5 Karomah Habib Umar bin Hafidz yang Menakjubkan
Kamis, 12 Oktober 2023 - 23:40 WIB
Habib Umar bin Hafidz adalah ulama kharismatik yang juga Pengasuh Darul Musthofa Tarim Hadhramaut Yaman. Beliau termasuk guru para Habaib di berbagai negara termasuk Indonesia.
Ulama Dzurriyah Nabi yang dilahirkan di Kota Tarim Yaman, Senin 4 Muharram 1383 H atau 27 Mei 1963 ini dihormati para ulama karena keluasan ilmu dan kesantunan budi pekertinya. Beliau mendalami ilmu Al-Qur'an, Hadist, Fiqih, Tauhid, Ushul Fiqih, Tasawuf dari lingkungannya terutama dari ayahnya, Habib Muhammad bin Salim yang merupakan Mufti di Kota Tarim.
Berikut lima karomah Habib Umar bin Hafidz dikutip dari berbagai sumber:
1. Seorang Warga Afrika Masuk Islam Saat Bertemu Habib Umar
Mengutip keterangan dari kanal IG @lenteratarim, Habib Ali Al-Jufri yang juga besan Habib Umar mengisahkan perjalanan Habib Umar ke Kota Nairobi beberapa tahun silam. Saat mengunjungi Syaikh Umar Al Ghayyar yang sedang sakit, beliau melanjutkan perjalanan menuju bandara. Tiba-tiba datang seorang Afrika dengan bahasa Sawahili menghampiri mobil Habib Ali dan bertanya kepada sopir di sampingnya.
"Siapa mereka, siapa mereka? (sambil melihat Habib Umar)" Sopir menjawab: "Mereka orang muslim." Lalu kata orang Afrika itu: "Kalau begitu aku mau menjadi muslim." Setelah dihadapkan, maka Habib Umar bertanya: "Apa yang kau ketahui tentang Islam?" Orang Afrika itu menjawab: "Aku tidak tau apa-apa, yang penting aku ingin sepertimu."
Habib Umar lalu mentalqin dua kalimat Syahadat dan memberi nama Muhammad Nur. Lalu Habib Umar berkata: "Masukkan orang ini ke ruang tunggu bandara." Maka masuklah orang Afrika itu dan Habib Umar mengajarkan cara berwudhu hingga praktiknya, cara shalat hingga akhirnya orang tersebut ikut shalat berjamaah di tempat itu.
Habib Ali Al-Jufri berkata, "lihatlah 1 jam sebelumnya dia bukan muslim, kemudian 1 jam berlalu dia sudah menjadi muslim dan shalat berjamaah bersama kami." Ini adalah air wajah orang sholih hanya dengan memandangnya saja bisa membuat orang-orang tertarik dan mengikutinya.
Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an: "Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud." (QS Al-Fath: 29)
Tapi salah seorang berkata: "Wahai Habib sudah tidak ada waktu, penerbangan tinggal 5 menit lagi". Lalu Habib Umar berkata: "Masukkan dulu walau hanya 5 menit bersama kami."
Apa yang terjadi dengan penerbangan yang kurang 5 menit tadi? Ternyata pesawat mengalami Delay selama 2 jam, Masya Allah. Sungguh tidak ada yang kebetulan. Itulah salah satu karomah Habib Umar bin Hafizh bin Syaikh Abu Bakar seperti dikisahkan Habib Ali Al-Jufri.
2. Mengobati Keluarga Santri yang Dirasuki Jin
Karomah berikutnya dilansir dari Laduni, seorang santri Darul Musthofa mendapat kabar dari keluarganya di Malaysia. Saudara perempuannya sedang dirasuki jin. Pihak keluarga telah berusaha untuk mengeluarkan jin, tapi hasilnya nihil.
Akhirnya, santri itu berinisiatif meminta bantuan gurunya, Habib Umar bin Hafidz. Setelah Guru Mulia selesai menunaikan ibadah shalat, santri tadi memberanikan diri maju untuk mengutarakan hajatnya. Ia pun berkata, "Ya Habib, sekarang saudari saya di Malaysia sedang dirasuki jin dan jin itu sangat susah untuk dikeluarkan."
