Ideologi Sesat Zionisme: Nabi Adam Pernah Menggauli Binatang ketika Berada di Surga
loading...
A
A
A
Pemikiran-pemikiran Zionisme yang terdapat dalam Protocols of Zion maupun Talmud banyak yang menyimpang. Dalam Talmud, misalnya, tertulis bahwa Nabi Adam pernah menggauli binatang ketika berada di surga .
"Keyakinan ini adalah delusi, " ujar M. Kholid Muslih dkk dalam karya tulisnya berjudul "Ideologi Zionisme dalam Timbangan Teologi Islam".
Ibnu Taimiyyah dalam "Majmū‘ Fatāwā Shaykh Al-Islām Aḥmad Ibn Taimiyyah" mengatakan bahwa sebagai seorang muslim kita percaya bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul itu terjaga (ma'shum) dari maksiat dan dosa besar yang paling tercela, dan bukan dosa kecil (terkecuali Nabi Muhammad SAW ).
Pendapat ini dilontarkan oleh sebagian besar ulama dan semua sekte, dan itu juga ucapan sebagian besar ahli tafsir, ahli hadis, dan ahli fikih, bahkan tidak pernah didapati pendapat ulama‘ salaf, imam, sahabat, tabi‘in. dan tabi‘ut tabi‘in kecuali yang setuju dengan pendapat ini.
Selain itu, klaim Zionisme ini bertentangan dengan pernyataan mereka sebelumnya bahwa orang selain mereka adalah binatang dan anak perempuannya najis. Ada dua alasan untuk itu, pertama, mereka mengatakan jika bangsa selain mereka adalah binatang, dan anak perempuannya itu najis, dikarenakan bukan dari keturunan Adam.
Ini berarti, Zionis menganggap bahwa Nabi Adam itu nabi yang suci dari hal-hal buruk. Tetapi kemudian mereka berpendapat bahwa Nabi Adam telah bersetubuh dengan binatang, artinya Nabi Adam telah berdosa setelah berzina dengan binatang.
Dari sini menjadi jelas bagi kita adanya kontradiksi antara dua keyakinan di dalam Talmud. Sehingga, runtuhlah keyakinan mereka itu karena kitab yang isinya saling bertentangan itu dianggap tidak valid dan tidak layak dijadikan pedoman, meskipun Zionis mengatakan bahwa Talmud adalah kitab suci yang dinukil dari Taurat, seperti yang disebutkan dalam penelitian sebelumnya.
"Keyakinan ini adalah delusi, " ujar M. Kholid Muslih dkk dalam karya tulisnya berjudul "Ideologi Zionisme dalam Timbangan Teologi Islam".
Ibnu Taimiyyah dalam "Majmū‘ Fatāwā Shaykh Al-Islām Aḥmad Ibn Taimiyyah" mengatakan bahwa sebagai seorang muslim kita percaya bahwa nabi-nabi dan rasul-rasul itu terjaga (ma'shum) dari maksiat dan dosa besar yang paling tercela, dan bukan dosa kecil (terkecuali Nabi Muhammad SAW ).
Pendapat ini dilontarkan oleh sebagian besar ulama dan semua sekte, dan itu juga ucapan sebagian besar ahli tafsir, ahli hadis, dan ahli fikih, bahkan tidak pernah didapati pendapat ulama‘ salaf, imam, sahabat, tabi‘in. dan tabi‘ut tabi‘in kecuali yang setuju dengan pendapat ini.
Selain itu, klaim Zionisme ini bertentangan dengan pernyataan mereka sebelumnya bahwa orang selain mereka adalah binatang dan anak perempuannya najis. Ada dua alasan untuk itu, pertama, mereka mengatakan jika bangsa selain mereka adalah binatang, dan anak perempuannya itu najis, dikarenakan bukan dari keturunan Adam.
Ini berarti, Zionis menganggap bahwa Nabi Adam itu nabi yang suci dari hal-hal buruk. Tetapi kemudian mereka berpendapat bahwa Nabi Adam telah bersetubuh dengan binatang, artinya Nabi Adam telah berdosa setelah berzina dengan binatang.
Dari sini menjadi jelas bagi kita adanya kontradiksi antara dua keyakinan di dalam Talmud. Sehingga, runtuhlah keyakinan mereka itu karena kitab yang isinya saling bertentangan itu dianggap tidak valid dan tidak layak dijadikan pedoman, meskipun Zionis mengatakan bahwa Talmud adalah kitab suci yang dinukil dari Taurat, seperti yang disebutkan dalam penelitian sebelumnya.
(mhy)