3 Cakupan Kepercayaan pada Nabi dalam Pandangan Islam

Selasa, 02 Januari 2024 - 18:12 WIB
Imam Mohammad Jawad Chirri. Foto/Ilustrasi: Historic Images
Berikut ini adalah dialog Prof Dr Wilson H. Guertin dan Imam Muhammad Jawad Chirri yang dikutip dari buku yang diterjemahkan HM Ridho Umar Baridwan, SH berjudul "Dialog tentang Islam dan Kristen" (Alma'arif, 1981).

Imam Mohammad Jawad Chirri adalah seorang ulama dan dosen , kelahiran Lebanon . Beliau direktur dan Ketua Kerohanian di pusat Islam di Detroit, Amerika Serikat . Sedangkan Prof Dr Wilson H. Guertin adalah Ilmuwan terkemuka dalam ilmu jiwa (psychology).

Berikut petikan dialog tersebut:



Prof Wilson: Apakah kepercayaan terhadap Kenabian termasuk pandangan yang penting dalam Islam.



Imam Chirri: Kepercayaan pada Kenabian, dalam pandangan Islam, mencakup sebagai hal-hal sebagai berikut:

1. Percaya pada Kenabian Muhammad. Muhammad adalah seorang Nabi yang tidak hanya diutus untuk sebagian bangsa, tetapi untuk seluruh manusia.

Kata Kitab Suci Qur'an:

"Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Tuhan buat kamu selurahnya yaitu Tuhan yang mempunyai kerajaan langit dan bumi. Tak ada Tuhan selain dari padaNya, yang menghidupkan dan yang mematikan. Sebab itu hendaklah kamu beriman kepada Allah dan UtusanNya.

Nabi yang ummi yang percaya kepada Allah dan perkataan-perkataanNya. Ikutilah Dia supaya kamu mendapat petunjuk?" QS 7 : 158.



2. Percaya kepada Kenabian seluruh Nabi-nabi yang datang sebelum Muhammad, sebab mereka diakui oleh Kitab Suci Qur'an:

"Katakan: Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim dan Ismail dan Ishak dan Ya'qub dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa, dan apa yang diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhannya, kami tidak membedakan seorangpun di antara mereka dan kami patuh kepadaNya." QS 2 :136

3. Percaya Muhammad sebagai Nabi terakhir.

"Muhammad itu bukan bapak seorangpun dari laki-laki di antara kamu, tetapi dia Rasul Allah dan penutup Nabi dan Tuhan itu Maha Tahu atas segala sesuatu." QS 33 :40

Nabi Muhammad berkata pada saudara sepupunya, Ali:

"Posisimu terhadap saya sama dengan posisi Harun terhadap Musa tetapi tidak akan ada Nabi setelah saya."

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila Berbuka Puasa, beliau mengucapkan:  DZAHABAZH ZHAMAA'U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATIL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala insya Allah).

(HR. Sunan Abu Dawud No. 2010)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More