Sebelum Umar bin Khattab Wafat, Pendeta Yahudi: Waktunya Tinggal 3 Hari

Kamis, 14 Desember 2023 - 13:56 WIB
Keesokan harinya waktu subuh Abu Luluah menikam Umar dengan tikaman yang mematikan. Ilustrasi: art station
Suatu ketika Ka'ab al-Ahbar mendatangi Khalifah Umar bin Khattab dan berkata: "Amirulmukminin, ketahuilah bahwa dalam tiga hari ini Anda akan meninggal ."

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Al-Faruq Umar" yang diterjemahkan Ali Audah menjadi "Umar bin Khattab, Sebuah teladan mendalam tentang pertumbuhan Islam dan Kedaulatannya masa itu" (Pustaka Litera AntarNusa, 1987) menyebut Ka'ab adalah salah seorang pemuka pendeta agama Yahudi di era Rasulullah SAW .

Ka'ab sering mengunjungi Nabi Muhammad SAW untuk memperlihatkan kecenderungannya kepada Islam, dengan menunda pengumuman keislamannya itu sampai dapat memastikan semua tanda-tanda yang terdapat dalam kitab suci masyarakatnya tentang Nabi dan sahabat-sahabatnya itu. Sampai kekhalifahan sudah di tangan Utsman bin Affan baru ia mengumumkan keislamannya.



Menurut Haekal, merasa heran dengan peringatan Ka'ab itu, Umar menanyakan: "Dari mana Anda tahu?"

"Saya melihatnya dalam Kitab Suci Taurat," jawabnya.

Umar terkejut dengan kata-katanya itu dan katanya: "Masya Allah! Anda melihat nama Umar bin Khattab dalam Taurat?!"

"Tidak," kata Ka'b. "Bukan nama Anda tetapi sifat-sifat dan sosok Anda yang menandakan bahwa ajal Anda sudah sampai."

Karena Umar tidak merasa sakit dan mengalami gangguan kesehatan ia makin heran dengan kata-katanya itu. Sesudah itu ia tak pernah menaruh perhatian secara khusus.

Hari berikutnya Ka'ab datang lagi berkata: "Amirulmukminin, sudah berlalu sehari, tinggal dua hari."



Keesokan harinya setelah itu katanya lagi: "Sudah berlalu dua hari, tinggal lagi sehari semalam, yakni buat Anda masih ada waktu sampai besok pagi."

Keesokan harinya waktu subuh Abu Lu'lu'ah menikam Umar dengan tikaman yang mematikan. Sesudah kaum Muslimin berdatangan menengok Umar, Ka'ab juga ikut masuk, dan sesudah melihatnya Umar berkata:

Tiga kali Ka'ab menakut-nakutiku yang telah dipersiapkan

Sudah tentu pernyataan itu seperti yang dikatakan Ka'ab

Peringatan tentang mati aku memang akan mati

Tetapi peringatan tentang dosa akan disusul dosa.

Sir William Muir menguraikan panjang lebar cerita Ka'ab ini dalam Annals of the Early Caliphate, yang dilanjutkan dengan katanya: "Sukar sekali kita mengetahui bagaimana mula timbulnya cerita yang aneh ini. Barangkali Ka'ab memperingatkan Umar setelah ia melihat tanda-tanda pada Abu Lu'lu'ah yang hendak menantang dan mengancam itu."



Haekal mengatakan dan yang dapat kita simpulkan dari pembicaraan Abu Lu'lu'ah dengan Umar dan dari cerita Ka'ab sendiri, bahwa orang Persia itu mengancam Umar, dan orang Yahudi itu menunjukkan waktu akan terjadinya pembunuhan tiga hari sebelum dilaksanakan.

"Tak ada bayangan pada seseorang dengan dugaan bahwa kitab-kitab suci akan menentukan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi terhadap seseorang sampai terinci seperti itu," kata Haekal.

Kitab-kitab suci itu semua mengembalikan segala yang gaib kepada Allah. Kalau begitu, segala rahasia yang akan terjadi itu tentu sudah diketahui oleh Ka'ab, lalu ia menyampaikan peringatan kepada Umar. Tetapi sesudah ada ancaman dari Abu Lu'lu'ah Umar tidak menghiraukannya, maka terjadilah apa yang terjadi.

Peringatan Ka'ab dan tikaman Abu Lu'lu'ah menunjukkan bahwa dalam hal ini ada rahasia yang ketika terjadi peristiwa kejahatan itu tidak tampak, tetapi baru terlihat sesudah kejadian.

(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ اِحۡسَانًا‌ ؕ حَمَلَـتۡهُ اُمُّهٗ كُرۡهًا وَّوَضَعَتۡهُ كُرۡهًا‌ ؕ وَحَمۡلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوۡنَ شَهۡرًا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرۡبَعِيۡنَ سَنَةً  ۙ قَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًا تَرۡضٰٮهُ وَاَصۡلِحۡ لِىۡ فِىۡ ذُرِّيَّتِىۡ ؕۚ اِنِّىۡ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاِنِّىۡ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ
Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

(QS. Al-Ahqaf Ayat 15)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More