Habib Umar langsung paham kalau santri ini sedang meminta bantuannya. Tiba-tiba Habib Umar terlihat seperti memandang seseorang dan beliau pun berucap, "Ihtariq!" (artinya terbakarlah kau!).
Santri itu sempat bingung dengan apa yang dilakukan Habib Umar, tapi ia hanya berhusnuzzhon, mungkin ada hikmah di balik semua ini. Lalu santri itu pamit untuk segera menghubungi keluarganya dan menanyakan keadaan saudara perempuannya. Subhanallah, Jin yang merasuki tubuh saudarinya itu ternyata telah keluar.
Santri itu baru tersadar maksud ucapan dari sang Guru itu ternyata memandang ke arah jin itu dan kemudian mengancamnya dengan ucapan, "Ihtariq!"
3. Menjinakkan Singa Ketika Berdakwah di Pedalaman Afrika
Karomah Habib Umar yang lain adalah pernah menjinakkan hewan buas singa ketika beliau berdakwah di pedalaman Afrika. Dilansir dari Galeri Kitab Kuning, Habib Umar bin Hafidz melakukan dakwah ke pedalaman Afrika ditemani salah seorang muallaf bernama Khomis.
Khomis ini salah satu di antara orang yang telah masuk Islam melalui perantara Habib Ahmad Masyhur bin Thaha al-Haddad. Khomis sering sekali membantu kegiatan dakwah Habib Umar selama di daerahnya. Pedalaman Afrika dikenal sangat mengerikan. Hutan belantara yang menjadi tempat hewan buas termasuk singa Afrika bisa membuat manusia berfikir dua kali untuk mengunjunginya. Namun lain halnya dengan Habib umar, beliau dengan yakin memberikan isyarat ingin mengunjungi pedalaman Afrika itu untuk menebar dakwah Islam.
Sebelum memasuki wilayah hutan, beliau dan rombonganya dihentikan beberapa polisi penjaga hutan tersebut. Para polisi itu memperingatkan, agar Habib Umar dan rombonganya tidak memasuki hutan itu karena sudah malam, ditakutkan akan diserang oleh hewan buas.
Mendengar penjelasan Polisi penjaga itu, Habib Umar keluar mobil dan berdiri di samping mobil seraya memerintahkan rombonganya membaca Kitab Maulid al-Habsyi (Simthud Durar). Pembacaan Kitab Maulid pun dimulai. Para polisi penjaga hanya memerhatikan dari kejauhan karena mereka non muslim.
Setelah selasai membaca Sholawat, Habib Umar mendapatkan isyarat untuk melanjutkan perjalanan dakwahnya malam itu juga. Namun para polisi itu tetap berusaha mencegahnya. Tapi Habib Umar bersikeras ingin melanjutkan perjalananya.
Akhirnya para polisi penjaga mengalah dan berinisiatif mengawal rombongan Habib Umar dari belakang menggunakan mobil lain. Tindakan para penjaga ini ditakutkan jika rombongan Habib Umar diserang hewan buas.
Dalam perjalanan, ternyata apa yang ditakutkan polisi tersebut terjadi. Seekor singa menghampiri mobil Habib Umar. Kebetulan Habib Umar duduk di kursi depan. Singa itu pun mulai mengitari mobil tersebut, namun Habib Umar tetap tenang. Lain halnya dengan rombongan lainya yang mulai ketakutan.
Tak lama setelah singa itu mengitari mobil rombongan, tiba-tiba singa itu berhenti tepat di jendela Habib Umar duduk dan menaikan kaki depannya ke atas jendela. Habib Umar tetap menunjukan ketenanganya, tanpa terlihat sedikitpun ketakutan. Lalu beliau berkata kepada sopir, "Tolong turunkan jendela mobil ini."
Si sopir pun menjawab," Ya Habib, di depan Anda ini ada hewan buas singa." Tapi Habib Umar tetap tenang dan berkata, "Tolong turunkan jendela ini". Maka jendela pun diturunkan oleh sopir.
