5 Pesan Haedar Nashir pada Milad Muhammadiyah di Jakarta
Minggu, 03 Desember 2023 - 14:20 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah , Haedar Nashir, menyampaikan 5 pesan kepada anggota dan pengurus Muhammadiyah dalam perayaan Milad Muhammadiyah ke-111 yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta hari ini, Ahad 3 Desember 2023.
Milad yang digelar di GOR Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah , Jakarta Timur, ini sendiri dihadiri setidaknya 5.000anggota dan pengurusMuhammadiyah dari daerah, cabang, ranting, dan organisasi otonom se-DKI Jakarta.
Pertama, Haedar Nashir berpesan, sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah harus terus menghidupkan semangat spiritualitas dan religiusitas kehidupan beragama bagi seluruh kehidupan warga Muhammadiyah.
Dia mengingatkan besarnya tantangan generasi muda saat ini dari masalah narkoba sampai LGBT. "Muhammadiyah harus hadir dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan," ujar Haedar.
Menurutnya, di perkotaan seperti Jakarta, tidak sedikit orang mengalami kekeringan jiwa dan kekeringan hati. Mereka depresi sehingga perlu ditanamkan nilai-nilai keberagamaan yang terbaik, yakni agama yang hanif dan berbasis pada tauhid.
Menurutnya, beragama yang hanif memancarkan khazanah keberagamaan al-hanafiyat as-samhah sebagaimana hadis Nabi :
Artinya: “Ditanyakan kepada Rasulullah SAW, “Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah? Maka beliau bersabda al-haanifiyyah as-samhah.” (HR Imam Ahmad dari Ibnu Abbas ). Dalam redaksi hadis lainnya Nabi bersabda, “Wa inni ursiltu bi-hanifiyati as-samhah”, bahwa “Sesungguhnya aku diutus untuk agama yang lurus dan lapang hati” (HR Imam Ibn Hanbal).
Kedua, pesan Haedarselanjutnya agar pengurus dan warga Muhammadiyah senantiasa makmurkan masjid di cabang-ranting sehingga menjadi kekuatan pemandu kehidupan warga. Cerdaskan, cerahkan, dan makmurkan warga di akar rumput menuju Masyarakat Berkemajuan. Hidupkan Keluarga Sakinah sebagai pranata penting masyarakat berperadaban utama!
Rangkul masyarakat sebanyak mungkin. Bangkitkan etos jamaah dan warga masyarakat untuk menjadi komunitas yang relijius, bersosial, cerdas, berilmu, dan berdaya dalam berbagai aspek kehidupan.
Kembangkan kerjasama dan ta’awun antar-warga dan jamaah sehingga menjadi insan kolektif yang mau saling berbagi dan peduli.
Ketiga, Haedar mengingatkan, Muhammadiyah hadir dengan amal usaha di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, ekonomi, dan lainnya. Maka tingkatkan kualitas amal usaha yang ada itu. Lalu kembangkan ke amal usaha itu lebih baik lagi, misalnya dengan memperkuat bidang ekonomi dst.
Keempat, revitalisasi pergerakan. Haedar berpesan, harus ada pembaruan tata kelola organisasi. Sistem organisasi harus dikembangkan menjadi organisasi modern yang senantiasa menyesuaikan perkembangan ilmu dan teknologi. "Jangan jadul," ujarnya.
Kelima, transformasi sumber daya manusia. Maknanya, Muhammadiyah hendaknya senantiasa mengayomi dan mengasuh anak-anak muda kita. Merekalah nantinya yang akan menjadi masa depan Muhammadiyah.
Muhammadiyah tercatat telah tersebar di 35 provinsi di Indonesia dan bahkan memiliki cabang di 30 negara. Amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah antara lain 172 perguruan tinggi (terdiri dari 83 universitas, 53 sekolah tinggi, 36 bentuk lainnya), 122 rumah sakit (plus 20 RS dalam proses pembangunan), 231 klinik, 5345 sekolah/madrasah, 440 pesantren, 1.012 Aumsos (panti asuhan, dll), 20.465 aset wakaf, dan sedikitnya lahan seluas 214.742.677 m2.
"Semua ini adalah untuk kejayaan umat Islam sekaligus untuk mencerdaskan bangsa. Maju mundurnya bangsa ini antara lain tergantung pada Muhammadiyah,"ujar Haedar Nashir.
Kini, Muhammadiyah berusia 111 tahun. Rasa syukur hanya kepada Allah karena atas anugerah-Nya organisasi Islam warisan berharga Kyai Haji Ahmad Dahlan ini terus dijaga ruh gerakannya dalam menjalankan misi utama dakwah dan tajdid menuju terwujudnya Khaira Ummah.
