Zionis Klaim Talmud Merupakan Nukilan Taurat, Benarkah?
Kamis, 19 Oktober 2023 - 15:50 WIB
Oleh karena itu, Tuhan, alam, dan manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain, ketiganya saling terikat karena dari esensi yang sama yaitu Tuhan. Konsekuensinya di sini adalah cara pandang (worldview) tauhidi terhadap dunia.
Berbeda halnya dengan ideologi Zionisme yang didasarkan pada filosofi materialisme yang menjadikan mereka terlepas dari moral “loss of adab” dalam segala pemikiran dan keyakinannya.
Di sisi lain, dari Protocols of Zion kita dapat memahami bahwa Zionis sedang berjalan dan belajar untuk mewujudkan ambisi dan impian masa depan mereka, dengan mendirikan Negara Besar Israel yang menguasai dunia, mereka tidak puas dengan Palestina saja.
Mereka berjuang keras untuk melepaskan pengepungan bangsa lain terhadap mereka, mereka tahu cara untuk menghilangkan penghalang antara mereka dan kaum Muslimin dengan mengatasnamakan perdamaian di waktu-waktu tertentu dan atas nama normalisasi di waktu-waktu yang lain.
Hal seperti itu terjadi dan ada normalisasi antara mereka dan beberapa negara Arab, sehingga mereka menemukan peluang untuk melakukan kerusakan dan penghancuran, juga menyebarkan kemaksiatan dan amoralitas, seperti yang terjadi di Mesir dan lainnya.
Mereka tidak akan puas sampai kita menjadi pengikut mereka dan terlibat dengan mereka dalam hal apapun yang mereka inginkan. Dan Allah Maha Benar ketika Dia berfirman:
Artinya: Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. ( QS Al-Baqarah : 12)
Islam dalam hal ini juga bertentangan dengan Zionis, karena dalam Islam nilai kebenaran dan keadilan sangat dijunjung tinggi dalam hal apapun lebih-lebih urusan bernegara. Manusia dituntut untuk menjunjung tinggi adab dan kerukunan di dalamnya. Islam adalah agama yang memberi keteduhan kepada seluruh manusia dalam berbagai aspek kehidupan, ia menganjurkan manusia untuk saling merajut kasih dan kebersamaan dan membenci permusuhan.
Berbeda halnya dengan ideologi Zionisme yang didasarkan pada filosofi materialisme yang menjadikan mereka terlepas dari moral “loss of adab” dalam segala pemikiran dan keyakinannya.
Di sisi lain, dari Protocols of Zion kita dapat memahami bahwa Zionis sedang berjalan dan belajar untuk mewujudkan ambisi dan impian masa depan mereka, dengan mendirikan Negara Besar Israel yang menguasai dunia, mereka tidak puas dengan Palestina saja.
Mereka berjuang keras untuk melepaskan pengepungan bangsa lain terhadap mereka, mereka tahu cara untuk menghilangkan penghalang antara mereka dan kaum Muslimin dengan mengatasnamakan perdamaian di waktu-waktu tertentu dan atas nama normalisasi di waktu-waktu yang lain.
Baca Juga
Hal seperti itu terjadi dan ada normalisasi antara mereka dan beberapa negara Arab, sehingga mereka menemukan peluang untuk melakukan kerusakan dan penghancuran, juga menyebarkan kemaksiatan dan amoralitas, seperti yang terjadi di Mesir dan lainnya.
Mereka tidak akan puas sampai kita menjadi pengikut mereka dan terlibat dengan mereka dalam hal apapun yang mereka inginkan. Dan Allah Maha Benar ketika Dia berfirman:
اَلَا ۤ اِنَّهُمۡ هُمُ الۡمُفۡسِدُوۡنَ وَلٰـكِنۡ لَّا يَشۡعُرُوۡنَ
Artinya: Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. ( QS Al-Baqarah : 12)
Islam dalam hal ini juga bertentangan dengan Zionis, karena dalam Islam nilai kebenaran dan keadilan sangat dijunjung tinggi dalam hal apapun lebih-lebih urusan bernegara. Manusia dituntut untuk menjunjung tinggi adab dan kerukunan di dalamnya. Islam adalah agama yang memberi keteduhan kepada seluruh manusia dalam berbagai aspek kehidupan, ia menganjurkan manusia untuk saling merajut kasih dan kebersamaan dan membenci permusuhan.
(mhy)
Lihat Juga :