Kejadian menakjubkan pun terjadi, Habib Umar mengajak bicara singa tersebut sembari berkata, "Hai singa! Kami ini adalah utusan Rasulullah ﷺ." Kemudian Habib Umar mengambil sebuah pisang lalu memberinya kepada singa tersebut.
Singa yang kita kenal memakan daging itu, kali ini mau memakan pisang yang diberikan Habib Umar. Setelah itu singa itu mengangguk-nganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan Habib Umar dan rombonganya. Perjalanan pun kembali dilanjutkan dan Habib Umar beserta rombonganya sampai ke tempat tujuanya.
4. Santri yang Divonis Meninggal Tiba-tiba Hidup Kembali
Dikisahkan AR Rasyid seperti dilansir dari Ngopibareng, ucapan "Tidak" yang keluar dari lisan Habib Umar menjadi karomah yang membuat seorang santri senior dari Yaman yang tadinya divonis meninggal oleh dokter ternyata masih hidup. Berikut kisahnya:
Seorang santri senior dari Yaman sedang sakit, sedangkan Habib Umar bin Hafidz saat itu sedang ibadah umrah. Aktivis santri ini sakit parah dan akhirnya dibawa ke Yordan untuk operasi. Namun operasinya gagal, ia pun divonis wafat. Sudah dipakaikan kejut jantung berkali-kali, namun tak ada lagi nafas dan jantungnya pun berhenti.
Ia pun di dorong ke kamar mayat, teman yang menemaninya menangis dan kemudian menelepon Habib Umar yang sedang umrah di Baitullah. Temannya menyampaikan kabar duka kematian sang santri. Namun dengan sekejap Habub Umar menjawab dengan tegas hanya dengan satu kata: "Tidak!"
Lalu Habib Umar bin Hafidz pun menutup teleponnya. Ucapannya yang saat mengatakan "tidak" dalam waktu bersamaan ibu jari si santri yang divonis meninggal itu tiba-tiba bergerak dan kembali bernafas. Kejadian ini terjadi sekitar 6 tahun yang dan hingga kini beliau sehat walafiat.
5. Habib Umar bin Hafidz Muncul dalam Mimpi Muridnya
Karomah ini dikisahkan oleh murid beliau almarhum Habib Munzir Al-Musawa. "Dulu waktu aku masih belajar di Tarim, ada salah satu murid Habib Umar bin Hafidz yang melakukan pelanggaran berat yaitu mabuk minuman keras. Mengetahui itu, Habib Umar marah besar. Aku tidak pernah melihat Habib Umar marah seperti waktu itu," kata Habib Munzir.
Akhirnya anak itu dipulangkan ke negaranya (Indonesia). Sepulangnya ia ke Indonesia, perbuatannya semakin hari semakin parah. Setiap malam pergi ke klub malam dan minum khmar. Habib Munzir mengatakan, hal ini terjadi disebabkan kemarahan Habib Umar.
Ketika Habib Munzir pulang ke Indonesia, beliau mendengar kabar duka anak itu meninggal dunia. "Aku datang ke rumahnya untuk bertakziah, di sana aku bertemu dengan ayahnya. Sang ayah lantas menceritakan semua yang terjadi pada anaknya: "Alhamdulillah, anakku ini bertobat sebelum ia wafat."
Seminggu sebelum wafatnya, ia bermimpi bertemu gurunya Habib Umar bin Hafidz, beliau berkata pada anakku: "Al'aan waqtak.. sekarang sudah tiba waktumu." Keesokan harinya, ia mengaku bahwa semua keinginan maksiatnya telah hilang. Entah kenapa mulai saat itu yang ia kerjakan hanyalah pergi ke masjid, membaca al-Qur'an dan berdoa sambil menangis dalam sholat Tahajjudnya. Sampai akhirnya ia meninggal dunia seminggu setelahnya."
Itulah di antara karomah Habib Umar bin Hafidz yang masyhur. Sebenarnya masih banyak lagi karomah beliau yang tidak diungkap ke publik. Semoga Allah meneguhkan iman kita dan mengumpulkan kita kelak dengan kum sholihin.
