Khotbah Jumat: Kemenangan Palestina di Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Jum'at, 24 November 2023 - 06:40 WIB
Kaum Muslimin rahimakumullah!

Negeri Palestina telah lama dijajah oleh Yahudi Israil. Berbagai kezaliman, pengusiran, pemblokadean dan pembantaian pun telah dilakukan berpuluh-puluh tahun lamanya hingga kini. Untuk itu, umat Islam perlu mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu yang telah berhasil mengembalikan Palestina ke pangkuan umat Islam, yaitu mari kita belajar kepada generasi Sultan Shalahuddin al-Ayyubi. Generasi Shalahuddin al-Ayyubi berhasil mengembalikan Palestina secara umum dan khususnya Al-Quds ke pangkuan umat Islam dengan berbagai cara yang patut kita teladani.

1. Membangun ukhwah Islamiyah dan persatuan negeri-negeri Islam

Sultan Shalahuddin al-Ayyubi meyakini bahwa pengusiran penjajah Palestina tidak akan mungkin terlaksana dengan baik kecuali dengan adanya penyatuan kekuatan negeri-negeri Islam. Untuk itu, Shalahuddin al-Ayyubi manaklukkan Mesir, Syam selain Palestina (Suriah, Lebanon, Yordania) dan Mosul (Irak), sebelum membebaskan Palestina.

Dengan strategi ini Ukhwah Islamiyah antarnegara terjalin dan para penjajah tidak memiliki peluang untuk meminta serta mendapkan bantuan dari negara-negara lainnya. Untuk itulah, negeri-negeri Islam atau negeri-negeri berpenduduk muslim harus bersatu untuk membela rakyat-rakyat Palestina yang sedang terjajah.

Jika persatuan belum terjalin, setidaknya ukhwah Islamiyah antara sesama umat Islam harus terjalin dengan baik terlebih dahulu, karena Rasulullah ﷺ pernah bersabda dalam riwayat Al-Bukhari No 13 dan Muslim No 45:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

"Tidak akan sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri."

2. Perlunya Berjuang Semaksimal Kemampuan

Untuk menyongsong kemerdekaan Palestina dari penjajahan Yahudi Israil saat ini, umat Islam perlu berjuang sesuai dengan kemampuannya. Perjuangan ini meliputi anggota badan bagi mereka yang mampu membatu dengan anggota badan; kebijakan bagi mereka para pemangku kebijakan, harta bagi yang mampu dengan harta, ucapan bagi seorang dai, tulisan bagi seorang cendekiawan, media masa, dan lain sebagainya yang dapat menguntungkan umat Islam dan mengakhiri aksi penjajah.

Hal inilah yang disebutkan oleh para peneliti, seperti al-Kailani dalam bukunya "Hakadza Dhahara Jil Shalahuddin wa Hakadza 'Adat al-Quds", menerangkan bahwa kemenangan Shalahuddin al-Ayyubi diawali oleh perjuangan panjang para sultan sebelumnya, para ulama, para hakim, para panglima jihad, para penyair, para wanita dan dari berbagai lapisan masyarakat lainnya.

Untuk itulah, Shalahuddin al-Ayyubi sebelum menaklukkan Al-Quds, menyeru berbagai lapisan masyarakat untuk berbondong-bondong menyambut jihad akbar pembebasan Al-Quds. Sehingga turut serta dalam seruan tersebut, para ulama, insinyur dan lain sebagainya yang sangat berperan dalam penaklukan Al-Quds. (Muhsin Muhammad, al-Jais al-Ayyubi fi ‘Ahdi Shalahuddin, 102-103).

3. Selalu Mendoakan Mereka

Doa merupakan sejata utama seorang muslim (HR Al-Hakim No 1812). Untuk itu, demi menyongsong kemenangan Palestina tercinta kita perlu untuk senantiasa mendoakan kemenangan dan kemerdekaan mereka. Rasulullah ﷺ pernah mengabarkan bahwa doa seorang muslim kepada saudaranya merupakan doa yang akan dikabulkan atau mustajab. Rasulullah pernah bersabda dalam riwayat Muslim No 2733:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ

"Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya akan dikabulkan oleh Allah (mustajab)." (HR Muslim)

Untuk itu, mari kita senantiasa bangkitkan ruh pembelaan, kepedulian, dan perhatian kita terhadap sesama saudara muslim yang tertindas di mana pun mereka berada, terutama saudara kita yang ada di Palestina.

Demikian khutbah Jumat tentang pelajaran jalan kemenangan Palestina era Shalahuddin al-Ayyubi yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala melindungi Masjidil Aqsha dan memberikan kemenangan kepada kaum muslimin di Palestina dari berbagai makar penjajah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khotbah Kedua
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِنِّىۡ وَجَّهۡتُ وَجۡهِىَ لِلَّذِىۡ فَطَرَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ حَنِيۡفًا‌ وَّمَاۤ اَنَا مِنَ الۡمُشۡرِكِيۡنَ‌ۚ‏
Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan mengikuti agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.

(QS. Al-An'am Ayat 79)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More