Paul Findley: Amerika Serikat adalah Dermawan Israel
Kamis, 26 Oktober 2023 - 14:36 WIB
Mantan anggota Kongres AS , Paul Findley (1921 – 2019) mengungkap setiap tahun, bantuan Amerika Serikat untuk Israel melampaui bantuan yang diberikan pada setiap negera lain. Sejak 1987 bantuan ekonomi dan militer langsung telah berjumlah US$3 miliar atau lebih. Di samping itu, pengaturan-pengaturan finansial yang dilakukan semata-mata untuk Israel mencapai kira-kira US$5 milyar setahun.
"Ini tidak termasuk program-program yang demikian dermawannya seperti US$10 miliar garansi pinjaman Israel pada 1992," tulis Paul Findley, dalam bukunya berjudul "Deliberate Deceptions: Facing the Facts about the U.S. - Israeli Relationship" yang diterjemahkan Rahmani Astuti menjadi "Diplomasi Munafik ala Yahudi - Mengungkap Fakta Hubungan AS-Israel" (Mizan, 1995)
Hukum Amerika memungkinkan dihentikannya semua bantuan, ekonomi, maupun militer, pada setiap negara yang mengembangkan senjata nuklir atau "terlibat dalam suatu pola konsisten untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran keras terhadap hak-hak asasi manusia yang diakui secara internasional."
Menurut Paul Findley, selama bertahun-tahun pemerintah AS telah mengetahui bahwa Israel mengembangkan persenjataan nuklir dan melanggar hak-hak asasi manusia secara terus-menerus. "Namun Presiden dan Kongres tidak pernah sekali pun mengambil langkah untuk menghentikan bantuan, sebagaimana yang ditetapkan dalam hukum, atau bahkan menguranginya," ujarnya.
Paul Findley juga mengungkap antara 1949 dan akhir 1991, pemerintah AS memberikan pada Israel US$53 miliar dalam bentuk bantuan dan keuntungan-keuntungan istimewa. Itu setara dengan 13% dari semua bantuan ekonomi dan militer AS yang diberikan ke seluruh dunia dalam periode tersebut.
"Sejak perjanjian perdamaian Mesir-Israel pada 1979 hingga 1991, jumlah itu mencapai US$40,1 miliar, setara dengan 21,5% dari semua bantuan AS, termasuk semua bantuan multilateral dan bilateral sekaligus," ungkapnya.
Mengingat Israel adalah suatu negara dengan penduduk sedikit di atas lima juta orang, kata Paul Findley, angka-angka ini jauh melampaui proporsi bagi bantuan AS untuk negeri-negeri lain, atau bahkan untuk wilayah-wilayah lain di dunia.
Ilmuwan Cheryl Rurenberg mengatakan: "Besarnya dukungan AS kepada Israel --di bidang militer, politik, ekonomi, dan diplomatik-- telah melampaui setiap hubungan tradisional antara negara-negara dalam sistem internasional."
Namun angka-angka ini baru merupakan permulaan dari seluruh kisah tentang bantuan AS untuk Israel.
Sebagian dari rincian-rincian yang kurang begitu diketahui diungkapkan untuk pertama kalinya pada awal 1992 dalam sidang Senat oleh mantan pemimpin mayoritas Demokrat, Senator Robert Byrd dari Virginia Barat.
Dia berkata dalam sidang Senat: "Kita telah mengucurkan bantuan luar negeri pada Israel selama beberapa dasawarsa dengan jumlah dan syarat-syarat yang belum pernah diberikan kepada satu negeri lain manapun di dunia ini. Dan kita adalah satu-satunya negara yang telah melakukan hal itu. Sekutu-sekutu Eropa kita, sebagai perbandingan, hampir tidak memberikan apa-apa."
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
"Ini tidak termasuk program-program yang demikian dermawannya seperti US$10 miliar garansi pinjaman Israel pada 1992," tulis Paul Findley, dalam bukunya berjudul "Deliberate Deceptions: Facing the Facts about the U.S. - Israeli Relationship" yang diterjemahkan Rahmani Astuti menjadi "Diplomasi Munafik ala Yahudi - Mengungkap Fakta Hubungan AS-Israel" (Mizan, 1995)
Hukum Amerika memungkinkan dihentikannya semua bantuan, ekonomi, maupun militer, pada setiap negara yang mengembangkan senjata nuklir atau "terlibat dalam suatu pola konsisten untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran keras terhadap hak-hak asasi manusia yang diakui secara internasional."
Menurut Paul Findley, selama bertahun-tahun pemerintah AS telah mengetahui bahwa Israel mengembangkan persenjataan nuklir dan melanggar hak-hak asasi manusia secara terus-menerus. "Namun Presiden dan Kongres tidak pernah sekali pun mengambil langkah untuk menghentikan bantuan, sebagaimana yang ditetapkan dalam hukum, atau bahkan menguranginya," ujarnya.
Paul Findley juga mengungkap antara 1949 dan akhir 1991, pemerintah AS memberikan pada Israel US$53 miliar dalam bentuk bantuan dan keuntungan-keuntungan istimewa. Itu setara dengan 13% dari semua bantuan ekonomi dan militer AS yang diberikan ke seluruh dunia dalam periode tersebut.
"Sejak perjanjian perdamaian Mesir-Israel pada 1979 hingga 1991, jumlah itu mencapai US$40,1 miliar, setara dengan 21,5% dari semua bantuan AS, termasuk semua bantuan multilateral dan bilateral sekaligus," ungkapnya.
Mengingat Israel adalah suatu negara dengan penduduk sedikit di atas lima juta orang, kata Paul Findley, angka-angka ini jauh melampaui proporsi bagi bantuan AS untuk negeri-negeri lain, atau bahkan untuk wilayah-wilayah lain di dunia.
Ilmuwan Cheryl Rurenberg mengatakan: "Besarnya dukungan AS kepada Israel --di bidang militer, politik, ekonomi, dan diplomatik-- telah melampaui setiap hubungan tradisional antara negara-negara dalam sistem internasional."
Namun angka-angka ini baru merupakan permulaan dari seluruh kisah tentang bantuan AS untuk Israel.
Sebagian dari rincian-rincian yang kurang begitu diketahui diungkapkan untuk pertama kalinya pada awal 1992 dalam sidang Senat oleh mantan pemimpin mayoritas Demokrat, Senator Robert Byrd dari Virginia Barat.
Dia berkata dalam sidang Senat: "Kita telah mengucurkan bantuan luar negeri pada Israel selama beberapa dasawarsa dengan jumlah dan syarat-syarat yang belum pernah diberikan kepada satu negeri lain manapun di dunia ini. Dan kita adalah satu-satunya negara yang telah melakukan hal itu. Sekutu-sekutu Eropa kita, sebagai perbandingan, hampir tidak memberikan apa-apa."
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(mhy)