Sejarah 100 Tahun Runtuhnya Turki Utsmani Tahun 1924
Selasa, 09 Januari 2024 - 05:15 WIB
Sejarah 100 tahun runtuhnya Turki Utsmani tahun 1924 dikenang sebagai 'abad Turki'. Para analis menyebut penyebab keruntuhan kekhalifahan Turki Utsmani ada dua faktor: internal yang berasal dari dalam pemerintahan Turki Utsmani dan eksternal berasal dari kekuatan negara-negara Eropa .
Proses keruntuhan kekhalifahan Turki Utsmani diawali dengan peristiwa gerakan Turki Muda, kekalahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I , kemudian Musthafa Kemal Pasha mengadakan pembaharuan untuk meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmani.
Pada tahun 1341 H/1923 M Organisasi Nasional Turki yang dipimpin Musthafa Kemal Ataturk mengumumkan berdirinya Republik Turki dan dia dipilih sebagai presiden pertama.
Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam bukunya berjudul "Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah" menyebut Mushtafa Kemal memerintah dengan tangan besi dan bara api. Dia mendapat dukungan dari beberapa negara besar terhadap kebijakan politiknya yang keras dan bengis.
Ia memanggil semua anggota pendiri organisasi untuk mengadakan pertemuan pada tanggal 3 Maret 1924. Dia demikian yakin bahwa tidak seorang pun dari anggota pendiri-yang sebenarnya hanya tinggal nama itu-yang akan berani menentang dirinya. Dia mengusulkan pada organisasi itu proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagal “bisul sejak abad pertengahan”.
Keputusan pun diambil yang juga mencakup pembuangan khalifah pada hari berikutnya tanpa ada perdebatan. Maka obor khilafah pun padam di tangan Mushtafa Kemal. Khilafah yang selama berabad-abad mereka dambakan kelestariannya sebagai simbol dari persatuan dan kelanjutan eksistensi mereka.
Mushtafa Kemal melaksanakan semua rancangan tertulis yang ditandatangani olehnya dengan negara-negara Barat. Dimana kesepakatan Luzan yang terjadi pada tahun 1340 H/1923 M, telah mewajibkan Turki untuk menerima beberapa syarat perjanjian yang kemudian dikenal dengan syarat-syarat Karzun yang empat.
Karzun sendiri adalah ketua delegasi Inggris dalam muktamar Luzan. Syarat-syarat itu ialah;
1. Pemutusan semua hal yang berhubungan dengan Islam dari Turki.
2. Penghapusan khilafah Islam untuk selama-lamanya.
3. Mengeluarkan khalifah dan para pendukung khilafah dan Islam dari negeri Turki serta mengambil harta khalifah.
4. Mengambil undang-undang sipil sebagai pengganti dari undang-undang Turki yang lama.
Syair-Syiar Kegundahan
Peristiwa ini memunculkan kegundahan yang menyebar di seluruh dunia Islam. Penyair Syauqi yang pada sebelumnya menyajikan pujian syair pada Mushtafa Kemal, kini ia meratap sedih atas peristiwa yang menimpanya. Dia berkata dalam syairnya,
”Kini lagu-lagu pengantin berbalik menjadi ratapan
Aku meratap di tengah-tengah lencana-lencana kegembiraan
Kau dikafankan di malam pengantin dengan pakaiannya
Dan engkau sirna tatkala pagi akan segera menjelang
Proses keruntuhan kekhalifahan Turki Utsmani diawali dengan peristiwa gerakan Turki Muda, kekalahan Turki Utsmani dalam Perang Dunia I , kemudian Musthafa Kemal Pasha mengadakan pembaharuan untuk meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmani.
Pada tahun 1341 H/1923 M Organisasi Nasional Turki yang dipimpin Musthafa Kemal Ataturk mengumumkan berdirinya Republik Turki dan dia dipilih sebagai presiden pertama.
Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam bukunya berjudul "Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah" menyebut Mushtafa Kemal memerintah dengan tangan besi dan bara api. Dia mendapat dukungan dari beberapa negara besar terhadap kebijakan politiknya yang keras dan bengis.
Ia memanggil semua anggota pendiri organisasi untuk mengadakan pertemuan pada tanggal 3 Maret 1924. Dia demikian yakin bahwa tidak seorang pun dari anggota pendiri-yang sebenarnya hanya tinggal nama itu-yang akan berani menentang dirinya. Dia mengusulkan pada organisasi itu proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagal “bisul sejak abad pertengahan”.
Keputusan pun diambil yang juga mencakup pembuangan khalifah pada hari berikutnya tanpa ada perdebatan. Maka obor khilafah pun padam di tangan Mushtafa Kemal. Khilafah yang selama berabad-abad mereka dambakan kelestariannya sebagai simbol dari persatuan dan kelanjutan eksistensi mereka.
Mushtafa Kemal melaksanakan semua rancangan tertulis yang ditandatangani olehnya dengan negara-negara Barat. Dimana kesepakatan Luzan yang terjadi pada tahun 1340 H/1923 M, telah mewajibkan Turki untuk menerima beberapa syarat perjanjian yang kemudian dikenal dengan syarat-syarat Karzun yang empat.
Karzun sendiri adalah ketua delegasi Inggris dalam muktamar Luzan. Syarat-syarat itu ialah;
1. Pemutusan semua hal yang berhubungan dengan Islam dari Turki.
2. Penghapusan khilafah Islam untuk selama-lamanya.
3. Mengeluarkan khalifah dan para pendukung khilafah dan Islam dari negeri Turki serta mengambil harta khalifah.
4. Mengambil undang-undang sipil sebagai pengganti dari undang-undang Turki yang lama.
Syair-Syiar Kegundahan
Peristiwa ini memunculkan kegundahan yang menyebar di seluruh dunia Islam. Penyair Syauqi yang pada sebelumnya menyajikan pujian syair pada Mushtafa Kemal, kini ia meratap sedih atas peristiwa yang menimpanya. Dia berkata dalam syairnya,
”Kini lagu-lagu pengantin berbalik menjadi ratapan
Aku meratap di tengah-tengah lencana-lencana kegembiraan
Kau dikafankan di malam pengantin dengan pakaiannya
Dan engkau sirna tatkala pagi akan segera menjelang