Wallahu A'lam
Ulama Dzurriyah Nabi yang dilahirkan di Kota Tarim Yaman, Senin 4 Muharram 1383 H atau 27 Mei 1963 ini dihormati para ulama karena keluasan ilmu dan kesantunan budi pekertinya. Beliau mendalami ilmu Al-Qur'an, Hadist, Fiqih, Tauhid, Ushul Fiqih, Tasawuf dari lingkungannya terutama dari ayahnya, Habib Muhammad bin Salim yang merupakan Mufti di Kota Tarim.
Berikut lima karomah Habib Umar bin Hafidz dikutip dari berbagai sumber:
1. Seorang Warga Afrika Masuk Islam Saat Bertemu Habib Umar
Mengutip keterangan dari kanal IG @lenteratarim, Habib Ali Al-Jufri yang juga besan Habib Umar mengisahkan perjalanan Habib Umar ke Kota Nairobi beberapa tahun silam. Saat mengunjungi Syaikh Umar Al Ghayyar yang sedang sakit, beliau melanjutkan perjalanan menuju bandara. Tiba-tiba datang seorang Afrika dengan bahasa Sawahili menghampiri mobil Habib Ali dan bertanya kepada sopir di sampingnya.
"Siapa mereka, siapa mereka? (sambil melihat Habib Umar)" Sopir menjawab: "Mereka orang muslim." Lalu kata orang Afrika itu: "Kalau begitu aku mau menjadi muslim." Setelah dihadapkan, maka Habib Umar bertanya: "Apa yang kau ketahui tentang Islam?" Orang Afrika itu menjawab: "Aku tidak tau apa-apa, yang penting aku ingin sepertimu."
Habib Umar lalu mentalqin dua kalimat Syahadat dan memberi nama Muhammad Nur. Lalu Habib Umar berkata: "Masukkan orang ini ke ruang tunggu bandara." Maka masuklah orang Afrika itu dan Habib Umar mengajarkan cara berwudhu hingga praktiknya, cara shalat hingga akhirnya orang tersebut ikut shalat berjamaah di tempat itu.
Habib Ali Al-Jufri berkata, "lihatlah 1 jam sebelumnya dia bukan muslim, kemudian 1 jam berlalu dia sudah menjadi muslim dan shalat berjamaah bersama kami." Ini adalah air wajah orang sholih hanya dengan memandangnya saja bisa membuat orang-orang tertarik dan mengikutinya.
Seperti disebutkan dalam Al-Qur'an: "Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud." (QS Al-Fath: 29)
Tapi salah seorang berkata: "Wahai Habib sudah tidak ada waktu, penerbangan tinggal 5 menit lagi". Lalu Habib Umar berkata: "Masukkan dulu walau hanya 5 menit bersama kami."
Apa yang terjadi dengan penerbangan yang kurang 5 menit tadi? Ternyata pesawat mengalami Delay selama 2 jam, Masya Allah. Sungguh tidak ada yang kebetulan. Itulah salah satu karomah Habib Umar bin Hafizh bin Syaikh Abu Bakar seperti dikisahkan Habib Ali Al-Jufri.
2. Mengobati Keluarga Santri yang Dirasuki Jin
Karomah berikutnya dilansir dari Laduni, seorang santri Darul Musthofa mendapat kabar dari keluarganya di Malaysia. Saudara perempuannya sedang dirasuki jin. Pihak keluarga telah berusaha untuk mengeluarkan jin, tapi hasilnya nihil.
Akhirnya, santri itu berinisiatif meminta bantuan gurunya, Habib Umar bin Hafidz. Setelah Guru Mulia selesai menunaikan ibadah shalat, santri tadi memberanikan diri maju untuk mengutarakan hajatnya. Ia pun berkata, "Ya Habib, sekarang saudari saya di Malaysia sedang dirasuki jin dan jin itu sangat susah untuk dikeluarkan."