Milad yang digelar di GOR Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah , Jakarta Timur, ini sendiri dihadiri setidaknya 5.000anggota dan pengurusMuhammadiyah dari daerah, cabang, ranting, dan organisasi otonom se-DKI Jakarta.
Pertama, Haedar Nashir berpesan, sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah harus terus menghidupkan semangat spiritualitas dan religiusitas kehidupan beragama bagi seluruh kehidupan warga Muhammadiyah.
Dia mengingatkan besarnya tantangan generasi muda saat ini dari masalah narkoba sampai LGBT. "Muhammadiyah harus hadir dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan," ujar Haedar.
Menurutnya, di perkotaan seperti Jakarta, tidak sedikit orang mengalami kekeringan jiwa dan kekeringan hati. Mereka depresi sehingga perlu ditanamkan nilai-nilai keberagamaan yang terbaik, yakni agama yang hanif dan berbasis pada tauhid.
Menurutnya, beragama yang hanif memancarkan khazanah keberagamaan al-hanafiyat as-samhah sebagaimana hadis Nabi :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَيُّ الْأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ
أَيُّ الْأَدْيَانِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ
Artinya: “Ditanyakan kepada Rasulullah SAW, “Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah? Maka beliau bersabda al-haanifiyyah as-samhah.” (HR Imam Ahmad dari Ibnu Abbas ). Dalam redaksi hadis lainnya Nabi bersabda, “Wa inni ursiltu bi-hanifiyati as-samhah”, bahwa “Sesungguhnya aku diutus untuk agama yang lurus dan lapang hati” (HR Imam Ibn Hanbal).
Kedua, pesan Haedarselanjutnya agar pengurus dan warga Muhammadiyah senantiasa makmurkan masjid di cabang-ranting sehingga menjadi kekuatan pemandu kehidupan warga. Cerdaskan, cerahkan, dan makmurkan warga di akar rumput menuju Masyarakat Berkemajuan. Hidupkan Keluarga Sakinah sebagai pranata penting masyarakat berperadaban utama!
Rangkul masyarakat sebanyak mungkin. Bangkitkan etos jamaah dan warga masyarakat untuk menjadi komunitas yang relijius, bersosial, cerdas, berilmu, dan berdaya dalam berbagai aspek kehidupan.
Kembangkan kerjasama dan ta’awun antar-warga dan jamaah sehingga menjadi insan kolektif yang mau saling berbagi dan peduli.
Ketiga, Haedar mengingatkan, Muhammadiyah hadir dengan amal usaha di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, ekonomi, dan lainnya. Maka tingkatkan kualitas amal usaha yang ada itu. Lalu kembangkan ke amal usaha itu lebih baik lagi, misalnya dengan memperkuat bidang ekonomi dst.
Keempat, revitalisasi pergerakan. Haedar berpesan, harus ada pembaruan tata kelola organisasi. Sistem organisasi harus dikembangkan menjadi organisasi modern yang senantiasa menyesuaikan perkembangan ilmu dan teknologi. "Jangan jadul," ujarnya.
Kelima, transformasi sumber daya manusia. Maknanya, Muhammadiyah hendaknya senantiasa mengayomi dan mengasuh anak-anak muda kita. Merekalah nantinya yang akan menjadi masa depan Muhammadiyah.
Muhammadiyah tercatat telah tersebar di 35 provinsi di Indonesia dan bahkan memiliki cabang di 30 negara. Amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah antara lain 172 perguruan tinggi (terdiri dari 83 universitas, 53 sekolah tinggi, 36 bentuk lainnya), 122 rumah sakit (plus 20 RS dalam proses pembangunan), 231 klinik, 5345 sekolah/madrasah, 440 pesantren, 1.012 Aumsos (panti asuhan, dll), 20.465 aset wakaf, dan sedikitnya lahan seluas 214.742.677 m2.
"Semua ini adalah untuk kejayaan umat Islam sekaligus untuk mencerdaskan bangsa. Maju mundurnya bangsa ini antara lain tergantung pada Muhammadiyah,"ujar Haedar Nashir.
Kini, Muhammadiyah berusia 111 tahun. Rasa syukur hanya kepada Allah karena atas anugerah-Nya organisasi Islam warisan berharga Kyai Haji Ahmad Dahlan ini terus dijaga ruh gerakannya dalam menjalankan misi utama dakwah dan tajdid menuju terwujudnya Khaira Ummah.
(mhy)