarinya.
Berikut dalil-dalil shahih sampainya pahala sedekah kepada orang yang sudah meninggal:
1. Hadis dari Abu Hurairah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, katanya:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَبِي مَاتَ وَتَرَكَ مَالًا وَلَمْ يُوصِ فَهَلْ يُكَفِّرُ عَنْهُ أَنْ أَتَصَدَّقَ عَنْهُ قَالَ نَعَمْ
Artinya: "Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi ﷺ : "Sesungguhnya ayahku sudah wafat, dia meninggalkan harta dan belum diwasiatkannya, apakah jika disedekahkan untuknya maka hal itu akan menghapuskan kesalahannya? Rasulullah menjawab: "Na'am (iya)." (HR Muslim 1630; Ibnu Majah 2716; An-Nasa'i 3652; Ahmad 8486)
2. Hadis dari Sayyidah Aisyah
Dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha, katanya:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا
"Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi ﷺ: 'Sesungguhnya ibuku wafat secara mendadak, aku kira dia punya wasiat untuk sedekah, lalu apakah ada pahala baginya jika aku bersedekah untuknya? Beliau menjawab: "Na'am (Iya), bersedekahlah untuknya." (HR Al-Bukhari 2609, 1322; Muslim 1004; Malik 1451)
3. Hadis dari Sa'ad bin Ubadah
Dari Sa'ad bin 'Ubadah radhiyallahu 'anhu, katanya:
قلت يا رسول الله إن أمي ماتت أفأتصدق عنها قال نعم قلت فأي الصدقة أفضل قال سقي الماء .
Artinya: "Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku wafat, apakah aku bersedekah untuknya? Beliau menjawab: Ya. Aku berkata: 'Sedekah apa yang paling afdhal?" Beliau menjawab: "Mengalirkan air." (HR An-Nasa'i 3664; Ibnu Majah 3684)
Cara Bersedekah Atas Nama Mayit
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya: "Adapun doa dan bersedekah, maka keduanya telah disepakati (ijma') akan sampai kepada mayit. Keduanya memiliki dasar dalam nash syariat."
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa sedekah akan sampai kepada mayit. Demikian juga ibadah amaliyah (harta), seperti membebaskan budak. (Ibid)
Imam Khathib Asy-Syarbini rahimahullah mengatakan: "Sedekah bagi mayit membawa manfaat baginya, seperti wakaf membangun masjid, membuat sumur air dan semisalnya..." (Mughni Muhtaj)
Ada tujuh pahala yang terus mengalir diterima seseorang selepas wafatnya, yaitu:
1. Orang yang mendirikan masjid, ia akan mendapat pahalanya selagi masjid itu digunakan orang untuk beramal di dalamnya.
2. Orang yang mengalirkan air sungai, maka ia mendapat pahala selagi ada orang memanfaatkan airnya.
3. Orang yang menulis mushaf Al-Qur'an akan mendapat pahala bagi orang yang membacanya.
4. Orang yang membuat sumur selagi ada orang yang menggunakannya.
5. Orang menanam tanaman selagi ada yang memakannya baik manusia ataupun burung.
6. Orang yang mengajarkan ilmu agama dan diamalkan oleh orang yang mempelajarinya.
7. Orang yang meninggalkan anak saleh yang senantiasa mendoakannya dan beristighfar untuknya setelah wafat. Apabila anak diajarkan ilmu Al-Qur'an, maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.
Berikut dalil-dalil shahih sampainya pahala sedekah kepada orang yang sudah meninggal:
1. Hadis dari Abu Hurairah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, katanya:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَبِي مَاتَ وَتَرَكَ مَالًا وَلَمْ يُوصِ فَهَلْ يُكَفِّرُ عَنْهُ أَنْ أَتَصَدَّقَ عَنْهُ قَالَ نَعَمْ
Artinya: "Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi ﷺ : "Sesungguhnya ayahku sudah wafat, dia meninggalkan harta dan belum diwasiatkannya, apakah jika disedekahkan untuknya maka hal itu akan menghapuskan kesalahannya? Rasulullah menjawab: "Na'am (iya)." (HR Muslim 1630; Ibnu Majah 2716; An-Nasa'i 3652; Ahmad 8486)
2. Hadis dari Sayyidah Aisyah
Dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha, katanya:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا
"Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi ﷺ: 'Sesungguhnya ibuku wafat secara mendadak, aku kira dia punya wasiat untuk sedekah, lalu apakah ada pahala baginya jika aku bersedekah untuknya? Beliau menjawab: "Na'am (Iya), bersedekahlah untuknya." (HR Al-Bukhari 2609, 1322; Muslim 1004; Malik 1451)
3. Hadis dari Sa'ad bin Ubadah
Dari Sa'ad bin 'Ubadah radhiyallahu 'anhu, katanya:
قلت يا رسول الله إن أمي ماتت أفأتصدق عنها قال نعم قلت فأي الصدقة أفضل قال سقي الماء .
Artinya: "Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku wafat, apakah aku bersedekah untuknya? Beliau menjawab: Ya. Aku berkata: 'Sedekah apa yang paling afdhal?" Beliau menjawab: "Mengalirkan air." (HR An-Nasa'i 3664; Ibnu Majah 3684)
Cara Bersedekah Atas Nama Mayit
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya: "Adapun doa dan bersedekah, maka keduanya telah disepakati (ijma') akan sampai kepada mayit. Keduanya memiliki dasar dalam nash syariat."
Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa sedekah akan sampai kepada mayit. Demikian juga ibadah amaliyah (harta), seperti membebaskan budak. (Ibid)
Imam Khathib Asy-Syarbini rahimahullah mengatakan: "Sedekah bagi mayit membawa manfaat baginya, seperti wakaf membangun masjid, membuat sumur air dan semisalnya..." (Mughni Muhtaj)
Ada tujuh pahala yang terus mengalir diterima seseorang selepas wafatnya, yaitu:
1. Orang yang mendirikan masjid, ia akan mendapat pahalanya selagi masjid itu digunakan orang untuk beramal di dalamnya.
2. Orang yang mengalirkan air sungai, maka ia mendapat pahala selagi ada orang memanfaatkan airnya.
3. Orang yang menulis mushaf Al-Qur'an akan mendapat pahala bagi orang yang membacanya.
4. Orang yang membuat sumur selagi ada orang yang menggunakannya.
5. Orang menanam tanaman selagi ada yang memakannya baik manusia ataupun burung.
6. Orang yang mengajarkan ilmu agama dan diamalkan oleh orang yang mempelajarinya.
7. Orang yang meninggalkan anak saleh yang senantiasa mendoakannya dan beristighfar untuknya setelah wafat. Apabila anak diajarkan ilmu Al-Qur'an, maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.
(rhs)