Habib Umar langsung paham kalau santri ini sedang meminta bantuannya. Tiba-tiba Habib Umar terlihat seperti memandang seseorang dan beliau pun berucap, "Ihtariq!" (artinya terbakarlah kau!).
Santri itu sempat bingung dengan apa yang dilakukan Habib Umar, tapi ia hanya berhusnuzzhon, mungkin ada hikmah di balik semua ini. Lalu santri itu pamit untuk segera menghubungi keluarganya dan menanyakan keadaan saudara perempuannya. Subhanallah, Jin yang merasuki tubuh saudarinya itu ternyata telah keluar.
Santri itu baru tersadar maksud ucapan dari sang Guru itu ternyata memandang ke arah jin itu dan kemudian mengancamnya dengan ucapan, "Ihtariq!"
3. Menjinakkan Singa Ketika Berdakwah di Pedalaman Afrika
Karomah Habib Umar yang lain adalah pernah menjinakkan hewan buas singa ketika beliau berdakwah di pedalaman Afrika. Dilansir dari Galeri Kitab Kuning, Habib Umar bin Hafidz melakukan dakwah ke pedalaman Afrika ditemani salah seorang muallaf bernama Khomis.
Khomis ini salah satu di antara orang yang telah masuk Islam melalui perantara Habib Ahmad Masyhur bin Thaha al-Haddad. Khomis sering sekali membantu kegiatan dakwah Habib Umar selama di daerahnya. Pedalaman Afrika dikenal sangat mengerikan. Hutan belantara yang menjadi tempat hewan buas termasuk singa Afrika bisa membuat manusia berfikir dua kali untuk mengunjunginya. Namun lain halnya dengan Habib umar, beliau dengan yakin memberikan isyarat ingin mengunjungi pedalaman Afrika itu untuk menebar dakwah Islam.
Sebelum memasuki wilayah hutan, beliau dan rombonganya dihentikan beberapa polisi penjaga hutan tersebut. Para polisi itu memperingatkan, agar Habib Umar dan rombonganya tidak memasuki hutan itu karena sudah malam, ditakutkan akan diserang oleh hewan buas.
Mendengar penjelasan Polisi penjaga itu, Habib Umar keluar mobil dan berdiri di samping mobil seraya memerintahkan rombonganya membaca Kitab Maulid al-Habsyi (Simthud Durar). Pembacaan Kitab Maulid pun dimulai. Para polisi penjaga hanya memerhatikan dari kejauhan karena mereka non muslim.
Setelah selasai membaca Sholawat, Habib Umar mendapatkan isyarat untuk melanjutkan perjalanan dakwahnya malam itu juga. Namun para polisi itu tetap berusaha mencegahnya. Tapi Habib Umar bersikeras ingin melanjutkan perjalananya.
Akhirnya para polisi penjaga mengalah dan berinisiatif mengawal rombongan Habib Umar dari belakang menggunakan mobil lain. Tindakan para penjaga ini ditakutkan jika rombongan Habib Umar diserang hewan buas.
Dalam perjalanan, ternyata apa yang ditakutkan polisi tersebut terjadi. Seekor singa menghampiri mobil Habib Umar. Kebetulan Habib Umar duduk di kursi depan. Singa itu pun mulai mengitari mobil tersebut, namun Habib Umar tetap tenang. Lain halnya dengan rombongan lainya yang mulai ketakutan.
Tak lama setelah singa itu mengitari mobil rombongan, tiba-tiba singa itu berhenti tepat di jendela Habib Umar duduk dan menaikan kaki depannya ke atas jendela. Habib Umar tetap menunjukan ketenanganya, tanpa terlihat sedikitpun ketakutan. Lalu beliau berkata kepada sopir, "Tolong turunkan jendela mobil ini."
Si sopir pun menjawab," Ya Habib, di depan Anda ini ada hewan buas singa." Tapi Habib Umar tetap tenang dan berkata, "Tolong turunkan jendela ini". Maka jendela pun diturunkan oleh sopir.
