4 Orang Khulafaur Rasyidin, Sahabat Nabi Muhammad dengan Jiwa Kepemimpinan

Sabtu, 02 Desember 2023 - 15:01 WIB
Kepemimpinannya sebagai khalifah dikenal dengan masa keemasan dan pemerintahannya mencakup banyak ekspansi wilayah Islam. Utsman bin Affan dianggap sebagai salah satu sahabat yang sangat dihormati dan diakui kebaikannya dalam sejarah Islam.

4. Ali bin Abi Thalib

Ali, khalifah keempat dan juga menantu Nabi Muhammad SAW, dikenal karena kearifannya, keberanian, dan pengetahuannya yang luas. Namun, masa kepemimpinannya juga diwarnai oleh pertentangan politik yang berujung pada perpecahan dalam umat Islam.

Dia adalah sepupu dan menantu dari Nabi Muhammad SAW, karena menikahi putri Nabi, Fatimah. Ali juga dihormati oleh banyak umat Muslim karena keadilannya dan komitmennya terhadap kebenaran.

Ali terkenal karena keberaniannya dalam pertempuran, kebijaksanaannya dalam memberikan nasihat, pengetahuannya tentang agama, serta kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW dan Islam.

Pada masa kekhalifahan Ali, terjadi konflik yang sangat bersejarah dalam Islam, terutama konflik yang dikenal sebagai Perang Saudara Islam atau Pertempuran Shiffin, antara pendukung Ali dan kelompok yang menentangnya.

Kehidupan dan kontribusi Ali bin Abi Thalib memainkan peran penting dalam pengembangan dan penyebaran agama Islam serta memberikan contoh kepemimpinan yang banyak dipelajari dan dihormati dalam sejarah Islam.

Itulah ulasan tentang 4 orang Khulafaur Rasyidin, sahabat Nabi yang menjadi pemimpin setelah wafatnya Nabi. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan.



Wallahu A’lam.
(wid)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More