Inilah Kenikmatan di Atas Segala Kenikmatan

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 21:13 WIB
Dibalik kenikmatan yang tiada terkira di dalam surga, ada kenikmatan lain yang jauh melebihi kenikmatan tersebut yaitu ridha Allah. Foto/Ist
Mendengar kata surga tentu yang terbayang di benak kita adalah tempat yang penuh kenikmatan. Tak ada sedih, duka, kesusahan, ketakutan apalagi permusuhan. Tak heran jika semua orang mendambakan jadi penghuni surga.

Pertanyaannya, apakah ada kenikmatan di atas kenikmatan surga ? Untuk menjawabnya, mari kita simak sabda Rasulullah SAW berikut ini:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ لِأَهْلِ الْجَنَّةِ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ فَيَقُولُونَ لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ هَلْ رَضِيتُمْ فَيَقُولُونَ وَمَا لَنَا لَا نَرْضَى يَا رَبِّ وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَيَقُولُ أَلَا أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ فَيَقُولُونَ يَا رَبِّ وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ فَيَقُولُ أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلَا أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا (رواه البخاري)

Dari Abu Sa'id Al Khudzri ra berkata: ' Nabi SAW bersabda: "Bahwa Allah Ta'ala berfirman kepada penduduk surga, 'Wahai penduduk surga .' Mereka menjawab, 'Baik, kami penuhi panggilan-Mu, dan seluruh kebaikan berada di tangan-Mu Ya Allah. Allah meneruskan: 'Apakah kalian telah ridha (terhadap nikmat surga )?' Mereka menjawab: 'Bagaimanakah kami tidak puas wahai Rabb, sedang telah Engkau beri kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada satu pun dari makhluk-Mu.' Allah kembali berfirman, 'Maukah Aku beri kalian suatu yang lebih baik dari itu semua? ' Mereka bertanya, 'Ya Rabb, apalagi yang lebih utama daripada ini semua?' Allah menjawab, "Sekarang Aku halalkan untuk kalian keridhaan-Ku, sehingga Aku tidak marah terhadap kalian selama-lamanya". (HR. Al-Bukhari). ( )

Subhanallah, betapa beruntungnya mereka yang mendapatkan ridhanya Allah. Direktur Institut for Islamic Studies dan Development Jakarta, Ustaz Rikza Maulan dalam web resminya mengatakan, kenikmatan surga merupakan kenikmatan yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang diridhai-Nya. Sebuah kenikmatan surga yang tidak pernah Allah berikan kepada siapapun di seluruh jagad raya, selain kepada orang-orang yang bertakwa.



Dalam riwayat lainnya disebutkan, Allah berfirman: 'Aku sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shaleh, kenikmatan ( surga ) yang belum pernah terlihat oleh mata, tiada pernah didengar oleh telinga, bahkan tiada pernah terlintas dalam benak khayal manusia (HR. Al-Bukhari). ( )

Demikan tak terkiranya kenikmatan surga , hingga kelak para penghuni surga ketika ditanya oleh Allah, apakah mereka ridha terhadap surga yang telah Allah berikan kepada mereka? Mereka menjawab: 'Bagaimanakah kami tidak puas wahai Rabb, sedang Engkau telah memberi kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada satu pun dari makhluk-Mu.' Sungguh merupakan gambaran kenikmatan yang sangat sangat besarnya.

Namun ternyata, dibalik kenikmatan materi yang tiada terkira di dalam surga , ada kenikmatan lain yang jauh melebihi besarnya kenikmatan materi, yaitu kenikmatan inmateri. Sebagaimana digambarkan dalam hadits Qudsi di atas: "Maukah Aku beri kalian suatu yang lebih baik dari itu semua?' Mereka bertanya, 'Ya Rabb, apalagi yang lebih utama daripada ini semua? ' Allah menjawab, 'Sekarang Aku halalkan untuk kalian keridhaan-Ku, sehingga Aku tidak marah terhadap kalian selama-lamanya.'

"Itulah kenikmatan di atas segala kenikmatan, yaitu keridhaan paripurna dari Allah Ta'ala. Dan Allah tiada akan pernah marah dan murka terhadap mereka. Subhanallah, mudah-mudahan kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan nikmat surga dan ridha-Nya," kata Ustaz Rikza. ( )

Wallahu Ta'ala A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلَيۡكَ الۡكِتٰبَ مِنۡهُ اٰيٰتٌ مُّحۡكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الۡكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ‌ؕ فَاَمَّا الَّذِيۡنَ فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ زَيۡغٌ فَيَتَّبِعُوۡنَ مَا تَشَابَهَ مِنۡهُ ابۡتِغَآءَ الۡفِتۡنَةِ وَابۡتِغَآءَ تَاۡوِيۡلِهٖۚ وَمَا يَعۡلَمُ تَاۡوِيۡلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ؔ‌ۘ وَ الرّٰسِخُوۡنَ فِى الۡعِلۡمِ يَقُوۡلُوۡنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنۡ عِنۡدِ رَبِّنَا ‌ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.

(QS. Ali 'Imran Ayat 7)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More