4 Tantangan untuk Membuktikan Kebenaran Al-Quran Menurut Quraish Shihab
Rabu, 20 Maret 2024 - 11:29 WIB
Muhammad Quraish Shihab mengatakan Al-Quran mempunyai sekian banyak fungsi. Di antaranya adalah menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW . Bukti kebenaran tersebut dikemukakan dalam tantangan yang sifatnya bertahap.
Pertama, menantang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Quran secara keseluruhan (baca QS 52 :34).
Kedua, menantang mereka untuk menyusun sepuluh surah semacam Al-Quran (baca QS 11 :13). Seluruh Al-Quran berisikan 114 surah.
Ketiga, menantang mereka untuk menyusun satu surah saja semacam Al-Quran (baca QS 10 :38).
Keempat, menantang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surah dari Al-Quran (baca QS 2 :23).
Dalam hal ini, Al-Quran menegaskan: Katakanlah (hai Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan mampu membuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain. ( QS 17 :88).
Dalam bukunya berjudul "Membumikan Al-Quran" (Mizan, 1996), Quraish Shihab mengatakan seorang ahli berkomentar bahwa tantangan yang sedemikian lantang ini tidak dapat dikemukakan oleh seseorang kecuali jika ia memiliki satu dari dua sifat: gila atau sangat yakin.
Muhammad SAW sangat yakin akan wahyu-wahyu Tuhan, karena "Wahyu adalah informasi yang diyakini dengan sebenarnya bersumber dari Tuhan."
Pertama, menantang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Quran secara keseluruhan (baca QS 52 :34).
Kedua, menantang mereka untuk menyusun sepuluh surah semacam Al-Quran (baca QS 11 :13). Seluruh Al-Quran berisikan 114 surah.
Ketiga, menantang mereka untuk menyusun satu surah saja semacam Al-Quran (baca QS 10 :38).
Keempat, menantang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengan satu surah dari Al-Quran (baca QS 2 :23).
Dalam hal ini, Al-Quran menegaskan: Katakanlah (hai Muhammad) sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan mampu membuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain. ( QS 17 :88).
Dalam bukunya berjudul "Membumikan Al-Quran" (Mizan, 1996), Quraish Shihab mengatakan seorang ahli berkomentar bahwa tantangan yang sedemikian lantang ini tidak dapat dikemukakan oleh seseorang kecuali jika ia memiliki satu dari dua sifat: gila atau sangat yakin.
Muhammad SAW sangat yakin akan wahyu-wahyu Tuhan, karena "Wahyu adalah informasi yang diyakini dengan sebenarnya bersumber dari Tuhan."
(mhy)