Kejadian menakjubkan pun terjadi, Habib Umar mengajak bicara singa tersebut sembari berkata, "Hai singa! Kami ini adalah utusan Rasulullah ﷺ." Kemudian Habib Umar mengambil sebuah pisang lalu memberinya kepada singa tersebut.
Singa yang kita kenal memakan daging itu, kali ini mau memakan pisang yang diberikan Habib Umar. Setelah itu singa itu mengangguk-nganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan Habib Umar dan rombonganya. Perjalanan pun kembali dilanjutkan dan Habib Umar beserta rombonganya sampai ke tempat tujuanya.
4. Santri yang Divonis Meninggal Tiba-tiba Hidup Kembali
Dikisahkan AR Rasyid seperti dilansir dari Ngopibareng, ucapan "Tidak" yang keluar dari lisan Habib Umar menjadi karomah yang membuat seorang santri senior dari Yaman yang tadinya divonis meninggal oleh dokter ternyata masih hidup. Berikut kisahnya:
Seorang santri senior dari Yaman sedang sakit, sedangkan Habib Umar bin Hafidz saat itu sedang ibadah umrah. Aktivis santri ini sakit parah dan akhirnya dibawa ke Yordan untuk operasi. Namun operasinya gagal, ia pun divonis wafat. Sudah dipakaikan kejut jantung berkali-kali, namun tak ada lagi nafas dan jantungnya pun berhenti.
Ia pun di dorong ke kamar mayat, teman yang menemaninya menangis dan kemudian menelepon Habib Umar yang sedang umrah di Baitullah. Temannya menyampaikan kabar duka kematian sang santri. Namun dengan sekejap Habub Umar menjawab dengan tegas hanya dengan satu kata: "Tidak!"
Lalu Habib Umar bin Hafidz pun menutup teleponnya. Ucapannya yang saat mengatakan "tidak" dalam waktu bersamaan ibu jari si santri yang divonis meninggal itu tiba-tiba bergerak dan kembali bernafas. Kejadian ini terjadi sekitar 6 tahun yang dan hingga kini beliau sehat walafiat.
5. Habib Umar bin Hafidz Muncul dalam Mimpi Muridnya
Karomah ini dikisahkan oleh murid beliau almarhum Habib Munzir Al-Musawa. "Dulu waktu aku masih belajar di Tarim, ada salah satu murid Habib Umar bin Hafidz yang melakukan pelanggaran berat yaitu mabuk minuman keras. Mengetahui itu, Habib Umar marah besar. Aku tidak pernah melihat Habib Umar marah seperti waktu itu," kata Habib Munzir.
Akhirnya anak itu dipulangkan ke negaranya (Indonesia). Sepulangnya ia ke Indonesia, perbuatannya semakin hari semakin parah. Setiap malam pergi ke klub malam dan minum khmar. Habib Munzir mengatakan, hal ini terjadi disebabkan kemarahan Habib Umar.
Ketika Habib Munzir pulang ke Indonesia, beliau mendengar kabar duka anak itu meninggal dunia. "Aku datang ke rumahnya untuk bertakziah, di sana aku bertemu dengan ayahnya. Sang ayah lantas menceritakan semua yang terjadi pada anaknya: "Alhamdulillah, anakku ini bertobat sebelum ia wafat."
Seminggu sebelum wafatnya, ia bermimpi bertemu gurunya Habib Umar bin Hafidz, beliau berkata pada anakku: "Al'aan waqtak.. sekarang sudah tiba waktumu." Keesokan harinya, ia mengaku bahwa semua keinginan maksiatnya telah hilang. Entah kenapa mulai saat itu yang ia kerjakan hanyalah pergi ke masjid, membaca al-Qur'an dan berdoa sambil menangis dalam sholat Tahajjudnya. Sampai akhirnya ia meninggal dunia seminggu setelahnya."
Itulah di antara karomah Habib Umar bin Hafidz yang masyhur. Sebenarnya masih banyak lagi karomah beliau yang tidak diungkap ke publik. Semoga Allah meneguhkan iman kita dan mengumpulkan kita kelak dengan kum sholihin.
Wallahu A'lam
(rhs)